(Minghui.org) Yang Chong, seorang aktivis hak asasi manusia dari Gerakan Jalan Tiongkok Selatan, mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan koresponden Minghui bahwa praktisi Falun Gong telah menderita bentuk penganiayaan paling parah dalam sejarah selama 22 tahun terakhir. Dia percaya bahwa keyakinan mereka pada prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar telah memungkinkan praktisi untuk bertahan dalam mengungkap kekejaman dalam keadaan yang paling sulit. Dia mengatakan upaya berkelanjutan praktisi telah membantu massa, termasuk dirinya sendiri, mengetahui kebenaran penganiayaan dan membuat pilihan yang tepat.

Parade mobil yang diadakan oleh Pusat Pemunduran Diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Ottawa, Kanada, menyerukan orang-orang untuk meninggalkan keanggotaan PKT mereka.

Penganiayaan Parah dan Jangka Panjang

Selama wawancara, Yang Chong mengatakan bahwa penganiayaan PKT terhadap Falun Gong adalah yang terlama dan paling parah dalam sejarah Tiongkok modern. Dibandingkan dengan kampanye politik masa lalu seperti gerakan anti-kanan dan kampanye tiga anti/lima anti, durasinya lebih lama dan metodenya lebih jahat. Penindasan terus berlanjut hingga hari ini.

Yang Chong pertama kali mendengar tentang Falun Gong pada tahun 1999 selama kritik yang luar biasa terhadap latihan oleh mesin propaganda PKT. Dia meragukan laporan tersebut, tetapi dia tidak mengetahui tentang fakta penganiayaan sampai tahun 2005, ketika dia menerobos Great Firewall menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh praktisi Falun Gong.

“Ada banyak informasi tentang Falun Gong di internet. Saya membaca semuanya termasuk wawancara dan terutama Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Saya sangat tertarik untuk mengetahui lebih banyak karena saya tahu PKT salah di masa lalu. Namun, saya tidak memiliki konsep yang sistematis dan jelas. Setelah membaca Sembilan Komentar, saya memperoleh pemahaman yang berbeda tentang watak jahat rezim. Sejak itu, saya merasa seolah-olah seluruh keberadaan saya benar-benar tersadarkan.”

Yang kemudian mundur dari Partai dan organisasi afiliasinya secara online.

Kekuatan Dari Keyakinan

Yang Chong berkata bahwa dia mengagumi perlawanan damai praktisi Falun Gong terhadap penganiayaan. Dia berkata, “Praktisi Falun Gong telah bertahan selama bertahun-tahun. Dibandingkan dengan kelompok lain seperti pendukung demokrasi, Falun Gong memiliki pengaruh yang sangat besar. Inilah kekuatan dari keyakinan.”

“Praktisi Falun Gong telah bekerja sangat keras selama bertahun-tahun. Mereka mengalami penganiayaan yang sangat kejam oleh PKT dalam berbagai bentuk. Mereka terus memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan, memulai outlet media mereka sendiri dan memberi tahu dunia betapa jahatnya PKT, terutama melalui penerbitan Sembilan Komentar.”

“Buku ini memiliki pengaruh yang besar bagi saya. Itu membantu saya mengenali watak jahat rezim. Oleh karena itu, saya sangat merekomendasikan membaca buku ini. Saya harap semua orang bisa membacanya. Saya sering memberi tahu orang-orang di internet untuk membacanya.”

PKT adalah Ancaman bagi Dunia

Yang Chong mengatakan PKT mengancam seluruh dunia. Sebelum pandemi, sebagian besar negara mengadopsi kebijakan perdamaian terhadap rezim karena mereka berbisnis dengannya. Hal ini mengakibatkan PKT mengerahkan pengaruhnya di luar negeri, terutama di negara-negara Barat yang maju.

Pasca pandemi, tatanan dunia berubah drastis. Semua orang menyatakan perang terhadap PKT, dan upaya penyusupannya akan menjadi semakin sulit. Beberapa hari yang lalu, AS menolak aplikasi visa beberapa ratus pelajar dari Tiongkok. Dia melihat ini sebagai sinyal perubahan sikap pemerintah AS terhadap PKT. Pemerintah Kanada dan organisasi rakyat juga menjadi lebih waspada terhadap PKT dan tidak lagi memiliki sikap yang sama seperti sebelumnya.

Dia berkata, “Saya pikir itu tidak akan lama sebelum PKT runtuh.”