(Minghui.org) (Lanjutan dari Bagian 1) Perang Dunia II yang diprakarsai oleh Hitler adalah perang paling mematikan dalam sejarah dengan jumlah kematian manusia tertinggi (terutama jumlah kematian warga sipil). Genosida Nazi terhadap orang-orang Yahudi telah menyebabkan begitu banyak penderitaan yang tidak akan pernah dilupakan oleh manusia.

Banyak orang mengira simbol 卍 adalah simbol Nazi dan masih takut akan hal itu. Namun, simbol ini telah bersama umat manusia selama peradaban, sejak 6.000 tahun, atau bahkan 10.000 tahun yang lalu. Dari Timur ke Barat, dari istana kerajaan hingga ke pondok, simbol ini dapat dilihat di mana-mana – mengapa orang menyukai simbol 卍?

Apakah simbol卍 benar-benar milik Hitler dan Nazi? Bahkan jika Hitler hidup sampai hari ini, ia baru akan berusia 132 tahun. Akan tetapi, Simbol 卍 telah ada selama lebih dari 10.000 tahun.

Bagi orang-orang hari ini, keberuntungan apa yang akan diberikan simbol 卍kepada kita?

Daftar Isi:

Bagian I: Tanda Keberuntungan yang Diketahui Orang Setidaknya sejak 6.000 Tahun yang Lalu.
Bagian II: Swastika dalam Ramalan Hopi.
Bagian III: Tuhan Juru Selamat Telah Kembali.

(Lanjutan dari Bagian 1)

Bab II: Swastika dalam Ramalan Hopi

Di Arizona, Amerika Serikat, terdapat penduduk asli suku Hopi kuno, yang telah mewariskan ramalan dari generasi ke generasi tentang asal usul, sejarah, dan masa depan umat manusia. Ada “Batu Ramalan” yang berharga di dekat Oraibi di daerah reservasi Hopi, di mana terdapat ukiran matahari yang bersinar, yang menampilkan swastika di tengahnya.

Seorang peneliti ramalan Hopi mengatakan bahwa lambang suci “swastika” mewakili kekuatan spiritual dari alam semesta, seperti sinar matahari, menerangi umat manusia. Sosok dewasa di sebelah kiri melambangkan Dewa (Great Spirit).

Orang-orang Hopi percaya bahwa ukiran di Batu Ramalan mereka yang berharga mencatat apa yang Tuhan katakan kepada mereka ketika manusia diciptakan. Ramalan ini mengatakan tentang zaman kita sekarang ini.

Menurut ramalan Hopi: Yang terdekat sekitar Tahun 2000, beberapa hal akan terjadi satu per satu seperti kartu domino. Semua ini berasal dari kemerosotan umat manusia. Hal yang akan terjadi telah terjadi beberapa kali sebelumnya, yang akan menyebabkan perubahan besar, bahkan Bumi akan berubah menjadi bumi yang berbeda. Hidup akan berubah setelah periode pembersihan. Hanya akan ada satu bahasa dan satu hukum yang harus dipatuhi. Orang-orang jahat akan disingkirkan, dan orang-orang yang baik hati akan bekerja sama untuk membangun kembali dunia baru.

Orang-orang Hopi mencatat bahwa orang-orang yang hidup di Bumi saat ini adalah yang paling beruntung, ketika semua hal berada dalam fase eliminasi dan pemurnian. Meskipun akan sangat sulit, sangat luar biasa untuk dapat hidup di era ini dan menyaksikan semua ini terjadi.

Mereka percaya bahwa Sang Pencipta menciptakan dan mendominasi semua, dan pilihan manusia sendiri akan menentukan hasil akhir setiap orang. Selama periode tertentu, umat manusia harus membuat pilihan terakhirnya. Ini adalah periode waktu ketika umat manusia memasuki “eliminasi kehidupan dan periode pembaruan.” Setelah itu, biji-bijian akan tumbuh subur, makhluk tingkat tinggi akan kembali ke Bumi, dan jalan kehidupan akan menjadi kekal.

Bagian III: Juru Selamat Telah Kembali

Pada bulan November 2000, seorang wanita di wilayah barat tengah AS mengundang Praktisi Falun Gong untuk mengajari orang-orang latihan Falun Gong di sebuah gereja. Ia mengundang beberapa penduduk setempat yang tertarik dengan latihan spiritual ke acara tersebut. Setiap orang yang datang terinspirasi oleh prinsip-prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar.

Ketika seorang praktisi menjelaskan lambang Falun, seorang peserta berkata dengan penuh semangat, “Saya pernah melihat gambar swastika ini sebelumnya. Saya tahu bahwa seorang bijak akan muncul di Timur pada saat ini, yang akan membawa kekuatan yang sakral dan keadilan bagi orang-orang dari semua ras. Saya telah mengamati Asia dan menunggu munculnya Pahana [dari ramalan Hopi]. Saya merasa bahwa Falun Gong adalah satu-satunya latihan yang dapat dikaitkan dengan ramalan ini.”

Tanda-tanda Ketika Juru Selamat Kembali

Banyak orang di Barat tahu bahwa Alkitab meramalkan bahwa Juru Selamat akan datang pada saat-saat akhir umat manusia. Menurut legenda agama Barat, salah satu tanda sebelum kedatangan Juru Selamat adalah pemulihan negara Israel, dan generasi pertama setelah Israel didirikan sebagai bangsa yang dapat melihat Mesias (Juru selamat).

Di Timur, kitab suci Buddhis juga meramalkan kedatangan Buddha Maitreya (Raja Suci Falun) di masa depan. Menurut kitab Buddhis Huilin Yinyi (kumpulan gabungan dari semua daftar kata-kata dan ungkapan kitab suci yang disusun pada Dinasti Tang dan sebelumnya) bahwa: “Bunga Udumbara adalah bunga keberuntungan dari surga dan tidak ada di dunia sekuler. Jika seorang Tathagata atau Raja Roda Emas datang ke dunia manusia dengan kebaikan dan kebajikannya yang sangat besar, bunga itu akan muncul.”

Juga disebutkan dalam kitab Buddha Fahua Wenju (juga dikenal sebagai Sutra Teratai) bahwa “bunga mistik Udumbara berbunga setiap tiga ribu tahun sekali, dan saat ia berbunga itu menandakan kedatangan Raja Roda Emas.”

Tanda Pertama Muncul pada tahun 1948

Tanda pertama kembalinya Juru Selamat muncul setelah Perang Dunia II ketika Kongres Yahudi di Yerusalem mengeluarkan deklarasi yang mengumumkan “pemulihan Israel” pada tanggal 13 Mei 1948, menandai berakhirnya tunawisma Israel yang sudah berlangsung ribuan tahun.

Meskipun Kristen, Katolik, dan Yudaisme hidup berdampingan dalam masyarakat Barat, “pemulihan Israel” selalu dianggap sangat penting bagi mereka semua karena itu adalah salah satu syarat untuk kembalinya Juru Selamat, dan selama lebih dari setengah abad, masyarakat Barat selalu sangat tegas dalam mendukung Israel, terlepas dari sejarah perselisihan agama di masa lalu.

Bunga Udumbara pertama kali terlihat pada tahun 1997

Pada tahun 1997, media Korea Selatan pertama kali melaporkan munculnya bunga Udumbara di Kuil Cheonggye.

Bunga Udumbara ditemukan di sebuah patung Buddha di Korea Selatan

Kemudian, bunga mistis itu juga dilaporkan berbunga di banyak tempat lain di seluruh negeri. Sejak itu, bunga mistis itu juga terlihat di banyak negara lain, termasuk Jepang, Taiwan, Thailand, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan berbagai provinsi di daratan Tiongkok, dan sangat sering berbunga di permukaan beberapa tempat yang tidak biasa, seperti pada bingkai jendela, batang logam, dll.

Bunga Udumbara telah terlihat di seluruh dunia

Nama-Nama Juru Selamat yang Diharapkan Datang dalam Berbagai Bahasa

Nama Juru Selamat yang diharapkan muncul bervariasi dalam berbagai bahasa. Contoh, Juru Selamat dalam Bahasa Tokharia adalah Metrak/Maitrak; dalam Bahasa Ibrani adalah Masiah, dalam bahasa Sansekerta adalah Maitreya, dalam bahasa Inggris adalah Mesias, dan dalam bahasa Mandarin adalah Mile.

Ji Xianlin (1911 – 2009) adalah seorang ideologis, ahli bahasa, paleografer, sejarawan, dan penulis dari Tiongkok. Dia mahir dalam banyak bahasa, termasuk Mandarin, Sansekerta, Arab, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, Pali, dan Tokharia. Menurut penelitiannya, nama Mile dalam bahasa Mandarin kemungkinan merupakan terjemahan langsung dari Metrak dalam bahasa Tokharia di Xinjiang.

Orang Tokharia adalah penduduk asli di Xinjiang dan secara bertahap menjadi salah satu asal etnis Uyghur pada abad ke-8 dan ke-9. Bahasa Tokharia dan Indo-Arya semuanya termasuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, tetapi orang Tokharia percaya pada agama Buddha.

Melalui studi banding dan penelitian, semakin banyak orang menyadari bahwa ada kesamaan mencolok antara budaya Timur dan Barat tidak hanya dalam cara kehidupan, tetapi juga dalam hal-hal yang sangat penting bagi umat manusia secara keseluruhan, seperti harapan pada kedatangan kembali Juru Selamat yang sama, meskipun ia memiliki nama yang berbeda dalam bahasa yang berbeda.

Tanda swastika, tidak ada hubungannya dengan Nazi, telah dihormati dan dipuja oleh umat manusia selama ribuan tahun karena melambangkan keberuntungan. Swastika membawa energi positif yang sangat besar dari alam semesta, dan inilah saatnya untuk mengembalikan kesakralannya yang sejati.

5.000 praktisi Falun Gong di New York membentuk Lambang Falun yang besar

Banyak bukti, yang ditunjukkan kepada umat manusia baik dalam sejarah masa lalu atau saat ini, telah dengan kuat menunjukkan bahwa Sang Juru Selamat telah kembali dengan lambang keberuntungan ini, namun, berapa banyak orang yang dapat dengan cepat terhubung kembali dengan takdir suci mereka dan memenuhi aspirasi mereka yang telah lama ditunggu-tunggu?

(Sekian)