(Minghui.org) Pemilik perusahaan perahu karet di Weihai, sebuah kota pesisir di Provinsi Shandong, dihukum delapan tahun karena keyakinannya pada Falun Gong. Sun Jing ditolak masuk ke pusat penahanan lokal karena tekanan darahnya yang tinggi, polisi mengancam akan mengevaluasi kembali kesehatannya pada bulan Februari 2022 untuk menentukan apakah dia akan dipenjara.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Sun mulai berlatih Falun Gong pada bulan Juli 2015. Dia menjalankan perusahaan perahu karet dengan memiliki lebih dari 30 karyawan. Polisi mendobrak rumah dan pabriknya pada pagi hari tanggal 6 Januari 2021 dan menggeledah kedua tempat tersebut. Buku-buku Falun Gong, foto pemcipta Falun Gong, komputer dan printer disita. Semua karyawannya dipaksa menyerahkan ponsel mereka ke polisi dan tidak diizinkan untuk menelepon siapa pun atau menerima panggilan apa pun. Polisi mengikuti ketika mereka menggunakan kamar kecil atau makan siang. Mereka tidak diizinkan pergi sampai malam.

Sun, saudara perempuannya yang tidak berlatih Falun Gong, dan tiga karyawannya dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Rumah saudara perempuannya dan tiga karyawannya juga rumahnya digeledah. Sun dan saudara perempuannya kemudian dibawa ke Pusat Penahanan Kota Rongcheng.

Sebelum masuk, perawat mengukur tekanan darah Sun tiga kali dan menemukan tekanan darahnya sangat tinggi. Untuk menahannya, polisi mengubah tekanan sistoliknya dari lebih dari 200 mmHg menjadi 190 mmHg.

Sun dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Wendeng dua bulan kemudian. Karena kondisi hidup yang buruk dan tekanan mental akibat penganiayaan, dia menjadi depresi dan tekanan darahnya tetap sangat tinggi. Dia dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 21 Maret 2021 setelah 76 hari ditahan.

Pengacara Sun pergi ke rumahnya pada tanggal 3 Desember 2021, terhubung ke konferensi video dengan Pengadilan Kota Rongcheng, dan menjalani sidang kasusnya. Polisi kembali pada tanggal 17 Desember dan membawanya untuk pemeriksaan fisik. Karena pusat penahanan masih menolak untuk menerimanya karena tekanan darahnya tinggi, polisi harus membawanya pulang.

Saat polisi membawaSun untuk hadir di pengadilan saat sidang vonis hukuman pada tanggal 21 Desember, dia sanagat pusing untuk keluar dari mobil. Hakim kemudian datang ke mobil dan mengumumkan bahwa dia dijatuhi hukuman delapan tahun.

Sun dibawa kembali ke rumah, polisi mengatakan mereka akan membawanya untuk pemeriksaan fisik lagi pada bulan Februari 2022.

Tidak jelas apakah saudara perempuannya masih ditahan atau menghadapi tuntutan.