(Minghui.org) Saya menggugat Jiang Zemin (mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok) pada tahun 2015 karena memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa. Saya merasa situasi saat ini telah banyak berubah, karena banyak petugas polisi ingin diselamatkan.

Seorang petugas polisi baru-baru ini mengetuk pintu saya. Saya tidak tahu mengapa dia datang, jadi saya tidak menjawab dan mulai memancarkan pikiran lurus.

Tetapi saya merasa ada sesuatu yang salah setelah memancarkan pikiran lurus hanya selama satu menit. Dalam pikiran, saya tahu bahwa jika petugas itu memiliki niat jahat, pikiran lurus dapat melenyapkannya, tetapi pikiran lurus tidak akan melenyapkan faktor-faktor yang tidak ada kaitannya; mereka hanya mengurus apa yang seharusnya mereka lakukan.

Saya kemudian ingat pernah mengatakan bahwa saya ingin menyelamatkan petugas polisi di tempat kami. Jadi saya pikir, sekarang seorang petugas benar-benar telah datang, mengapa saya memperlakukannya sebagai orang jahat?

Sebenarnya bukan saya yang ketakutan. Saya tahu saya harus mengubah konsep kaku ini dan menghilangkan dorongan hati melindungi diri.

Guru Li Hongzhi berkata:

“Periode sejarah ini adalah diatur untuk pengikut Dafa menyelamatkan makhluk hidup, mengapa kalian tidak berperan sebagai pemeran utama? Mengapa menempatkan sesuatu ucapan dari manusia biasa yang telah diindoktrinasi oleh kebudayaan partai jahat pada posisi utama? Mengapa memandang begitu serius terhadap penganiayaan kejahatan? Semua ini patut dipikirkan masak-masak. Seandainya pada tahun 99 sebelum penganiayaan, kata-kata tersebut tidak akan Shifu ucapkan, kalian adalah pengikut Dafa yang berhasil melangkah kemari, kalian adalah pengikut Dafa yang segera akan mencapai kesempurnaan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2008,” Ceramah di Berbagai Tempat 8)

Saya tidak memahami paragraf Fa ini dengan baik di masa lalu. Saya sekarang tahu bahwa Guru mengatur para praktisi untuk menggunakan waktu setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999 bagi Dafa untuk menyelamatkan orang.

Saya harus mengikuti pengaturan Guru dan menggunakan waktu saya sebaik mungkin untuk memainkan peran utama. Orang-orang dari segala profesi menanti untuk diselamatkan, di antara mereka adalah polisi ini.

Menjadi polisi hanyalah profesi, sedangkan menyelamatkan orang ditujukan pada hati. Situasi berubah setelah saya mengubah pikiran!

Saya menelepon petugas polisi dan memintanya agar datang ke rumah saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia sibuk, jadi saya bertanya mengapa dia mengetuk pintu saya, dan dia menjawab, “Saya diperintahkan untuk memberi tahu anda bahwa kasus anda tidak ditutup setelah anda ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan karena menuntut Jiang.

“Anda menolak bekerja sama, melakukan mogok makan, dan kembali ke rumah. Sekarang Tim Keamanan Nasional memanggil anda untuk pergi ke Kejaksaan untuk menyelesaikan prosedur pembebasan dengan jaminan, sambil menunggu persidangan. Setelah itu, kasus anda akan berlanjut.”

Saya mengatakan kepadanya untuk menunggu saya karena saya ingin berbicara dengannya secara langsung. Kami bertemu dan saya memberitahunya fakta kebenaran tentang Falun Dafa selama satu jam.

Petugas ini berkata bahwa dia tidak ingin ikut serta dalam penganiayaan, “Saya memberi tahu anda apa yang disuruh saya katakan, dan tugas saya selesai. Terserah anda apakah anda mendengarkan saya atau anda pergi ke Kejaksaan.”

Pada akhirnya, saya tidak pergi ke Kejaksaan. Saya malah menulis surat kepada dua pemimpin Tim Keamanan Nasional untuk mengklarifikasi fakta.

Setahun kemudian, kedua pemimpin tim dipindahkan, dan salah satu dari mereka meninggalkan profesi keamanan publik. Petugas yang datang ke rumah saya adalah orang yang sangat baik, tetapi dia teracuni oleh budaya Partai Komunis, dan sistem keamanan publik mempublikasikannya sebagai teladan.

Setelah berbicara dengannya beberapa kali, dia akhirnya memahami fakta kebenaran, merasakan kebaikan seorang praktisi Dafa, dan setuju mundur dari Partai Komunitas Tiongkok (PKT). Dia dipromosikan menjadi wakil direktur kantor polisi segera sesudah itu.

Dia mengatakan kepada saya, “Kasus anda berakhir, dan dua pemimpin Tim Keamanan Nasional dipindahkan. Tak seorang pun dari kantor polisi kami ingin menganiaya Falun Dafa sekarang. Namun, anda harus berhati-hati, karena kami tidak akan dapat melindungi anda jika menyangkut yurisdiksi Kementerian Keamanan Publik.”

Sejak itu saya menggunakan berbagai bentuk untuk mengklarifikasi fakta kepada petugas polisi. Saya memperlakukan mereka sebagai teman, bukan sebagai polisi. Para petugas ini (termasuk direktur) menunjukkan sisi kebaikan mereka dan setuju mundur dari PKT.

Kantor polisi menunjuk direktur baru tahun lalu. Saya kebetulan bertemu dengannya di kantor wakil direktur. Ketika wakil direktur memperkenalkan saya kepada direktur baru, saya menambahkan, "Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa."

Dia bertanya apakah saya masih berlatih Falun Dafa. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah berlatih Dafa selama lebih dari 20 tahun.

Direktur duduk dan bertanya, "Apa manfaat Falun Dafa?" Saya mengatakan kepadanya bahwa berlatih Sejati-Baik-Sabar meningkatkan kesehatan fisik dan standar moral. Saya juga menyebutkan bahwa Dafa membantu orang memahami arti hidup.

Dia mengangguk, menyalakan sebatang rokok, dan terus mendengarkan, seolah-olah dia telah melupakan tugasnya hari itu. Saya kemudian mengiriminya sebuah majalah tentang Dafa dan menyertakan surat pendek mengenai betapa penting mundur dari PKT baginya.

Selama pandemi, saya pergi ke kantor polisi dan melihat paket yang dibeli secara daring oleh polisi bertumpuk di lantai di pintu masuk utama. Saya juga melihat banyak surat klarifikasi fakta yang dikirim oleh praktisi Dafa di ruang jaga. Surat-surat yang ditujukan kepada petugas polisi tertentu telah diambil.

Hanya satu surat tanpa nama penerima yang belum diambil. Petugas yang berjaga memelankan suaranya dan berkata, “Surat ini dari kalian para praktisi Falun Dafa. Orang bisa tahu dari amplopnya.”

Hari itu, saya bertemu dengan seorang petugas yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya memberitahunya tentang kebenaran Dafa, dan dia setuju mundur dari PKT. Dia kemudian berbisik, menanyakan apakah dia juga harus mengingat kalimat, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!?”

Saya menjawab ya dan dia segera melepas kaca penghalang muka dan maskernya sambil berkata, “Saya tidak suka memakai masker. Akan aman mengingat ‘Falun Dafa Baik!’”