(Minghui.org) Yuan Yuqin, penduduk Kota Longkou, Provinsi Shandong, menderita tuberkulosis ketika berada di tahanan setelah penangkapannya karena berlatih Falun Gong dua tahun lalu. Ia kemudian dijatuhi hukuman empat tahun tapi dibebaskan dengan jaminan medis karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Tapi, polisi terus berusaha memasukkannya ke penjara lokal.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Polisi membuat usaha lain untuk membawanya ke penjara pada tanggal 2 Juli 2021. Setelah gagal dalam pemeriksaan fisik dua kali dan penjara menolak menerimanya, polisi mengancam akan memenjarakannya segera setelah ia sembuh nanti.

Yuan ditangkap pada 3 Juli 2019 dan dibawa ke Pusat Penahanan Yantai. Dua praktisi Falun Gong lain, Fu Qiurong [Perempuan] dan Yao Xinren [Laki-laki], juga ditangkap di sekitar waktu yang sama, dan ditahan di Pusat Penahanan Zhangjiakou.

Setelah lebih dari satu tahun penahanan, Yuan dihukum empat tahun penjara dan Fu tiga tahun dengan denda 30,000 yuan pada 18 Juni 2020.

Yao menderita struk di pusat penahanan pada 22 April 2020. Ia menjalani operasi kraniotomi (bedah otak dengan membuka tulang tengkorak) di pagi berikutnya dan menjadi koma setelah operasi tersebut. Tanpa persetujuan istrinya, polisi dan anggota staf rumah sakit mengeluarkan Yao dari ICU dan membawanya ke Rumah Jompo Dongjiang pada 4 Februari 2021. Rumah jompo tidak mempunyai peralatan yang dibutuhkan untuk perawatannya. Ia meninggal seminggu kemudian. Dilaporkan bahwa ia menjadi kurus kering dan kateter urin telah tumbuh menjadi dagingnya pada saat dia meninggal.

Menderita tuberkulosis di Pusat Penahanan Yantai, Yuan terus menerus batuk setelah ia dihukum penjara. Petugas membebaskannya dengan jaminan medis, takut ia akan menyebarkan virus corona. Setelah ia kembali ke rumah, Gao Fudui, Kepala Kantor Keamanan Domestik, terus menghubunginya dan mendesaknya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik.

Polisi sekarang mengharuskan Yuan untuk menjalani pemeriksaan fisik sebulan sekali, dan mereka mengancam akan memenjarakannya segera setelah ia sembuh.

Masih belum jelas apakah Fu telah dibawa ke penjara atau tidak.

Penangkapan Sebelumnya

Dua petugas polisi berpakaian preman berhenti di depan garasi Yuan dan berusaha menangkapnya di awal tahun 2016. Meskipun ia lolos, polisi mendobrak masuk ke rumahnya pada 5 Desember 2016 dengan bantuan tukang kunci, dan menangkapnya. Buku-buku Falun Gong dan foto pencipta Falun Gong disita.

Di ruang penyimpanan di Kantor Keamanan Domestik, Wang Yucheng, wakil kepala Kantor Keamanan Domestik, menghantamkan kepala dan bahu Yuan dengan sebuah raket tenis meja dan menyiksanya secara verbal, ketika ia menolak menjawab pertanyaan.

Yuan merasa pusing setelah pemukulan itu. Tubuhnya terus gemetar dan jantungnya berdebar cepat. Setelah kemudian dibebaskan dengan jaminan karena kehilangan kesadaran di Pusat Penahanan Yantai, polisi terus mengawasi ponselnya dan ponsel anggota keluarganya

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Shandong Man Slips into Coma at Detention Center, Dies After the Police Remove His Life Support

Three Shandong Residents Detained for Over a Year for Their Faith, One Remains in a Coma After Suffering a Stroke

Three Shandong Residents Face Indictment for Their Faith

Longkou City, Shandong Province: Eight Falun Gong Practitioners Arrested and Five Harassed for Their Faith