(Minghui.org) Memberi sanksi kepada para pelanggar hak asasi manusia telah menjadi hal biasa di negara-negara demokratis. Setelah AS mengesahkan Undang-undang Magnitsky pada tahun 2016, Kanada, Inggris Raya, dan 27 negara anggota UE memberlakukan undang-undang serupa. Austria dan Jepang sedang mengerjakan hal yang sama.

Sesuai dengan undang-undang ini, praktisi Falun Gong telah menyusun daftar pelaku yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Setiap tahun, mereka menyerahkan beberapa daftar kepada pemerintah demokratis dan mendesak mereka untuk memberikan sanksi kepada para pelaku yang disebutkan.

Praktisi Falun Gong di lebih dari 30 negara mengirimkan daftar terbaru pelaku yang terlibat dalam penganiayaan Falun Gong kepada pemerintah masing-masing mulai tanggal 14 Juli 2021. Mereka menuntut agar para pelaku pelanggaran hak asasi manusia ini diberi sanksi, termasuk penolakan masuk ke negara masing-masing dan membekukan aset mereka di luar negeri.

Satu nama dalam daftar ini adalah Liu Yuxiang.

I. Informasi Pelaku

Liu Yuxiang

Nama Lengkap Resmi Pelaku: Liu (nama belakang) Yuxiang (nama depan) (Dalam bahasa Mandarin: 柳玉祥)
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Negara: Tiongkok
Tanggal/Tahun Lahir: Desember 1961
Tempat Lahir: Lianyungang, Provinsi Jiangsu

Jabatan atau Posisi:

Desember 1999: Wakil Direktur Departemen Politik Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangsu.

Januari 1999: Wakil Direktur Departemen Politik dan Direktur SDM Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangsu.

Juni 2003: Wakil Direktur dan Anggota Komite Partai dari Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangsu.

Desember 2008: Wakil Direktur, Wakil Sekretaris Komite Partai dari Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangsu dan Direktur Kantor 610 Komite Partai Provinsi Jiangsu.

September 2012: Wakil Direktur Eksekutif Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangsu, Wakil Sekretaris komite partai; Direktur Kantor 610 Komite Partai Provinsi; Direktur Kantor Kelompok Terkemuka Provinsi untuk Menjaga Stabilitas.

Maret 2013 sampai Sekarang: Direktur Departemen Kehakiman Provinsi Jiangsu, Sekretaris Komite Partai, dan Komisaris Politik Pertama Biro Administrasi Penjara; Anggota Komite Partai Komunis Tiongkok ke-13 Provinsi Jiangsu, Perwakilan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19.

Liu Yuxiang menjadi wakil direktur Departemen Keamanan Publik Provinsi Jiangsu pada Juni 2003 dan menggunakan posisi tersebut untuk secara aktif menerapkan kebijakan PKT dalam menganiaya Falun Gong. Dia memerintahkan dan mengendalikan penganiayaan praktisi Falun Gong di seluruh provinsi. Upayanya untuk menganiaya Falun Gong meningkat selama masa jabatannya sebagai direktur Kantor 610 Provinsi Jiangsu dari Desember 2008 hingga Maret 2013. Cara-cara penganiayaan ilegal dan tercela diadopsi, termasuk menangkap praktisi, menggeledah rumah mereka, penahanan tanpa alasan, hukuman “pendidikan ulang” melalui kerja paksa, hukuman sesi cuci otak (yang menganiaya praktisi Falun Gong dalam upaya untuk mencoba memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka), denda, dan pemecatan dari pekerjaan, semua dalam upaya untuk memaksa praktisi Falun Gong melepaskan keyakinan mereka.

Sebagai direktur Kantor 610 Provinsi Jiangsu, Liu Yuxiang harus bertanggung jawab atas penganiayaan, penyiksaan, kematian, dan melukai praktisi Falun Gong di Provinsi Jiangsu selama masa jabatannya. Berikut ini adalah kumpulan kasus penganiayaan berat selama periode tersebut.

II. Kejahatan utama selama masa jabatannya sebagai direktur Kantor 610 Provinsi Jiangsu:

Berdasarkan data, pada tahun 2009, 185 praktisi Falun Gong dari Provinsi Jiangsu dianiaya dan 168 ditangkap serta rumah mereka digeledah. Di antara mereka, 28 dijatuhi hukuman penjara secara ilegal, 33 dikirim ke kamp pendidikan ulang melalui kerja paksa, 27 dikirim ke pusat pencucian otak untuk penganiayaan, dan setidaknya 3 orang, Xu Jianping, Gu Suoxiang, dan Su Zhifeng, disiksa sampai meninggal.

Gu Suoxiang adalah orang yang dapat dihubungi sebagai sukarelawan Falun Gong. Dia ditangkap berulang kali dan mengalami berbagai penyiksaan di pusat penahanan dan pusat pencucian otak untuk mendapatkan pengakuan dan informasi.

Gu Suoxiang sedang bekerja pada tanggal 28 November 2007 ketika dia ditangkap tanpa alasan dan dibawa ke pusat pencucian otak. Dia diborgol dan digantung dengan borgol selama 19 hari. Dia tidak diizinkan tidur. Seorang narapidana diperintahkan untuk memukulinya, menyeretnya, memborgolnya ke tiang, dan menyetrumnya dengan tongkat listrik. Gu tidak diizinkan makan atau menggunakan kamar mandi untuk waktu yang lama. Polisi menyiksanya dengan menginjak perutnya. Penyiksaan ini menyebabkan luka serius pada hati, usus, dan organ dalam Gu lainnya. Penyiksaan menyebabkan organ-organnya kehilangan fungsi. Setelah dia kembali ke rumah, dokter mengatakan bahwa dia hanya akan hidup paling lama dua bulan. Pada tanggal 2 Agustus 2008, Gu Suoxiang ditangkap lagi dan terus dianiaya. Setelah kembali ke rumah, karena luka dalam yang serius, ia meninggal pada tanggal 22 Maret 2009. Ia berusia 48 tahun.

Chen Gang, 36 tahun, ditangkap saat akan bekerja pada tanggal 17 Januari 2008. Dia ditahan secara ilegal di pusat penahanan selama satu setengah tahun. Pada sore hari tanggal 10 Juli 2009, di bawah kendali Kantor 610, pengadilan menghukum Chen Gang tiga setengah tahun penjara. Chen Gang dianiaya di penjara sedemikian rupa sehingga menderita stroke, amnesia, dan setengah dari tubuhnya menjadi lumpuh. Tubuhnya sangat lemah dan dia berada di ambang kematian. Dia tidak mampu mengurus dirinya sendiri. Bahkan dalam keadaan ini, petugas dari Kantor 610 menolak mengizinkan Chen Gang untuk mencari perawatan medis dengan jaminan dan secara paksa mengirimnya ke Penjara Suzhou untuk dianiaya.

Ada 169 orang praktisi Falun Gong yang dianiaya di Provinsi Jiangsu pada tahun 2010. Dari jumlah tersebut, 150 ditangkap dan rumahnya digeledah, 27 dijatuhi hukuman, 18 dikirim ke kamp pendidikan ulang melalui kerja paksa, dan 43 dikirim ke pusat pencucian otak untuk penganiayaan. Setidaknya tiga orang, Zhou Zhiying, Chang Guifeng, dan Zhang Qinghua, meninggal setelah disiksa dengan kejam.

Zhou Zhiying, seorang guru yang sangat baik, berulang kali ditangkap, dijatuhi hukuman empat tahun penjara, dan disiksa. Pada tanggal 30 September 2009, Zhou Zhiying ditangkap dan dibawa ke pusat pencucian otak untuk dianiaya. Empat bulan kemudian, ketika Zhou Zhiying kembali ke rumah, mentalnya benar-benar terganggu dan tubuhnya memar serta penuh bekas jarum suntik. Kemudian, kantor 610 mengirim Zhou Zhiying ke rumah sakit jiwa untuk melanjutkan penganiayaannya. Zhou Zhiying meninggal pada tanggal 29 Maret 2010 karena penyiksaan fisik dan psikologis pada usia 50 tahun.

Zhang Qinghua, seorang dokter, ditangkap ketika mencoba berbicara dengan orang-orang tentang fakta kebenaran Falun Gong di pasar sayur pada tanggal 18 Juni 2008. Dia dijatuhi hukuman penjara dan dikirim ke Penjara Wanita Nanjing karena dia tidak mau melepaskannya keyakinannya pada Falun Gong. Di Penjara Wanita Nanjing, Zhang Qinghua dianiaya sampai kondisinya kritis. Untuk menghindari tanggung jawab, petugas penjara meminta keluarganya untuk membawanya pulang pada Agustus 2010. Pada 23 November 2010, Zhang Qinghua meninggal di rumah sakit. Dia berusia 61 tahun.

Chang Guifeng berasal dari Suzhou. Pada tanggal 24 Januari 2010, dia ditangkap saat membagikan meteri informasi tentang Falun Gong dan rumahnya digeledah. Pada saat yang sama, putrinya, Chang Zheng, juga ditangkap. Polisi mengintimidasi, menipu, dan menginterogasi Chang Guifeng secara ilegal selama tiga hari berturut-turut. Akibatnya, kesehatan mental dan fisik Chang Guifeng menurun tajam. Dia dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu persidangan. Karena gangguan dan intimidasi yang terus menerus dari personel Kantor 610 dan petugas dari kantor polisi, Chang Guifeng mengalami tekanan mental yang parah. Dia pingsan dan meninggal pada tanggal 19 Juni 2010. Dia berusia 59 tahun.

Pada tahun 2011, ada 241 kasus penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Provinsi Jiangsu, termasuk penangkapan dan penahanan sewenang-wenang. Di antara mereka, Dai Lijuan dan Zhang Shufang disiksa sampai mati.

Qian Fengcheng, 73 tahun, telah ditangkap berulang kali. Pada tanggal 21 April 2010, dia dibawa ke pusat pelatihan polisi untuk dianiaya. Qian Fengcheng diborgol ke bangku pengadilan kriminal selama sembilan hari sembilan malam dan dia tidak diizinkan untuk tidur atau makan. Dia dipukuli dan disiksa. Kemudian, dia dianiaya di pusat penahanan. Ketika dia berada di ambang kematian, dia dikirim ke rumah sakit. Pada tanggal 10 Juli 2011, Qian Fengcheng ditangkap dari rumahnya dan dikirim ke Penjara Hongzehu lagi. Penjara tidak mau menerimanya tetapi Kantor 610 tetap tidak membebaskannya. Kantor 610 Provinsi Jiangsu mengeluarkan perintah bahwa selama Qian Fengcheng masih bisa bernapas dan dia tidak akan dibebaskan. Kemudian, Qian Fengcheng ditangkap lagi dan dianiaya di pusat pencucian otak.

Pada tahun 2012, setidaknya 294 praktisi Falun Gong di Provinsi Jiangsu ditangkap, 17 di antaranya ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman secara ilegal, 74 dianiaya dalam sesi pencucian otak, dan 24 dianiaya di kamp kerja paksa. Xie Shiliang, seorang dokter lansia dari Kota Wujin, Changzhou, dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara dan penganiayaan karena kegigihannya dalam menjalankan keyakinannya. Dia menderita penyiksaan jangka panjang dan gangguan yang tidak manusiawi yang menghancurkan mental dan fisik. Dia meninggal karena penyiksaan pada tanggal 23 Juni 2012. Dia berusia 68 tahun.

III. Penganiayaan Selama Masa Jabatannya sebagai Direktur Departemen Kehakiman Provinsi Jiangsu dan Komisaris politik pertama dari Biro Administrasi Penjara

Sejak Liu Yuxiang diangkat sebagai direktur Departemen Kehakiman Provinsi Jiangsu dan Komisaris politik pertama dari Biro Administrasi Penjara pada Maret 2013, ia terus menerapkan kebijakan PKT untuk menganiaya Falun Gong, menggunakan teknik penyiksaan yang kejam, dan melakukan kekerasan kepada praktisi Falun Gong dengan menggunakan sistem penjara Jiangsu. Menurut statistik yang tersedia, setidaknya empat orang, termasuk Zhu Xinghe, Zhong Chongbin, Wu Zhengzheng, dan Tang Jingmei, disiksa sampai meninggal. Banyak praktisi Falun Gong dianiaya hingga mengalami cacat fisik, dan cedera fisik dan mental. Sebagai direktur Departemen Kehakiman dan Sekretaris Administrasi Penjara, Liu Yuxiang memikul tanggung jawab yang tak terhindarkan atas penyiksaan dan kematian para praktisi Falun Gong ini.

Kasus Khas Kematian Akibat Penganiayaan

Kasus 1: Zhu Xinghe disiksa sampai meninggal di Penjara Suzhou

Zhu Xinghe, lahir pada tahun 1965, ditangkap, ditahan secara ilegal, dan dianiaya berkali-kali. Pada Mei 2015, Zhu Xinghe dijatuhi hukuman tiga tahun enam bulan penjara dan dikirim ke Penjara Suzhou. Selama berada di Penjara Suzhou, Zhu Xinghe mengalami berbagai hukuman yang tidak manusiawi, antara lain dipaksa duduk di bangku kecil dalam jangka waktu yang lama, berlari puluhan putaran hingga pingsan, dipaksa menjalani penyuntikan sumsum tulang, disuntik, dan dipaksa mengkonsumsi narkoba yang tidak diketahui. Setelah satu bulan penganiayaan, perutnya membengkak dan ia menderita sirosis hati, asites hati, dan hipersplenisme. Pada 22 Juni 2018, Zhu Xinghe dibebaskan setelah menjalani masa hukumannya. Keesokan harinya, pada tanggal 23 Juni, ia meninggal dunia setelah muntah darah dari pagi hingga sore.

Kasus 2: Wu Zhengzheng meninggal setelah lumpuh karena penyiksaan

Wu Zhengzheng telah berulang kali dianiaya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun enam bulan penjara pada tanggal 28 Oktober 2005. Dia ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan lagi pada tanggal 5 Desember 2013. Tanpa memberi tahu keluarganya dan tanpa pengacara pembela, Wu Zhengzheng diadili secara diam-diam di pengadilan pusat penahanan dan tidak ada peserta dalam persidangan yang mengidentifikasi diri mereka. Pada tangal 21 Januari 2014, Wu Zhengzheng dijatuhi hukuman tiga tahun enam bulan penjara. Pada tanggal 5 Maret 2014, dia ditangkap dan dibawa ke Penjara Nantong. Penganiayaan menyebabkan luka permanen dan dia menjadi lumpuh. Dia kembali ke rumah pada Januari 2017. Pada tanggal 7 Maret 2017, dia meninggal karena penyiksaan yang dideritanya.

Kasus 3: Zhong Chongbin diracun sampai meninggal di Penjara Danau Hongze

Zhong Chongbin, seorang pensiunan tentara, lahir pada tahun 1961. Dia ditahan selama dua tahun dan dijatuhi hukuman dua kali dengan total tujuh tahun penjara. Dia dikirim ke sesi pencucian otak beberapa kali, ditahan tiga kali, dan rumahnya digeledah lima kali. Pada pagi hari tanggal 12 Juni 2015, Zhong Chongbin dijatuhi hukuman tiga tahun penjara secara ilegal. Dia terinfeksi TBC di Penjara Hongzehu dan dalam kondisi kritis. Anggota keluarganya meminta jaminan untuk mencari perawatan medis tetapi permintaan itu ditolak. Dia kembali ke rumah pada Juni 2018. Dia sangat lemah dan beratnya kurang dari 35 kg (77 lbs). Dia meninggal dua bulan kemudian pada tanggal 14 Agustus. Setelah tubuh Zhong Chongbin dikremasi, setengah dari abunya menjadi hitam pekat. Keluarga menduga bahwa dia telah diracuni saat berada di penjara yang menyebabkan kematiannya.

Contoh kasus penyiksaan dan penganiayaan

Kasus 1: Wang Shuangmu disiksa dengan “pakaian penahan” selama sebulan

Wang Shuangmu ditangkap oleh polisi pada tanggal 3 Oktober 2017 dan rumahnya digeledah secara ilegal. Kemudian, dia dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara dan dikirim ke Penjara Danau Hongze di Provinsi Jiangsu. Di Penjara Danau Hongze, wakil kepala Bagian Reformasi Pendidikan, penjaga penjara, dan lainnya secara bergantian mencoba memaksa Wang Shuangmu untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong dan menulis janji pelepasan. Karena dia menolak untuk “berubah”, dia disemprot dengan air merica beberapa kali dan disiksa dengan “pakaian penahan” (lihat ilustrasi di bawah) dua kali selama total sebulan. Dua tim penjahat menusuk pahanya dengan paku dan pulpen. Dia dipaksa duduk di bangku kecil (metode penyiksaan) setiap hari. Hanya tulang ekornya yang boleh menyentuh bangku dalam siksaan ini. Jika bagian tubuh lain menyentuh bangku, narapidana akan memukulinya. Wang Shuangmu disiksa sampai kakinya mati rasa dan dia kehilangan semua sensasi.

Ilustrasi penyiksaan: “jaket ketat”

Kasus 2: Tang Xueyong disiksa dan dianiaya di Penjara Hongzehu

Tang Xueyong ditangkap pada tahun 2014 dan ditahan sebelum dijatuhi hukuman delapan tahun sepuluh bulan penjara pada tahun 2016. Dia dianiaya dengan kejam di Penjara Jiangsu Hongzehu. Untuk memaksa Tang Xueyong melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, penjaga penjara menginstruksikan seorang penjahat untuk menyiksanya pada tanggal 19 April 2018. Dia mencekik Tang Xueyong sampai mata Tang Xueyong melotot. Setelah itu, Tang tidak dapat berbicara atau menelan sesuatu dalam waktu lama.

Karena Tang Xueyong masih tidak melepaskan keyakinannya, polisi menginstruksikan dua tim penjahat untuk melakukan penyiksaan “menarik” pada Tang Xueyong. Pada tanggal 31 Mei 2018, retina mata kanan Tang Xueyong terlepas dan matanya mulai berdarah. Karena polisi masih belum mencapai tujuan mereka, mereka menginstruksikan dua tim penjahat untuk memukul kepala Tang Xueyong terus menerus dengan kepalan tangan mereka. Tang Xueyong di ambang kematian sebelum dia dikirim ke rumah sakit penjara.