(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa menggelar kegiatan di Syntagma Square di Athena pada tanggal 17 Juli 2021, untuk memperingati 22 Tahun Penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok. Banyak warga setempat maupun wisatawan menanyakan praktisi tentang Falun Dafa dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya pangambilan organ secara hidup-hidup di Tiongkok.

Yunani adalah tempat kelahiran peradaban Barat. Syntagma Square adalah lapangan di pusat Athena dan tepat berada di sebelah Parlemen Yunani. Dekat dengan banyak peninggalan budaya dan merupakan pusat politik dan budaya bagi orang-orang Yunani. Oleh karena itu, tempat ini memiliki makna dan penting bagi praktisi Falun Dafa untuk menggelar kegiatan meningkatkan kesadaran dan secara damai menentang penganiayaan.

Praktisi Falun Dafa memperagakan latihan

Penduduk setempat dan wisatawan mempelajari Falun Dafa

Praktisi memperagakan latihan, dan beberapa praktisi membagikan brosur dan menjawab pertanyaan dari orang-orang.

Banyak yang bertanya kepada praktisi: “Apa itu Falun Dafa?” dan “Mengapa PKT menganiaya Falun Dafa?” Orang-orang yang tinggal di negara demokratis merasa mengerikan bahwa penganiayaan kejam semacam itu terjadi di Tiongkok. Banyak orang menyatakan minatnya pada prinsip Sejati-Baik-Sabar setelah membaca papan poster dan berbincang dengan praktisi.

Penduduk setempat menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa

Seorang wanita asal Ukraina memberi tahu praktisi bahwa dia telah mempelajari bahasa Mandarin di Beijing dan memberi dirinya nama Tionghoa: Aya. Dia terkejut mendengar tentang penganiayaan.

Dia berkata, “Saya belum pernah mendengar tentang Falun Dafa setelah tinggal di Beijing selama bertahun-tahun.”Seorang praktisi mengatakan kepadanya bahwa media di Tiongkok disensor dan orang-orang tidak memiliki kebebasan berbicara. Dengan demikian, sulit bagi orang-orang untuk mengetahui tentang Falun Dafa. Aya mengatakan setuju dan menyatakan bahwa ketika dia berada di Tiongkok, dia tidak dapat menggunakan beberapa perangkat lunak. Dia sangat bersimpati terhadap praktisi yang dianiaya di Tiongkok dan mengatakansetuju dengan prinsip “Sejati-Baik-Sabar.” Seorang praktisi memberinya origami bunga lotus dan Aya mengikatnya ke ranselnya. Dia berkata, “Terima kasih telah memberi tahu saya hal ini. Saya berharap yang terbaik untuk kalian semua!"

Costa, polisi yang sedang bertugas berkata, “Latihan ini mirip bela diri, namun dengan cara yang lebih damai.” Dia sangat bersimpati setelah mendengar praktisi di Tiongkok menjadi sasaran pengambilan organ secara paksa. Dia tidak terkejut dengan tindakan PKT, dan berkata, “Falun Dafa menjadi sasaran di Tiongkok karena dibawah rezim komunis.”

Seorang praktisi menjelaskan bahwa tujuan mengadakan kegiatan seperti hari ini adalah agar lebih banyak orang menjadi sadar akan penganiayaan yang terjadi di Tiongkok, untuk mengekspos kejahatan kejam PKT dan membuat lebih banyak orang berhati baik menghentikan penganiayaan. Costa menyimpan brosur materi klarifikasi fakta yang diberikan praktisi itu padanya dan berkata dia akan membacanya dengan saksama. Ketika kegiatan berakhir, Costa berjalan mengucapkan selamat tinggal kepada praktisi, menanyakan tempat latihan setempat dan dia berharap dapat bertemu mereka lagi.

Seorang wanita Yunani berdiri di dekat papan poster untuk waktu yang lama dan kemudian berkata kepada seorang praktisi: “Saya selalu berpikir bahwa 'Sabar' adalah ideologi modern. Saya tidak akan pernah berpikir bahwa orang-orang di zaman kuno juga tahu memiliki Kesabaran.” Dia bertanya tentang cara mengunduh ceramah yang diberikan oleh penciptanya, Guru Li Hongzhi, dan dia berharap dapat belajar lebih banyak tentang Falun Dafa.