(Minghui.org) Untuk menyambut tahun 2022, praktisi Falun Dafa di Canberra berkumpul di depan Gedung Parlemen Federal Ibu Kota untuk menyampaikan selamat Tahun Baru dengan tulus kepada pencipta latihan, Guru Li Hongzhi.

Untuk memperingati peristiwa tersebut beberapa praktisi menulis puisi:

“Kami mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru Li!”

Di dunia khayalan ini mata kita buta
Dengan susah payah berjalan di jalur yang berbahaya
Sampai kita menemukan Dafa
Dengan tekad untuk berkultivasi
Prinsip-prinsip Fa yang tak terbatas membersihkan hati
Kegigihan dihargai dengan babak baru kehidupan
Untuk penyelamatan Guru yang belas kasih
Kami akan menghormati sumpah kami dan kembali bersama Guru

“Di masa lalu, kami bersumpah untuk membantu Guru Li dalam meluruskan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Hari ini, kami menganggap diri kami beruntung telah memperoleh latihan. Di bawah bimbingan Guru yang berkelanjutan, kami akan berusaha untuk berkultivasi dengan baik dan berasimilasi dengan karakteristik alam semesta Sejati-Baik-Sabar, untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.”

Praktisi berkumpul di depan Gedung Parlemen Federal di Canberra untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru.

Kartu ucapan selamat Tahun Baru dari praktisi di Canberra

Seorang Ateis Mulai Berlatih Falun Dafa

Liu Feixue mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru!

Sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai universitas, Liu Feixue selalu diajarkan untuk menganut ateisme oleh guru-gurunya. Menurut guru SD-nya, “Tidak ada yang namanya Tuhan.” Karena ideologi ini ditanamkan dalam dirinya sejak kecil, Liu Feixue secara alami tumbuh menjadi seorang ateis.

Setelah lulus dari universitas dengan gelar di bidang keuangan, Liu Feixue pada akhirnya menganggur. Selama setengah tahun, dia menghabiskan waktunya di rumah bermain game, menonton film, dan sesekali melakukan pekerjaan sampingan. Setiap pekerjaan tidak pernah berlangsung lama, karena dia akan bertengkar dengan bos atau merasa pekerjaannya tidak memuaskan.

Ibu Liu Feixue mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Mei 1999. “Sebelum dia mulai berlatih, nama panggilan ibu saya adalah 'buah prem berduri'. Dia menderita begitu banyak penyakit, termasuk sakit kepala dan nyeri dada, sehingga obatnya benar-benar memenuhi ruang di bawah ambang jendela kami.”

“Selain menyelesaikan tugas sekolah, saya akan memijat punggung ibu saya atau memijat kulit kepalanya hampir setiap hari, agar dia bisa tertidur. Saya juga menemaninya ke panti pijat dan rumah sakit untuk pemeriksaan rutin dan pengobatannya."

“Suatu hari, saya tiba-tiba menyadari ibu saya berhenti meminta saya untuk memijat. Saya perhatikan kesehatan dan karakternya meningkat dengan pesat.”

“Tidak lama kemudian, ibu saya menyarankan saya untuk melafalkan kalimat berikut, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar adalah baik”, agar bisa mengatasi situasi yang merugikan. Saya berpikir, “Mengucapkan sebuah kalimat untuk menyelesaikan semua masalah?” Saya pikir ide itu sangat konyol sehingga saya tidak mendengarkannya.

“Pola makan saya yang buruk di universitas menyebabkan sakit lambung yang parah, dan bertambah buruk setelah saya lulus. Suatu hari saat saya menderita serangan penyakit, saya tiba-tiba teringat kata-kata ibu saya. Saya memutuskan tidak ada salahnya mencobanya dan mulai melafalkan kalimat itu dalam hati. Dalam dua puluh detik, sakit perut saya secara ajaib sirna!”

“Saya merasa kagum sekaligus curiga, saya mulai tidak percaya bahwa kalimat ini yang membuat saya sembuh dengan seketika. Segera setelah itu, sakit perut saya kambuh dan semakin parah sehingga saya hampir kehilangan kesadaran karena rasa sakit. Saya segera melafalkan kalimat itu dan rasa sakitnya kembali hilang secara ajaib dalam satu menit.”

“Saya tahu ini bukan kebetulan dan saya telah menemukan keajaiban sejati. Bagi seorang ateis, ini adalah realisasi yang mengguncang bumi. Kejadian ini memicu tekad saya untuk membaca Zhuan Falun dan lebih memahami tentang Falun Dafa. Dengan cara ini, saya secara resmi mulai berkultivasi Dafa pada bulan November 2011.”

Setelah membaca Zhuan Falun, Liu Feixue menyadari bahwa Falun Dafa mengajari orang-orang bagaimana menjadi orang yang memiliki moralitas yang baik, sangat berbeda dengan apa yang diberitakan oleh media Tiongkok. “Latihan kultivasi ini mengurangi temperamen buruk saya dan meningkatkan kepedulian saya terhadap orang lain. Saya tidak lagi berkelahi dengan ayah saya dan keluarga kami menjadi harmonis.”

“Selain menyembuhkan penyakit lambung saya, Dafa juga memulihkan kesehatan saya. Saya dulu menderita pilek parah setidaknya dua kali setahun, insomnia parah, dan serangan radang usus buntu yang sangat menyakitkan sehingga saya harus terbaring di tempat tidur. Hanya dalam waktu tiga bulan, semua masalah kesehatan saya hilang tanpa bekas.”

“Melalui Dafa, saya sekarang tahu mengapa orang menderita penyakit, asal usul kehidupan manusia dan alasan untuk hidup. Dafa memberikan jawaban atas pertanyaan, yang membingungkan saya sejak kecil. Saya sekarang menjalani kehidupan yang menyenangkan, penuh dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan.”

Sebulan setelah dia mulai berlatih, Liu Feixue berhasil mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah perusahaan milik negara. Selama ujian perusahaan, rekan-rekannya menyontek dan menjiplak jawaban. Sejalan dengan prinsip-prinsip Dafa, Liu Feixue tidak mau melakukannya. Ketika hasilnya dirilis, dia berhasil mendapat peringkat pertama dan memperoleh skor sempurna. “Semua orang terkejut dan bertanya apakah skornya telah dimanipulasi. Pekerjaan saya tidak mengarah pada aspek teknologi. Tetapi nilai saya dalam ujian teori dan praktek lebih tinggi daripada nilai karyawan yang melakukan pekerjaan nyata di bidang itu. Sekali lagi, saya menyaksikan keajaiban Dafa.”

"Saya berterima kasih kepada Guru yang terhormat atas penyelamatan Guru yang belas kasih. Saya berharap orang-orang di seluruh dunia akan menolak kebohongan PKT dan memahami kebenaran di balik penganiayaan terhadap Falun Dafa. Dengan kondisi epidemi COVID-19 yang masih berlangsung, di masa krisis ini percayalah dengan kalimat, "Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik.” Ini akan menyelamatkan nyawa dan membawa keberuntungan!

“Guru Falun Dafa Memberi Saya Kehidupan Baru”

Zhao Shitang berlatih perangkat kelima latihan Falun Dafa.

Zhao Shitang mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1994. “Sebagai yang termuda di keluarga saya, semua orang membiarkan saya melakukan apa yang saya inginkan. Saya menjadi manja dan egois, tidak dapat menolerir segala bentuk kritik. Saya tidak memiliki minat belajar, sehingga saya putus sekolah dan terjun ke masyarakat.”

Sebelum berkultivasi Dafa, Zhao Shitang adalah seorang penjudi mahyong, perokok berat dan minum alkohol hampir setiap hari. Dia berkelahi dan memukuli banyak orang karena temperamennya yang buruk. Bahkan istri dan anaknya pun tak luput dan menjadi incarannya.

“Suatu kali, saya sedang tidur di rumah setelah bekerja shift malam saat anak saya yang berumur satu bulan mulai menangis. Karena itu mengganggu tidur saya, saya menghampiri dan mulai memukulinya. Istri saya yang ketakutan hanya bisa mengamati dalam diam, karena jika dia campur tangan, malah akan memperburuk reaksi saya. Hanya dalam satu tahun pernikahan, istri saya sudah cukup marah dan memulai proses perceraian.”

“Staf di pengadilan membujuk istri saya, “Anak anda masih sangat kecil. Jika anda bercerai, apa yang akan terjadi padanya?” Istri saya memutuskan untuk tidak menjauhkan anaknya dari ayahnya dan berhenti memproses perceraian. Saya tidak belajar apa-apa dari kejadian ini dan terus menjalani hidup saya seperti sebelumnya.

“Kesehatan saya mulai menurun saat saya berusia dua puluhan. Sakit perut yang parah akan membuat saya berkeringat dingin. Hanya berjalan dalam jarak pendek sekitar dua puluh meter akan membuat saya terpaksa harus berjongkok karena rasa sakit yang parah di punggung dan kaki saya.”

“Pada tahun 1994, berlatih qigong sangat populer di kampung halaman saya. Mendengar bahwa qigong dapat menyembuhkan penyakit, saya mengikuti kakak laki-laki saya ke tempat latihan qigong yang biasa dia ikuti, tetapi qigong itu tidak sesuai dengan kebutuhan saya. Satu kelompok menarik perhatian saya. Gerakan latihan mereka sederhana dan mereka tidak membuat pernyataan yang muluk-muluk. Saya memberanikan diri dan mulai mempelajari latihan ini. Setelah berlatih, tubuh saya terasa hangat, nyaman, dan rileks. Ini adalah pertemuan pertama saya dengan Falun Dafa dan sejak saat itu saya telah berlatih.

“Koordinator tempat latihan menyarankan saya untuk belajar ajaran Fa juga. Meskipun saya hampir buta huruf, saya terinspirasi oleh seorang wanita tua di tempat latihan. Dia tidak bisa membaca dan menulis, namun dia berhasil melafalkan seluruh isi Zhuan Falun. Setelah banyak usaha, saya dapat membaca Zhuan Falun dengan terbata-bata. Dulu, saya adalah orang pesimis yang memandang hidup secara negatif. Dafa mengajari saya arti hidup yang sebenarnya dan mendorong tekad saya untuk berlatih dengan rajin.”

Perlahan-lahan, Zhao Shitang berhenti merokok, minum, dan berkelahi dengan orang lain. Berbagai penyakitnya hilang dalam waktu setengah tahun setelah ia mulai berlatih, dan kesehatannya juga membaik. Dengan kepribadian yang lebih ceria, Zhao Shitang tampaknya telah menjadi orang yang sangat berbeda.

“Istri saya adalah orang pertama yang menyadari perubahan ini. Dia sangat gembira karena saya tidak lagi memarahinya atau memukulinya. Dia selalu hidup dalam ketakutan karena pelecehan saya, dia selalu mengamati ekspresi wajah saya setiap kali saya pulang. Jika saya terlihat santai, dia akan menghela nafas lega. Jika saya terlihat tegang, dia juga akan tegang karena takut dipukuli.”

Terkesan dengan perubahan drastis pada suaminya, istrinya lalu mendengarkan rekaman ceramah Guru Li dan memutuskan untuk berlatih. Penyakit yang dideritanya selama lebih dari dua puluh tahun, termasuk migrain, penglihatan kabur, kelumpuhan saraf, tukak duodenum, lenyap. Keluarga merasa mereka diberkati dengan keharmonisan dan keberuntungan.

“Falun Dafa membimbing saya untuk menghentikan kebiasaan buruk saya, memberi saya kesempatan hidup baru dan membawa keharmonisan bagi keluarga saya. Saya ingin berterima kasih dan mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru yang belas kasih!”