(Minghui.org) Saat memancarkan pikiran lurus selama 20 tahun terakhir ini, kami sering menambahkan beberapa konten khusus yang menargetkan wilayah kami, mengikuti instruksi dari koordinator lokal kami.

Setelah membaca editorial Minghui “Tidak Mengubah Makna Pemancaran Pikiran Lurus,” kami menyadari bahwa kami tidak memancarkan pikiran lurus dengan benar, yang dapat menjelaskan mengapa efek dari pikiran lurus kami tidak jelas dan penganiayaan masih berlanjut.

Kami menyadari bahwa kami menambahkan keinginan pribadi saat memancarkan pikiran lurus dan tidak sepenuhnya mematuhi persyaratan Guru. Guru memberi tahu kita bahwa agama Buddha menghilang di India setelah beberapa biksu tidak menyampaikan kata-kata asli Sakyamuni saat mewariskannya. Kami tidak menyadari bahwa kami melakukan kesalahan yang sama.

Guru berkata,

“Pengacauan Fa ada banyak macam bentuk, di antaranya perusakan secara tidak disengaja oleh pengikut dari dalam adalah yang paling tidak mudah diketahui, akhir Dharma agama Sakyamuni beginilah pada mulanya, pelajaran ini sangat mengesankan.” (“Terbangun dengan Kaget, ” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Guru juga mengajarkan kita,

“Ketika seorang biksu menguraikan kitab suci dengan kata-kata manusia biasa menurut pemahamannya sendiri, atau menulis sebuah buku, dia segera akan membawa orang ke dalam bingkai pemahamannya sendiri. Dia telah memberikan definisi-batasan terhadap makna dari kitab suci. Ajaran Buddha Sakyamuni adalah sangat mendalam dan memiliki sangat banyak pengertian yang tidak mampu disadari oleh para biksu, karena mereka berada pada suatu tingkat sangat rendah dari kultivasinya. Dalam hal itu, jika orang yang berkultivasi Buddha memercayai kata-katanya, dia akan cenderung dibatasi pada bingkai pemahamannya. Perwujudan ini tampaknya seperti suatu hal yang bagus, karena tampak seolah-olah dia ingin orang-orang belajar dari Buddha. Sesungguhnya, bukankah dia sedang merusak Fa Buddha? Perusakan terhadap Fa Buddha dapat melalui cara-cara berbeda. Mereka mengatakan Fa Buddha baik ketika dia sesungguhnya sedang merusaknya. Perusakan seperti itu sangat sulit diidentifikasi atau dilihat dan itu sangat merugikan. Inilah alasan kuat mengapa Dharma Buddha Sakyamuni telah lenyap di India.” (Zhuan Falun Volume II)

Setelah berdiskusi di antara praktisi setempat, kami memutuskan bahwa ketika kami perlu secara khusus melenyapkan makhluk jahat di belakang lembaga pemerintah seperti Kantor 610, lembaga kehakiman, pusat penahanan, penjara, departemen kepolisian, atau biro keamanan publik, kami akan melafalkan ceramah Guru dalam hati, dengan hanya pikiran berfokus pada departemen-departemen itu, tetapi tanpa konten lain yang ditambahkan dalam pemancaran pikiran lurus.

Mohon tunjukkan apabila ada sesuatu yang tidak pantas.

Catatan redaksi: Artikel ini hanyalah pemahaman penulis saat ini yang ditujukan untuk berbagi dengan sesama praktisi jadi kita dapat “Banding belajar banding kultivasi.” (Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)