(Minghui.org) Empat praktisi Falun Gong diadili pada tanggal 5 Agustus 2021 di Pengadilan Distrik Litong di Kota Wuzhong, Provinsi Ningxia karena keyakinan mereka, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Penangkapan

Keempat praktisi tersebut berasal dari dua kota tetangga di Provinsi Ningxia.

Zheng Yarong (wanita), 44 tahun, dari Kota Wuzhong, ditangkap pada tanggal 10 Februari 2021 oleh petugas dari Kantor Polisi Distrik Litong. Dia pertama kali dikenakan 14 hari penahanan administratif dan kemudian penahanan pidana. Kejaksaan Distrik Litong menyetujui penangkapannya pada tanggal 27 Maret dan saat ini ditahan di Pusat Penahanan Kota Zhongwei, sekitar 128 km dari Wuzhong.

Ma Xuede (laki-laki), seorang pensiunan insinyur pabrik jam tangan berusia 72 tahun, dan istrinya, Zheng Fengying, 69 tahun, juga tinggal di Kota Wuzhong. Mereka ditangkap pada akhir bulan Februari 2021 oleh petugas dari Kantor Polisi Litong. Rumah mereka digeledah dan mereka dimasukkan ke dalam tahanan kriminal.

Pasangan itu dibebaskan pada awal bulan Maret dan menjadi tahanan rumah. Kejaksaan Distrik Litong menyetujui penangkapan mereka pada akhir bulan Maret. Mereka telah dibawa kembali ke tahanan dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Wuzhong.

Yan Ying (wanita), seorang warga Kota Lingwu berusia 58 tahun, sekitar 14 mil dari Wuzhong, ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Distrik Litong pada akhir bulan Februari 2021. Polisi juga menggeledah rumahnya dan memasukkannya ke dalam tahanan kriminal. Kejaksaan Distrik Litong menyetujui penangkapannya pada akhir bulan Maret, dan dia sekarang ditahan di Pusat Penahanan Kota Wuzhong.

Sidang Pengadilan

Pengadilan awalnya menjadwalkan sidang dimulai pada pukul 14:30, tetapi kemudian dipindahkan ke pukul 1 siang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hal ini membuat dua pengacara Yan yang berasal dari luar kota tidak punya waktu untuk makan siang. Hakim ketua, Guo Xiaojuan, juga berusaha menghalangi salah satu pengacara Yan memasuki ruang sidang, tetapi kemudian mengalah di bawah protes pengacara.

Tiga praktisi lainnya diwakili oleh pengacara yang ditunjuk pengadilan.

Pengacara Yan mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Mereka berargumen bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan Falun Gong adalah kriminal ataupun sebagai aliran sesat, dan bahwa jaksa tidak memiliki dasar hukum untuk menuduh klien mereka “merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat” (tuduhan standar yang digunakan untuk mendakwa praktisi Falun Gong). Pengacara menekankan bahwa jaksa gagal membuktikan penegakan hukum mana yang diduga dirusak oleh klien mereka atau individu atau organisasi mana yang diduga dirusak oleh klien mereka dengan berlatih Falun Gong.

Pengacara menambahkan bahwa polisi gagal memberikan informasi rinci tentang bagaimana dan di mana mereka memperoleh bukti penuntutan terhadap klien mereka, karena beberapa barang tidak termasuk dalam foto pendukung atau daftar barang yang disita. Ada juga ketidakkonsistenan mengenai bukti penuntutan, dengan dokumen yang berbeda memberikan deskripsi yang berbeda dari bukti penuntutan yang sama.

Selain itu, surat perintah penggeledahan dan catatan tidak memiliki tanda tangan yang tepat dari pejabat yang berpartisipasi dalam penangkapan dan penggerebekan rumah serta tidak ada penjelasan yang pernah diberikan.

Yan bersaksi bahwa dia percaya dilindungi oleh hukum untuk memproduksi dan memiliki materi informasi Falun Gong, tetapi dia tidak pernah memproduksi sendiri materi apapun. Saat menginterogasinya, petugas di Kantor Polisi Gaozha menuduhnya membuat materi dan memalsukan bukti untuk melawannya.

Karena kurangnya kejelasan bukti yang diajukan oleh polisi, baik Yan maupun pengacaranya menuntut hakim untuk mengevaluasi kembali kebenaran dan keabsahan bukti.

Ma juga bersaksi tentang bagaimana dia mendapat manfaat dari berlatih Falun Gong dan dia menyatakan bahwa dia tidak melanggar hukum apa pun dengan memberi tahu orang tentang keyakinannya. Pengacaranya yang ditunjuk pengadilan mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya.

Dianiaya Berkali-kali Karena Keyakinannya

Ini bukan pertama kalinya empat praktisi itu menjadi sasaran karena menjunjung tinggi keyakinan mereka.

Yan mengidap poliomielitis ketika berusia satu tahun yang mengakibatkan dia menjadi cacat dan kemudian mengembangkan banyak penyakit lainnya. Namun, setelah dia mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Mei 1997, semua penyakitnya menghilang. Yan tidak pernah goyah dalam keyakinannya meskipun mengalami penganiayaan yang dimulai pada bulan Juli 1999. Dia ditahan selama 15 hari pada bulan Maret 2000 karena ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong. Pada bulan September 2001, dia dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa.

Ma dan Zheng Fengying keduanya sehat kembali setelah mulai berlatih Falun Gong. Batu ginjal Ma hilang, begitu juga rheumatoid arthritis, enteritis, dan gastroptosis yang diderita Zheng. Keduanya ditangkap tidak lama setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, Ma ditahan selama 71 hari dan Zheng 63 hari. Ma kemudian dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa dan dua kali dihukum dengan total 12,5 tahun. Zheng juga ditahan di kamp kerja paksa selama lebih dari dua tahun. Dia juga dua kali dijatuhi hukuman, menjalani hukuman 7 tahun penjara dan hukuman 3 tahun di luar penjara.

Zheng Yarong melihat kesehatannya membaik setelah mulai berlatih Falun Gong. Dia ditahan pada tahun 2004 dan kemudian berhenti berlatih di bawah tekanan. Dia melanjutkan latihan Falun Gong pada tahun 2019, tetapi akhirnya dia ditangkap lagi pada bulan Februari 2021.

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Four Ningxia Residents Face Prosecution for Practicing Falun Gong

Ms. Zheng Fengying from Ningxia Secretly Sentenced to Seven Years in Prison

Wuzhong City: Husband and Wife Secretly Sentenced by the Chinese Regime

Practitioner Couple Mr. Ma Xunde and Ms. Zheng Fengying Arrested

An Account of Persecution Experienced by a Disabled Person, Ms. Yan Ying from Lingwu City Ningxia Province