(Minghui.org) Saya masuk ke perguruan tinggi tidak lama setelah mulai berlatih Falun Dafa. Asisten lokal di Kaohsiung mendorong kami para praktisi muda untuk menghafal Fa dan memberi tahu kami beberapa cerita tentang praktisi muda di Taipei untuk menyemangati kami. Saya terinspirasi dan mulai menghafalnya. Saya selesai menghafal Zhuan Falun untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. Sekitar waktu itu kami membentuk kelompok Falun Dafa di kampus dan saya menjadi sibuk. Perlahan-lahan saya tidak menghafal lagi dan hanya membaca Zhuan Falun.

Lebih dari satu dekade berlalu dalam sekejap mata. Ketika saya mengingat hari-hari itu, menghafal Fa memungkinkan saya untuk benar-benar larut dalam Fa dan saya merasa bahagia setiap hari. Saya merasa bahwa kondisi kultivasi saya saat ini tidak sebaik dulu. Tetapi ketika saya ingin mulai menghafal Fa lagi, saya merasa ada begitu banyak hal yang harus dilakukan. Bagaimana saya bisa menemukan waktu setiap hari untuk menghafal Fa?

Pada tahun 2017, saya mengerjakan proyek baru untuk NTD Asia Pasifik. Namun setelah kami membuat beberapa contoh program, hasilnya tidak memuaskan. Setelah seorang praktisi dari tim produksi lain menghabiskan dua minggu untuk mengeditnya, ia memberi tahu saya, “Istri saya melihat program ini dan berkata, 'Ini sulit untuk ditonton.' Saya merasa kontennya tidak ada hubungan dengan kita.” Saya merasa tidak enak mendengarnya. Pasangan itu adalah praktisi dan mereka sangat baik. Fakta bahwa mereka mengatakan itu berarti pasti ada masalah besar dengan arah dari proyek ini dan kultivasi kita sendiri. Kami sudah mengerjakan proyek itu selama enam bulan. Saya merasa tidak berdaya tetapi tidak tahu harus berbuat apa.

Ketika saya pulang dan memberi tahu istri saya tentang hal itu, ia berkata, “Kamu tidak belajar Fa dengan kelompokmu. Bagaimana bisa melakukannya dengan baik?”

Saya tidak berpartisipasi dalam kelompok belajar Fa bersama tim karena ingin mempertahankan kemajuan yang stabil dalam belajar Fa sendiri. Ketika istri saya menunjukkan hal ini, saya menyadari bahwa saya memiliki mentalitas egois dan hanya fokus pada keinginan sendiri. Jadi saya mulai mengatur waktu saya untuk belajar Fa bersama tim malam itu. Tetapi kelompok itu tidak belajar setiap hari, jadi bagaimana saya mengatur belajar Fa saya sendiri di hari yang lain? Saya memutuskan untuk menghafal Fa ketika tidak ada kelompok belajar Fa; ketika ada kelompok belajar Fa, saya akan menghafal Fa setelah belajar bersama.

Efek dari menghafal Fa kali ini sangat jelas. Ketika saya belajar Fa sendiri, ada saat-saat saya tidak dapat benar-benar menyerap Fa. Ini benar-benar berubah ketika saya menghafal Fa. Saya bisa lebih memahami dan melihat prinsip di balik kata-kata itu. Ketika saya menghadapi masalah di siang hari, saya dapat mengingat Fa. Keinginan saya untuk berkultivasi menjadi lebih kuat dan perasaan itu luar biasa. Saya benar-benar berterima kasih kepada Guru dari lubuk hati yang paling dalam karena telah mengatur jalur kultivasi ini untuk saya. Jika saya tidak memiliki masalah dengan proyek itu, saya mungkin tidak akan mulai menghafal Fa lagi.

Setelah menghafal Fa selama beberapa bulan, seseorang di stasiun mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan seorang praktisi di AS dan mereka menyebutkan proyek baru kami. Ia menyarankan agar saya berbicara dengannya, karena ia sangat berpengetahuan dan telah memenangkan penghargaan di lapangan. Jadi saya membuat janji untuk bertemu dengannya secara online. Ia memberi saya beberapa saran singkat dan mengirimi saya beberapa video pendek untuk referensi. Saya terinspirasi, dan percakapan itu memicu banyak ide di kepala saya dan memperluas visi saya.

Setelah percakapan itu, kami segera membuat contoh program lain dan melaporkan kemajuan kami kepada supervisor. Setelah dievaluasi, supervisor menunjukkan arah yang jelas. Saat itu kami masih memiliki satu posisi untuk diisi. Seorang praktisi yang biasanya tidak hadir pada pertemuan berpartisipasi dalam diskusi hari itu. Ia merekomendasikan kandidat yang baik. Dengan ini, semua masalah diselesaikan dalam waktu dua minggu. Semuanya berjalan baik setelah itu.

Itu kebetulan ketika saya baru saja selesai menghafal Zhuan Falun. Saya tidak berharap menghafal Fa akan benar-benar membantu proyek ini, tetapi tampaknya memang membantu.

Guru berkata,

“Kalian selama perjalanan adalah melangkah maju secara demikian, kalian dalam aspek mana sudah berjalan dengan tepat, sudah berjalan dengan lurus, maka pintu yang tertutup harus dibukakan, jalurnya akan makin meluas. Biar proyek apa pun, selama perjalanan juga adalah dilalui seperti ini.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Dajiyuan,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 10)

Itu sangat mirip dengan situasi ketika saya menghafal Zhuan Falun di perguruan tinggi. Kami ingin mendirikan kelompok Falun Dafa tetapi permohonan kami ditolak dua kali. Ketika kami mendaftar untuk ketiga kalinya, kepala sekolah masih ragu-ragu—kemudian ia meminta saya untuk memperagakan latihan. Ketika saya menyelesaikan pergagaan latihan pertama, ia menyetujui permohonan kami. Saat itu saya baru saja selesai menghafal Zhuan Falun.

Karena saya merasa lebih fokus ketika menghafal Fa dan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih jelas dan mendalam tentang prinsip-prinsip Fa, saya terus menghafalnya berulang kali. Setiap kali saya selesai menghafal dengan lebih lancar dan lebih cepat, kapasitas hati saya juga ikut membesar. Terutama beberapa kali pertama, setiap kali saya selesai menghafal seluruh buku, ada beberapa perubahan yang jelas dalam proyek media saya serta pekerjaan biasa saya. Misalnya, dalam pekerjaan biasa, gugatan yang melibatkan perusahaan tempat saya bekerja selama lebih dari tujuh tahun dapat diselesaikan. Ketiga kalinya saya selesai menghafalnya, perusahaan saya berhasil memperoleh bukti kuat untuk gugatan di Jerman. Saat saya terus menghafal Fa, tuntutan hukum dari perusahaan yang paling meresahkan ditutup satu demi satu, semuanya dengan hasil yang positif. Pemahaman saya adalah bahwa Dafa memiliki kekuatan yang tak terbatas dan dapat memberi praktisi Dafa lampu hijau untuk mengurangi beberapa tekanan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat tetap tenang dan fokus melakukan proyek Dafa kita dengan baik.

Seperti yang Guru katakan kepada kita,

“Oleh sebab itu belajar Fa tetap adalah paling penting dan paling penting, itu adalah jaminan pokok dari segala hal yang ingin anda lakukan. (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 11)

Mengingat Bahwa Segala Sesuatu yang Kita Hadapi Adalah Kesempatan Berkultivasi

Saya membantu syuting sebuah video. Enam bulan sebelumnya, saya sudah menyiapkan rencana yang sesuai dengan proyek ini, jadi saya mengusulkannya kepada koordinator. Koordinator setuju jadi kami mencobanya. Tiga minggu kemudian, seorang praktisi bernama Ping, yang bukan penduduk setempat dan bukan bagian dari proyek ini, mengirimkan rencana yang disediakan oleh manusia biasa ke daftar kelompok. Rencana ini kebetulan sama dengan yang saya usulkan. Saya awalnya berpikir bahwa koordinator hanya akan menanggapi Ping bahwa kami sudah melakukannya. Tapi yang mengejutkan saya, koordinator tidak menyebutkannya. Yang lebih menyentuh keterikatan saya adalah ketika Ping mengajukan beberapa pertanyaan kepada kelompok yang semuanya terjawab dalam proposal saya; koordinator mengetahui hal ini tetapi tetap diam.

Ketika saya pulang malam itu, kata-kata istri saya membangunkan keterikatan saya. Ia berkata, “Apa yang Ping usulkan adalah persis apa yang telah kita coba dan lakukan!” Hati saya benar-benar gelisah.

Selama dua hari berikutnya, saya terus memikirkan Fa Guru:

“Pengikut Dafa dalam menghadapi Xiulian duniawi di tengah manusia biasa, kalian telah mempunyai sebuah pemahaman yang jelas di atas prinsip Fa, yaitu tidak terikat pada perolehan dan kehilangan di tengah manusia biasa, termasuk kalian di dalam hal membuktikan kebenaran Fa, juga seharusnya tidak beranggapan “saya harus mengeluarkan pendapat, saya harus berbuat demikian,” anda baru dapat membangun keagungan De di dalam alam semesta,” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Philadelphia, Amerika Serikat Tahun 2002,” (Ceramah Fa di Berbagai Tempat – 2)

Kata-kata Guru benar-benar menyentuh hati saya. Dulu saya berpikir bahwa saya akan bisa melepaskannya jika saya menghadapi ujian semacam ini. Saya tidak mengira itu akan sangat mengganggu saya.

Saya menemukan banyak pikiran dan keterikatan manusia saya setelah melalui ujian ini: keterikatan pada mentalitas pamer, keterikatan pada reputasi dan kecemburuan, kebencian, dan seterusnya. Setelah saya bisa tenang dan melihat masalah saya sendiri, saya langsung memahami koordinator: Ia pikir keterampilan profesional saya kurang sehingga ia tidak percaya pada saya. Jika kami memiliki tim profesional dan koordinator dimintai pendapatnya, ia dapat mengatakan, “Kami memiliki tim khusus yang mengerjakannya.” Karena koordinator menganggap saya belum dewasa di lapangan, ia belum siap untuk secara terbuka mengakui rencana saya karena masih terlalu banyak variabel.

Setelah memikirkannya, saya benar-benar memahami sudut pandangnya dan saya juga melihat mentalitas egois saya “Saya ingin menjadi satu-satunya” dan “Saya ingin praktisi mengagumi saya.”

Di lain waktu, seorang koordinator program dari luar negeri bertanya apakah kami dapat membantu memfilmkan beberapa simulasi adegan penjara. Adegan ini akan digunakan sebagai ilustrasi dalam program wawancara. Beberapa praktisi lokal ingin membantu, jadi kami setuju. Dengan mengerjakan ini, saya mengidentifikasi banyak kekurangan saya, terutama keterikatan saya pada ketenaran dan reputasi. Selama syuting, kami sering memiliki ide yang berbeda. Saya terkadang memiliki banyak keluhan dan kebencian.

Guru berkata,

“Timbulnya kekesalan dan kebencian di hati, adalah disebabkan oleh kebiasaan suka mendengar kata-kata yang enak didengar dan senang pada kejadian yang baik, bila tidak, maka akan kesal dan benci.” (“Ceramah Fa di Washington DC Tahun 2018”)

Di masa lalu, saya tidak pernah berpikir ada hubungan antara kebencian dan “segala sesuatunya berjalan dengan baik.” Baru kemudian saya menyadari bahwa saya memiliki obsesi yang kuat dengan ketenaran. Saya sering mengeluh bahwa tim saya tidak mencapai tujuan karena akan memengaruhi reputasi saya—saya ingin semua yang saya tangani bagus. Keterikatan saya pada ketenaran dan reputasi selalu mendorong saya untuk mengeluh tentang praktisi lain.

Setelah pembuatan film selesai, kami membuat rekaman “di balik layar” dan memutarnya untuk para praktisi di kelompok belajar Fa besar setempat. Di akhir rekaman ada daftar semua praktisi yang berpartisipasi dalam proyek tersebut. Seorang praktisi yang terlibat dalam pembuatan film mengatakan bahwa ia memiliki perasaan khusus saat berpartisipasi dalam proyek tersebut dan ia sering merasa sangat terdorong. Ia mengatakan bahwa ketika ia melihat daftar nama di akhir rekaman, semua nama bersinar dengan terang.

Saya merasa malu. Apa yang ia lihat adalah titik terang dari rekan-rekan praktisi, sementara yang saya lihat hanyalah kekurangan mereka. Saya juga memahami bahwa ada sejarah besar kultivasi di balik setiap praktisi. Saya tidak bisa hanya menekankan diri sendiri. Saya perlu melihat betapa hebatnya praktisi lain.

Syuting berlangsung selama hampir dua bulan. Dalam prosesnya, banyak hal yang tampaknya “berjalan dengan baik dan tepat.” Contoh, tempat kami syuting hampir seperti diberikan khusus kepada kami. Beberapa praktisi terhindar dari kemacetan lalu lintas dan kecelakaan besar sebelum kami mulai syuting; baterai di kendaraan peralatan film kehabisan daya tepat setelah kami selesai syuting adegan, dan seterusnya. Kami sangat berterima kasih atas bantuan Guru.

Guru berkata, “Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Kita memiliki Guru dan kita memiliki Fa. Selama kita memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu, Guru akan membuat pengaturan terbaik untuk kita.

Setelah beberapa tahun bekerja di proyek media, harapan terbesar saya adalah dapat berpikir dari perspektif kultivasi dan mengenali masalah saya sendiri ketika ada konflik.

Guru berkata,

“Kuncinya bukanlah pada siapa yang mengeluarkan ide, melainkan pada siapa yang telah berhasil melatih dirinya sendiri di dalam proses tersebut, siapa yang telah Xiulian diri sendiri, berarti orang itu telah berhasil meningkat.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2019)

Ini adalah beberapa pengalaman kultivasi saya selama berpartisipasi di NTDTV. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak pantas. Terima kasih semuanya!

(Dipresentasikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Taiwan 2021)