(Minghui.org) Seorang petugas dari pusat komunitas lokal menelepon saya pada hari Jumat di akhir bulan Mei tahun ini. Dia meminta saya untuk pergi menandatangani perjanjian di kantor administrasi lingkungan lokal di departemen kehakiman.

Ketika saya bertanya tentang apa perjanjian itu, dia menjawab tidak tahu, tetapi itu adalah hal yang baik karena saya tidak akan diawasi setelah menandatanganinya.

Meskipun dia tidak memberi tahu, saya tahu bahwa mereka ingin saya menandatangani tiga pernyataan sebagai bagian dari kampanye “sapu bersih” mereka, di mana setiap praktisi dalam daftar hitam pemerintah ditekan untuk melepaskan keyakinan mereka. Pikiran pertama saya adalah bahwa saya harus mengambil kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Secara khusus, jika kesempatan ini tidak diberikan, saya tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan kepala departemen kehakiman.

Tapi ketakutan berangsur-angsur menguasai setelah saya menutup telepon. Mengapa praktisi lain hanya diminta menemui petugas pusat komunitas atau para petugas datang menemui mereka, tapi saya diminta menemui kepala departemen kehakiman? Apakah karena para praktisi itu tidak menandatangani dan, untuk memenuhi kuota mereka, para pejabat mencoba menipu saya untuk menandatangani?

Saya pasti tidak akan menandatangani pernyataan seperti itu, tetapi saya pasti akan pergi menemui mereka untuk mengklarifikasi fakta.

Guru Li (pencipta Falun Dafa) berkata,

“Di mana telah muncul masalah, di situlah memerlukan kalian untuk mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. Tahun 2002, Ceramah Fa di Berbagai Tempat 2)

Kekuatan Lama Memanfaatkan Celah

Saya merasa bahwa tidak seharusnya menunggu mereka datang mencari saya karena kepala departemen kehakiman tidak akan datang ke saya. Sebagai gantinya dia akan mengirim anggota stafnya untuk menemui saya. Dia memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mendengarkan klarifikasi fakta secara langsung. Saya tahu bahwa harus mengambil kesempatan ini untuk memberi tahu dia fakta kebenaran.

Saya mencari ke dalam dan bertanya pada diri sendiri mengapa mengalami lebih banyak tekanan daripada praktisi lain. Alasannya adalah karena saya gagal dalam ujian yang sama berulang kali dan kekuatan lama memanfaatkan celah saya.

Saya berhenti berkultivasi setelah dianiaya pada tahun 1999. Saya putus asa dan frustrasi. Jadi saya mulai membaca novel online demi kenyamanan. Saya membaca banyak novel dan mengembangkan banyak karma pikiran. Setelah kembali berlatih Falun Dafa, saya menemukan banyak gangguan dari karma pikiran itu. Karena kesadaran utama saya tidak kuat, keterikatan pada kenyamanan dan karma pikiran mengendalikan dan mendorong saya untuk membaca novel-novel itu lagi.

Saya tidak belajar Fa, berlatih, memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta. Saya membuang banyak waktu berharga. Berkat petunjuk Guru, saya kemudian berkultivasi dengan rajin selama beberapa waktu. Tetapi, ketika terganggu oleh karma pikiran, saya mulai membaca novel lagi.

Setiap kali terbangun, saya menyesalinya dan menangis di depan foto Guru. Tetapi, kemudian saya melakukan kesalahan yang sama lagi. Saya ditangkap dua kali karena membagikan materi klarifikasi fakta. Kekuatan lama memanfaatkan keuntungan dari kesalahan saya.

Pada hari Sabtu, sehari setelah menerima telepon, saya berbagi pemahaman dengan praktisi lain tentang situasi saya. Dia berkata, “Para petugas di departemen kehakiman sebenarnya adalah petugas polisi. Mungkin sebaiknya kamu tidak pergi jika hatimu tidak teguh.”

Saya mengatakan kepadanya bahwa ingin menyelamatkan kepala departemen kehakiman. Dia berkata, “Kalau begitu kamu harus pergi, kamu seharusnya tidak memiliki kekhawatiran itu. Jangan selalu berpikir bahwa kamu akan dianiaya. Hari Senin kamu akan pergi jam berapa? Saya akan memancarkan pikiran lurus untuk kamu.” Di rumah praktisi ini ketakutan saya menjadi berkurang.

Pikiran bahwa petugas di departemen kehakiman juga adalah petugas polisi tetap ada di benak saya setelah kembali ke rumah. Ketakutan saya menjadi lebih kuat dan menutupi pikiran lurus saya.

Akhirnya saya berpikir, “Saya tidak berkultivasi dengan rajin dan memiliki kelalaian besar. Kejahatan di dimensi lain mungkin menganiaya saya. Sebaiknya saya meminta nomor telepon dari pusat komunitas dan menelepon kepala departemen kehakiman.”

Saya melakukan latihan di hari Minggu pagi dan merasakan elemen ketakutan di ruang dimensi saya lenyap. Saya merasa tenang ketika berpikir untuk mengklarifikasi fakta kepada kepala departemen. Saya tidak takut. Saya menyadari bahwa Guru telah menyingkirkan rasa takut saya, dan mendorong saya untuk mengklarifikasi fakta secara langsung.

Saya berpikir: ketika ketakutan saya meningkat, saya ingin mengambil jalan pintas, dan berpikir bahwa menelepon lebih aman daripada berbicara dengannya secara langsung. Saya ingin melindungi diri sendiri. Ini egois. Mengklarifikasi fakta secara langsung dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada menelepon. Dia menantikan fakta kebenaran. Saya harus pergi.

Saya memiliki pikiran yang tidak lurus sebelum meninggalkan rumah pada hari Senin pagi. Saya bersiap-siap jika saya ditangkap. Saya mengganti pakaian kasual dan sepatu datar. Saya mengirim pesan kepada suami saya: “Saya memutuskan untuk pergi dan akan menelepon kamu sebelum jam 12 malam.” Meskipun demikian, melihat hati saya untuk menyelamatkan orang, Guru yang belas kasih masih menjaga saya. Saya merasa tenang dan aman.

Dalam perjalanan ke departemen kehakiman, saya merasa sedikit lega karena ada dua kelompok praktisi yang memancarkan pikiran lurus untuk saya. Kami membentuk sebuah kesatuan tubuh dan energi serta kekuatan sangat besar.

Saya pikir akan baik-baik saja karena Guru melindungi saya. Tetapi setelah dipikir-pikir, saya mencari perlindungan Guru, yang mana itu tidak lurus. Itu egois. Saya seharusnya tidak membayangkan hasilnya. Saya harus membiarkan Guru mengatur sesuatu untuk saya.

Ketika tiba di gedung itu, saya melihat seorang pria berdiri di pintu masuk. Tingginya lebih dari 6 kaki dan penampilannya kuat dan garang (kemudian saya menyadari bahwa karena saya memiliki rasa takut di hati, saya pikir dia terlihat garang). Saya mengetuk pintu departemen kehakiman tetapi tidak ada yang menjawab. Saya bertanya kepada penerima tamu, yang mengatakan bahwa pria di pintu masuk adalah orang yang saya cari, dan dia pasti pergi ke suatu tempat.

Saya merasa takut lagi. Karena dia tidak ada di sana, itu mungkin berarti saya tidak seharusnya datang, dan Guru mengizinkan saya pulang. Saya langsung menolak pemikiran ini. Ini bukanlah pikiran yang lurus. Bukan ini yang diinginkan Guru.

Saya duduk di sofa lobi dan memancarkan pikiran lurus. Dia kembali setelah 10 menit. Saya mengikutinya ke ruang kantornya. Saya menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya terlebih dahulu dan kemudian berbicara dengannya tentang Falun Dafa, penganiayaan, dan pentingnya menjauhkan diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya dengan hati-hati memikirkan apa yang harus saya katakan malam sebelumnya. Selama seluruh proses, saya sopan dan hormat. Saya sangat memperhatikan tanggapannya. Saya menghindari menggunakan kata-kata yang mungkin memprovokasi dia. Saya tenang dan berbicara perlahan dan lembut.

Ada beberapa gangguan saat saya berbicara. Telepon kantor dan telepon genggamnya berdering beberapa kali. Dia menjawab telepon kantor sebentar tetapi tidak mengangkat telepon genggamnya. Salah satu pegawainya datang ke kantor dua kali dan dia memintanya pergi. Dia tampak lebih tertarik mendengarkan pembicaraan saya. Saya berbicara selama satu jam. Dia mengerti dan setuju untuk mundur dari keanggotaannya di PKT dan organisasi afiliasinya.

Saya kagum. Terima kasih atas belas kasih Guru. Terima kasih, rekan-rekan praktisi, karena memancarkan pikiran lurus dan membantu saya. Guru telah membuka jalan dan menantikan para praktisi untuk menyelamatkan makhluk hidup dengan pikiran lurus.