(Minghui.org) Enam penduduk Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, telah ditahan selama lebih dari tiga bulan karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Li Yun pertama kali ditangkap pada tanggal 25 April 2021 oleh petugas Kantor Polisi Guihu saat dia kembali ke rumah setelah bekerja. Rumahnya digeledah.

Liu Guohua, Xie Shiying, Zhou Yuxiu, dan Huang Huaizhou serta istrinya Zhang Xunju ditangkap sekitar pukul 06.00 pada tanggal 12 Mei 2021, oleh petugas dari Kantor Polisi Guihu, Kantor Polisi Xindu, Kantor Polisi Guilin, Kantor Polisi Banzhuyuan, dan Kantor Keamanan Domestik Distrik Xindu. Polisi merusak kunci praktisi dan mendobrak masuk.

Polisi menyita komputer lama dari Liu dan meminta 240.000 yuan dari keluarga Liu sebagai imbalan pembebasannya.

Ini bukan pertama kalinya polisi di Chengdu memeras dana dari keluarga praktisi. Beberapa bulan sebelumnya, keluarga seorang praktisi lanjut usia dipaksa untuk membayar 60.000 yuan kepada polisi sebelum orang yang mereka cintai dibebaskan.

Semua enam praktisi telah ditahan sejak itu.

Polisi juga menggeledah rumah Su Qinghua dan ibunya pada pagi yang sama tanggal 12 Mei. Mereka mengikat ibunya di kursi sambil menggeledah rumahnya. Su dan adiknya, yang tidak berlatih Falun Gong, keduanya ditangkap. Karena ayah Su terbaring di tempat tidur dan membutuhkan perawatan intensif, polisi tidak membawa ibu Su.

Su dan saudaranya dibebaskan sekitar awal bulan Juli. Tiga praktisi lainnya, termasuk Peng Shangen, 70 tahun, Lin Xiaoquan, dan Liu Senrong, yang ditangkap pada tanggal 12 Mei, juga telah dibebaskan.

Informasi kontak pelaku:

Liu Gangyi (刘刚毅), sekretaris, Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Xindu: +86-13808227813, +86-28-83038202

Sun Hui (孙辉), wakil sekretaris, Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Xindu dan kepala Departemen Kepolisian Distrik Xindu : +86-13908014366

Sun Zehui (孙泽晖), kepala Kejaksaan Distrik Xindu: +86-13908011161

(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)