(Minghui.org) Pada 17 Juli 2021, praktisi Falun Gong menggelar acara di bisnis distrik Brussels, Belgia, untuk mengungkap penganiayaan panjang terhadap Falun Gong selama 22 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Acara praktisi Falun Gong di pusat distrik bisnis Brussels

Lockdown pandemi baru saja dicabut dan orang-orang yang telah tertahan di rumah selama setahun ini mulai melanjutkan kehidupan normal mereka, yang artinya distrik bisnis sekali lagi dipenuhi para pejalan kaki.

Banyak pejalan kaki terhanyut dengan latihan Falun Gong yang tenang dan berhenti di stan praktisi untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana mempelajarinya. Ketika mereka mendengar tentang penganiayaan dari disiplin meditasi penuh damai ini di Tiongkok, mereka juga menandatangani petisi untuk mendukung praktisi.

“Orang-orang yang Mengerti Penganiayaan Akan Membantu Kami untuk Menghentikannya”

Wilfried Duchamps (pertama dari kanan) berbicara kepada orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong

Wilfried Duchamps telah berlatih Falun Gong selama 15 tahun. Ia berkata sejak penganiayaan dimulai 22 tahun lalu, praktisi Falun Gong di seluruh dunia telah bekerja bersama-sama untuk mengungkapnya dan mengungkap sifat jahat PKT. Banyak pemerintahan di negara-negara Barat sekarang telah maju untuk mengutuk penganiayaan, termasuk Belgia dan banyak negara lain.

Duchamps berkata, “Pada 12 Juni 2020, Senat Federal Belgia mengeluarkan Resolusi No. 7-162, mengutuk PKT karena terus mengambil organ dari tahanan hati nurani, terutama praktisi Falun Gong dan Uyghur.” Ia berpikir bahwa masih banyak orang yang tidak mengerti sifat jahat PKT dan mengapa ia telah dengan kejam menganiaya orang-orang baik. Ia berpikir penting untuk gigih dalam mengklarifikasi kebenaran tentang penganiayaan kepada orang-orang. Sekali orang mengerti, mereka akan membantu menghentikan penganiayaan.

Duchamps menambahkan, “Khususnya sejak pandemi, orang-orang tahu lebih baik bagaimana kebohongan PKT. Sekarang lebih mudah bagi orang-orang untuk mengenal sifat jahat PKT, khususnya karena mereka menutup-nutupi asal virus dan membiarkannya menyebar ke seluruh dunia. Orang-orang bisa melihat bahaya dan kerusakan yang telah dibawa PKT ke kehidupan mereka.”

Publik Mendukung Falun Gong Menentang Penganiayaan

Gary (kanan), seorang psikolog dan konselor, berbicara dengan praktisi Jessica (kiri)

Gary, seorang psikolog dan konselor, menerima selebaran di acara Falun Gong di Brussels beberapa tahun lalu. Ia mengunduh buku Zhuan Falun (buku utama Falun Gong) dan mengikuti video online untuk mempelajari latihan Falun Gong.

Ia menikmati meditasi dan berkata, “Saya orang yang sensitif dan saya bisa merasakan energi yang kuat ketika saya meditasi. Saya tahu ada orang-orang yang berlatih Falun Gong di banyak negara di seluruh dunia, dan ada orang yang saya kenal yang tertarik pada Falun Gong.”

Sebelum ia mencobanya sendiri, ia melihat foto praktisi sedang disiksa di Tiongkok, foto itu membuatnya dilanda ketakutan dan ia benar-benar tidak mengerti mengapa Falun Gong yang mengajarkan Sejati, Baik, dan Sabar, dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok. Jadi ketika ia melihat aktivitas Falun Gong sebelumnya, ia tidak berani mendekat.

Setelah ia selesai membaca Zhuan Falun, ia berkata, “Saya tidak lagi takut. Penganiayaan itu salah.” Ketika ia melihat stan Falun Gong kali ini, ia senang untuk menghampiri dan menyapa praktisi. Ia mempelajari Gerakan mereka dan berpikir bahwa beberapa gerakan yang ia lakukan sendiri perlu diperbaiki. Ketika ia mendengar bahwa ada tempat latihan kelompok di akhir pekan, ia mencatat waktu dan lokasi dan berkata ia akan bergabung dengan kelompok tersebut.

Gary tidak hanya ingin belajar Falun Gong sendiri, tapi ia juga ingin menemukan cara bagi anaknya agar tetap sehat secara fisik dan mental. Sebagai psikolog, ia bertanya jika Falun Gong membantu kesehatan mental anak-anak dan bagaimana ia menyeimbangkan pekerjaan dan latihan. Seorang praktisi berkata kepadanya bahwa berlatih Falun Gong bagus untuk anak-anak juga dan menyarankan ia membaca Zhuan Falun lebih banyak lagi dan bahwa ia akan menemukan jawaban di buku tersebut. Ia berbicara kepada praktisi untuk waktu yang lama.

Aberkane Hicham menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong.

Hicham, seorang mahasiswa IT, mengungkapkan ketertarikannya pada Falun Gong dan menanyakan banyak pertanyaan, seperti, “Apa tujuan berlatih Falun Gong? Apakah mungkin mencapai kedamaian batin?”

Ia mencatat informasi tempat latihan kelompok dan menandatangani petisi setelah ia mendengar tentang penganiayaan. Ia juga mengambil beberapa selebaran berbeda. Ia berkata ia mempunyai teman-teman Tionghoa yang menyebutkan meditasi dan qigong, dan ia ingin membawa informasi tersebut kepadanya.

Michael, seorang teknisi dari French telecom company, menandatangani petisi.

Mike, seorang teknisi perusahaan telekomunikasi, tinggal di Lille, Prancis. Ia membawa kedua putrinya ke Brussels selama akhir pekan. Ini pertama kalinya ia mendengar tentang penganiayaan Falun Gong dan ia sangat terkejut. Ia ingin memahami mengapa PKT menganiaya Falun Gong dan apa dasarnya bahwa PKT bisa menangkap dan memenjarakan praktisi.

Ia berkata sulit baginya untuk memahami mengapa PKT menganiaya orang-orang yang hanya mengikuti Sejati, Baik, dan Sabar untuk menjadi orang yang lebih baik. Ia berulang kali bertanya, “Apa PKT menganiaya anda karena anda ingin menjadi orang yang baik?” Ketika praktisi menjelaskan apa itu Falun Gong dan mengapa PKT ingin menganiaya praktisi, ia berkata, “PKT menganiaya begitu banyak orang yang ingin menjadi baik. Ini terlalu berlebihan, berlebihan! Sangat mengejutkan! Penganiayaan adalah masalah yang sangat serius. Seharusnya tidak terjadi.” Ia mengambil materi dan berkata ia akan membacanya dengan seksama.

Emmanuelle, seorang seniman yang bercita-cita untuk bermeditasi, dan Emily, yang menyukai yoga, menghabiskan cukup banyak waktu di stan Falun Gong. Mereka bertanya tentang Falun Gong dan tentang penganiayaan. Dua orang ini benar-benar tidak mengetahui penganiayaan Falun Gong di Tiongkok dan merasa hal itu sulit dipercaya. Emmanuella terkejut mendengar tentang pengambilan organ dan pameran tubuh praktisi Falun Gong yang membuatnya sejenak lupa menutup mulutnya.

Ketika mereka mengetahui bahwa praktisi Falun Gong mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, mereka memahami bahwa ini adalah ajaran Buddha. Emmanuelle berkata, “Sangat bagus untuk mempunyai disiplin seperti Sejati, Baik, dan Sabar sebagai pembimbing.” Ia dan Emily setuju bahwa mereka ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan penganiayaan, jadi mereka menandatangani petisi.

Mereka berkata mereka menghargai praktisi yang mengadakan acara, karena banyak media dan media sosial yang tidak melaporkannya karena pengaruh ekonomi Partai Komunis Tiongkok.