(Minghui.org) Seorang warga Kota Changchun, Provinsi Jilin yang menjalani hukuman enam tahun karena berlatih Falun Gong meninggal pada tanggal 13 Desember 2020, setelah pihak berwenang terus menolak pembebasan bersyarat medisnya karena ia menolak untuk melepaskan keyakinannya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Seorang petugas berpakaian preman mengetuk pintu Zhang Ziyou pada 13 April 2017. Petugas itu berpura-pura tertarik untuk membeli rumah tetangganya dan meminta nomor telepon tetangganya kepada Zhang. Ketika Zhang sedang berbicara dengan tetangganya melalui telepon, petugas memasuki rumah Zhang dan duduk di ruang tamu, di mana buku-buku Falun Gong Zhang dan beberapa DVD informasi tertinggal di atas meja.

Setelah Zhang memberikan nomor telepon tetangganya kepada petugas, petugas itu berkata bahwa dia akan kembali dalam beberapa hari.

Keesokan harinya, petugas itu kembali. Dia berkata kepada Zhang bahwa tetangganya telah memutuskan untuk tidak menjual rumah mereka dan dia berkata dia ingin tahu lebih banyak tentang rumah Zhang. Saat mereka berbicara, enam petugas lagi muncul dan mulai menggeledah tempat Zhang. Buku-buku Falun Gong, materi informasi, printer, dua laptop, dan beberapa kertas fotokopi disita. Polisi juga memotretnya berdiri di dekat barang-barang yang disita.

Polisi menyiapkan salinan daftar penyitaan, tetapi Zhang tidak mau menandatanganinya dan menyatakan bahwa memiliki materi Falun Gong bukan suatu kejahatan.

Polisi kemudian secara paksa membawa Zhang ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Meskipun ia ditemukan memiliki tekanan darah tinggi, polisi tetap membawanya ke Pusat Penahanan No.3 Shuangyang, di sana ia dipaksa untuk menjalani pemeriksaan fisik putaran berikutnya. Mengonfirmasi tekanan darahnya yang tinggi, pusat penahanan tidak mau menerimanya.

Zhang dibawa kembali ke Kantor Polisi Fuzhidalu dan ditahan di sana semalaman. Keesokan harinya, putranya dipanggil ke kantor polisi untuk menandatangani pembebasan dengan jaminan. Karena dia merasa khawatir putranya akan terlibat, Zhang tidak ingin putranya menandatangani formulir. Polisi mengancam bahwa putranya tidak bertanggung jawab atas latihan Falun Gong yang dia lakukan, tetapi jika Zhang melarikan diri dan bersembunyi dari polisi, mereka akan meminta pertanggungjawaban putranya. Karena putranya sangat ingin membawa Zhang pulang dengan selamat, maka putranya menandatangani dokumen itu.

Setelah Pengadilan Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi memvonis Zhang enam tahun penjara pada tanggal 1 November 2017, polisi berusaha menahan Zhang di Pusat Penahanan Kota Shuangyang. Tetapi pusat penahanan tidak mau menerimanya lagi karena kondisi fisiknya. Zhang melakukan mogok makan di kantor polisi selama dua hari dan kemudian dibebaskan.

Pada tanggal 22 November 2017, polisi langsung membawa Zhang ke Penjara Gongzhuling. Di sana, ia menderita struk dan diketahui mengidap diabetes. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri atau bahkan berjalan sendiri. Keluarganya mengajukan permohonan pembebasan bersyarat dengan alasan medis untuknya, tetapi penjara berulang kali menolak permohonan mereka. Polisi secara terang-terangan mengakui bahwa itu hanya karena Zhang tidak mau berhenti berlatih Falun Gong.

Setelah dipenjara selama tiga tahun sepuluh hari, Zhang meninggal di penjara pada tanggal 13 Desember 2020. Saat itu dia berusia 68 tahun.

Sebelum hukuman terakhirnya, Zhang telah menjalani dua tahun di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou pada tahun 2000, ketika dia pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong.

Informasi kontak pelaku:

Liu Yanda (刘岩大), penjaga Penjara Gongzhuling: +86-18628769472
Wang Junqiao (王军桥), penjaga Penjara Gongzhuling: +86-18628769485
Zhang Bin (张滨),instruktur politik penjara: +86-18628769230

(Informasi kontak pelaku selebihnya tersedia pada artikel asli berbahasa Mandarin).