(Minghui.org) Huang Zhufeng mengajukan pengaduan terhadap Kamp Kerja Paksa Sanshui di Provinsi Guangdong karena menyiksanya saat dia dipenjara di sana karena berlatih Falun Gong. Pengacaranya diberi tahu pada bulan Agustus 2021 bahwa pengaduan tersebut telah diterima oleh pengadilan setempat. Pengacara sekarang berencana untuk mengajukan pengaduan terhadap para penjaga dan narapidana yang berpartisipasi dalam penyiksaan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Huang, seorang insinyur otomatisasi elektronik pemenang penghargaan berusia 51 tahun di Kota Maoming, Provinsi Guangdong, dijatuhi dua hukuman kamp kerja paksa antara tahun 2001 dan 2005 karena menegakkan keyakinannya pada Falun Gong. Saat ditahan di Kamp Kerja Paksa Sanshui, seorang penjaga memerintahkan dua tahanan untuk menarik lengannya sekeras mungkin pada tanggal 2 Januari 2003. Kedua bahunya terkilir dan lengannya cacat. Dia tidak dapat melanjutkan profesinya dan harus melakukan pekerjaan sampingan untuk mencari nafkah.

Huang ditangkap lagi di luar apartemennya pada tanggal 12 Desember 2020, saat pulang kerja. Ketika pengacaranya, Wang Yu, mengunjunginya di Pusat Penahanan No. 1 Kota Maoming pada tanggal 6 April 2021, dia mengetahui tentang cedera di bahu Huang.

Pengacara Wang mengajukan kompensasi negara untuk cedera bahu Huang pada tanggal 14 April. Dia mencatat bahwa pemerintah telah mensertifikasi cederanya sebagai "level-9," dengan bahu kirinya diverifikasi sebagai 50% cacat dan bahu kanannya 35% cacat. Di Tiongkok, cedera yang disertifikasi sebagai level 1-10 memenuhi syarat untuk kompensasi negara, tetapi Huang tidak pernah diberi kompensasi untuk cedera yang dideritanya di kamp kerja paksa. Pengacara Wang menuntut 1.177.771 yuan sebagai kompensasi untuk Huang.

Pada tanggal 26 April, Kamp Kerja Paksa Sanshui, sekarang berganti nama menjadi Pusat Rehabilitasi Narkoba Sanshui, menanggapi pengacara, mengatakan bahwa Huang telah melewatkan undang-undang pembatasan dua tahun untuk mengajukan klaim dan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas cedera Huang

Pengacara Wang mengunjungi Huang lagi pada tanggal 14 Juli dan diberitahu bahwa Pengadilan Distrik Maonan telah menjadwalkan sidang pada tanggal 1 Juli tetapi kemudian membatalkannya tanpa menentukan tanggal baru. Pengadilan tidak pernah memberi tahu dia tentang persidangan Huang.

Pada hari yang sama, pengacara juga mengajukan gugatan administratif lain ke Pengadilan Kota Foshan terhadap Kamp Kerja Paksa Sanshui mengenai kompensasi negara Huang. Pengadilan menanggapi keesokan harinya dengan menyatakan bahwa kasus tersebut telah diterima, dan menarik pemberitahuan itu pada hari berikutnya, dengan mengatakan bahwa panitera telah melakukan kesalahan.

Dengan upaya yang gigih dari pengacara, kasus tersebut diterima oleh Pengadilan Distrik Shunde di Kota Foshan pada bulan Agustus 2021. Ketua pengadilan secara pribadi telah mengunjungi pengacara tersebut dan menanyakan latar belakang pendidikan keluarga Huang dan situasi keuangan mereka. Pengacara menyatakan bahwa dia bertekad untuk mencari keadilan bagi Huang. Ketua pengadilan mengindikasikan bahwa mereka dapat meminta pertanggungjawaban kamp kerja paksa atas kompensasi negara, tetapi Huang harus tetap memikul “tanggung jawab pidana” karena berlatih Falun Gong.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Guangdong Man Faces Trial for His Faith, Lawyer Pursues State Compensation for Torture-induced Disability

Lawyer Applies for State Compensation for Guangdong Engineer Tortured to Disability

Former Engineer Faces Indictment for His Faith—Wife and Son in Dire Situation

The Persecution of Huang Zhufeng at the Sanshui Forced Labor Camp in Guangdong Province

Dafa Practitioner Huang Zhufeng Shoulder's Are Dislocated by Guards as a Torture Method in the Sanshui Labor Camp, Guangdong Province