(Minghui.org) Setelah Sun Pijin meninggal dalam tahanan sehari setelah dia ditangkap karena berlatih Falun Gong, pihak berwenang memaksa keluarganya untuk mengkremasi jasadnya delapan hari kemudian. Mereka juga melarang keluarganya mengajukan banding atau mengajukan gugatan apapun terhadap kematiannya yang tidak wajar.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan kultivasi dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Sun, seorang penduduk Kabupaten Mengyin, Provinsi Shandong, ditangkap oleh para petugas dari Kantor Polisi No.1 Jalan Mengyin saat bekerja di ladang milik keluarganya pada tanggal 17 Juni 2021.

Penangkapan ini terjadi tujuh hari setelah polisi menggeledah rumah Sun dan menyita buku-buku Falun Gong, materi-materi informasi, printer dan komputer. Putrinya, Sun Yujiao, ditangkap selama penggeledahan polisi. Dia pertama kali diinterogasi di kantor polisi dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Linyi.

Meskipun polisi tidak menangkap Sun selama penggeledahan pada tanggal 10 Juni, mereka kembali seminggu kemudian dan membawanya pergi.

Pada tanggal 18 Juni, keluarga Sun diinformasikan bahwa Sun telah meninggal. Dua saudara laki-laki dan ipar perempuannya dipanggil ke rumah sakit setempat pada pukul 2.30 siang untuk memverifikasi identitas Sun. Mereka berkata bahwa puluhan petugas mengeliingi dan mengintimidasi mereka, yang membuat mereka sangat trauma.

Seorang petugas dari Kantor 610 menyatakan bahwa Sun menolak untuk menjalani tes virus corona dan dia melompat dari gedung dan meninggal seketika. Polisi menutup tempat kejadian dan tidak memperbolehkan siapapun mendekat.

Saat keluarga Sun melihat jasadnya lagi di Rumah Duka Kabupaten Mengyin, mereka menemukan bahwa dia mengalami kebocoran cairan otak, salah satu bola matanya hilang, dan perut serta separuh kepalanya bengkak. Polisi tidak memperbolehkan keluarganya untuk meminta agar dilakukan otopsi.

Pihak berwenang mengatur agar polisi mengawasi dengan cermat saudara laki-laki Sun dan ayah mertuanya. Mereka tidak diperbolehkan untuk menyewa pengacara, mengajukan banding atas kasusnya maupun menghubungi praktisi Falun Gong manapun. Mereka bahkan tidak diperoblehkan untuk mendiskusikan kompensasi dari kematian Sun dengan yang lainnya. Petugas polisi juga berpatroli di desa Sun, sehingga membuat takut penduduk desa.

Pada tanggal 26 Juni, pihak berwenang memaksa keluarga Sun agar jasadnya dikremasikan, meninggalkan penyebab sebenarnya dari kematiannya menjadi misteri selamanya.

Pada saat penulisan, putri Sun masih ditahan di Pusat Penahanan Linyi. Tidak jelas apakah keluarganya diperbolehkan untuk mengunjunginya dan apakah mereka telah memberi tahu dia tentang kematian Sun.

Kematian Sun didahului oleh kematian istrinya, Yu Zaihua, yang dianiaya hingga meninggal pada tahun 2015, yang juga berlatih Falun Gong. Dia berusia 47 tahun waktu itu.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Having Lost His Wife to the Persecution of Their Faith, Shandong Man Dies One Day After Arrest