(Minghui.org) Akhir-akhir ini ada beberapa rekan praktisi di daerah kami yang meninggal dunia dan kami semua merasa sedih. Pada saat yang sama, saya merasa kita harus mengambil beberapa pelajaran positif dari kejadian seperti itu dan mendapat pencerahan berdasarkan Fa sehingga kita dapat melakukan lebih baik lagi.

Saya ingin berbagi beberapa pemahaman dan pengalaman kultivasi saya, yang juga termasuk masukan dari kelompok berbagai pengalaman dan diskusi dengan praktisi secara individu. Apa yang saya bagikan di sini dibatasi oleh tingkatan saya sendiri dalam kultivasi. Mohon tunjukkan jika ada sesuatu yang tidak pantas.

Memenuhi Sumpah Janji Kita

Guru telah menerbitkan artikel baru “Sadarlah.” Pemahaman saya sendiri adalah bahwa kultivasi kita telah mencapai tahap yang sangat serius, seiring dengan laju Pelurusan Fa, di mana orang-orang yang tidak memenuhi syarat sedang disingkirkan sementara pengikut Dafa juga sedang diuji. Setiap orang menghadapi ujian dari berbagai persyaratan.

Bagi pengikut Dafa, salah satu syaratnya adalah melihat apakah kita telah menepati janji yang kita buat dengan kehidupan kita ketika kita turun ke dunia ini. Lebih khusus lagi, ini menguji bagaimana kita membantu Guru dalam penyelamatan makhluk hidup, apakah hati kita diatur untuk menyelamatkan orang, apakah waktu kita dihabiskan untuk menyelamatkan orang, dan apakah perilaku kita untuk menyelamatkan orang.

Misi pengikut Dafa masa Pelurusan Fa adalah untuk menyelamatkan orang. Namun, karena kita hidup di antara manusia biasa, dengan tubuh manusia dan pikiran manusia biasa, kita mungkin juga terbawa atau terkontaminasi oleh masyarakat manusia biasa, dan kita mungkin mengendur dalam kultivasi dan meremehkan misi dan tanggung jawab kita. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk meluruskan hubungan antara pekerjaan dan kehidupan kita di antara manusia biasa dan misi kita untuk menyelamatkan manusia.

Guru berkata dalam Zhuan Falun,

“Saya datang ke masyarakat manusia biasa ini, hanya seperti menginap di hotel, tinggal sementara beberapa hari, lalu buru-buru pergi lagi. Sebagian orang justru berat hati meninggalkan tempat ini, telah melupakan rumah sendiri.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Kita tidak hanya pulang ke rumah sendiri—kita harus membawa semua makhluk hidup yang telah diselamatkan bersama kita. Misi ini sangat besar dan sangat menantang, dan hanya dengan belajar Fa dengan baik, berlatih, dan memancarkan pikiran lurus baru kita dapat bebas dari gangguan masyarakat manusia biasa.

Juga sangat penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan yang baik antara kultivasi pribadi dan Pelurusan Fa, antara kehidupan dan pekerjaan di antara manusia biasa dan menyelamatkan manusia. Kita harus membantu Guru dalam Pelurusan Fa dan memenuhi sumpah kita sambil terus meningkatkan diri dengan tekun.

Pemahaman Saya tentang “Vaksinasi”

Guru telah menjelaskan prinsip Fa tentang “karma penyakit,” dan kita semua tahu bahwa kultivator tidak memerlukan suntikan atau pengobatan. Sebagai praktisi veteran, kita memahami prinsip-prinsip ini dengan sangat baik. Namun, masalah “apakah kita harus divaksinasi,” ini membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam.

Jika pemahaman kita berdasarkan pada kekhawatiran seperti apakah vaksin akan membahayakan tubuh kita dan apakah menerima vaksin itu sama dengan disuntik, minum obat, dan menerima pengobatan, pemahaman itu agak parsial dan dangkal.

Pada awalnya, saya juga memikirkan prinsip-prinsip Fa itu, berpikir bahwa seorang kultivator tidak memerlukan vaksin karena tubuh kita telah dimurnikan dan tidak boleh terkontaminasi oleh hal-hal seperti vaksin. Namun, ini adalah pemahaman seorang kultivator pada tingkat dasar.

Kemudian saya berpikir: Kita bukan menerima vaksinasi karena merasa tidak enak badan dan memerlukan pengobatan dengan suntikan atau obat-obatan. Vaksinasi telah menjadi fenomena sosial, semacam jalan keluar yang dicari orang dalam masyarakat yang terus-menerus menutup. Meskipun itu adalah obat yang salah, sekarang menjadi tindakan dan norma sosial yang diamanatkan pemerintah, sebuah pemikiran dari perubahan kosmik dalam masyarakat manusia.

Guru juga mengatakan kepada kita bahwa kita tidak berkewajiban untuk mengubah masyarakat. Sebagai pengikut Dafa, prioritas utama kita harus ditetapkan pada bagaimana menyelamatkan orang-orang di bawah fenomena alam semesta seperti itu.

Misalnya, banyak teater sekarang mengharuskan para pemain dan staf Shen Yun untuk divaksinasi sepenuhnya. Haruskah kita menyerah untuk menyelamatkan manusia dengan menolak divaksinasi? Apakah kita akan berpegang teguh pada pemurnian tubuh kita atau mengorbankan diri kita sendiri untuk menyelamatkan orang?

Setiap orang menghadapi ujian seperti itu. Jika kita memandang berdasarkan pikiran sendiri dan menempatkan pemurnian tubuh di atas segalanya, maka keputusannya pasti tidak menerima suntikan vaksin. Jika kita berdasarkan pikiran untuk menyelamatkan manusia, maka kita akan divaksinasi bila diperlukan, bahkan jika kita mungkin mengalami ketidaknyamanan fisik sebagai akibatnya. Kita menerima vaksinasi karena itu adalah tindakan yang perlu kita ambil untuk dapat menyelamatkan orang.

Faktanya adalah, bahkan jika kita mendapatkan suntikan, itu tidak akan memengaruhi tubuh kita dengan cara apapun, karena gong dalam tubuh kita menghilangkan bakteri atau virus apapun dalam masyarakat sehari-hari, belum lagi kita mendapatkan perlindungan Guru. Karena kita tidak mencari virus dan zat jahat itu sejak awal, mereka tidak dapat memengaruhi kita.

Dari sudut pandang lain, alam semesta baru membutuhkan “altruisme” sebagai standarnya, dan pengikut Dafa harus berusaha “mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri (Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran, Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I) melalui kultivasi.

Bahkan dalam kultivasi jalan kecil di masa lalu, ada kisah Buddha Milarepa yang meminum susu beracun untuk menyelamatkan Geshe Tsakpuhwa yang sombong, apalagi kita yang berkultivasi Dafa. Jika kita menyerah atau membatasi diri untuk menyelamatkan orang karena takut mencemari diri kita sendiri, bukankah itu melakukan sesuatu dengan langkah yang salah?

Jelas, karakteristik “egois” dan “kepentingan diri sendiri” alam semesta lama berjalan hingga tingkat yang sangat tinggi. Guru mengajari kita prinsip “pelepasan secara total” dalam “Sempurna dan Harmonis” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I, persyaratan bagi Pengikut Dafa.

Membedakan “Karma Penyakit” Palsu dan Meniadakan Semua Pengaturan Kekuatan Lama

Ketika kesengsaraan dan penghapusan karma terjadi, pikiran pertama kita harus pada Fa dan kita harus berusaha untuk meluruskan diri di dalam Fa. Misalnya, ketika kita mengalami kesengsaraan fisik, apakah pikiran pertama kita melihatnya sebagai hal yang baik atau buruk?

Guru telah lama memberi tahu kita,

“Biarpun kalian mengalami hal baik dan buruk di tengah Xiulian, semuanya adalah hal yang baik, karena ia barulah muncul setelah anda menjalani Xiulian.” (“Kepada Konferensi Fa Chicago,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju III)

Kalimat di atas kelihatan sederhana, namun ada banyak hal yang perlu dijelaskan. Jika kita dapat memperlakukan kesengsaraan fisik sebagai hal yang baik dan menerimanya dengan tenang, maka itu tidak hanya akan membantu kita melenyapkan karma, tetapi juga memberi kita kesempatan untuk mencari tahu di mana kita telah gagal dalam kultivasi Xinxing dan memahami prinsip Fa, dan memperbaiki diri sesuai dengan Fa. Jika kita bertindak dengan pikiran lurus, kita akan dapat mengatasi kesengsaraan dengan mudah karena kita telah memenuhi persyaratan kultivasi.

Tetapi jika pikiran pertama ketika menghadapi kesengsaraan fisik adalah bahwa itu adalah hal yang buruk, kita secara naluriah akan menolaknya dan mungkin menjadi cemas dan takut atau berusaha untuk menyingkirkan “karma penyakit,” atau secara pasif menanggung kesengsaraan dan mengembangkan lebih banyak keterikatan lagi. Kemudian, saat kesengsaraan semakin parah, kita mungkin memiliki pikiran lurus yang lebih sedikit, apalagi tindakan lurus. Akibatnya, ujian mungkin akan berlangsung lama. Meskipun kita diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, jika kita tidak dapat memenuhi persyaratan, kesengsaraan mungkin akan menjadi lebih berat seiring berjalannya waktu.

Sebenarnya, proses penghapusan karma benar-benar untuk peningkatan pencerahan kita. Kultivator sejati tidak memiliki penyakit, tetapi kita mengalami penghapusan karma dan dapat merasakan ketidaknyamanan dan memiliki gejala fisiologis.

Jika pikiran seseorang secara subyektif mengaitkan ketidaknyamanan fisik dengan gejala yang diakui oleh ilmu kedokteran di masyarakat sehari-hari dan menerima hubungan itu, maka ia telah jatuh ke dalam perangkap penampilan palsu penyakit.

Semakin seseorang gagal untuk memahami gambaran yang benar, semakin besar ujiannya dan semakin lama kesengsaraan akan berlangsung. Itulah mengapa beberapa orang merasa sangat sulit untuk melupakan “karma penyakit” mereka, karena pemahaman mereka yang salah telah mengubah penghapusan karma menjadi “karma penyakit,” yang kemudian menjadi “penyakit.” Mereka yang membawa penyakit itu ke diri sendiri. Jika seseorang tidak dapat melewati ujian, ia akan membawa masalah bagi dirinya sendiri.

Beberapa praktisi memilih untuk menutup diri ketika mereka mengalami penghapusan karma. Mereka menutup pintu dan fokus pada penghapusan karma di rumah sebagai prioritas utama mereka, berpikir bahwa mereka akan melakukan pekerjaan Dafa setelah mereka mengatasi penghapusan karma. Namun, semakin lama mereka berperilaku seperti ini, semakin lama waktu yang mereka butuhkan untuk melenyapkan karma mereka dan semakin serius kesengsaraan mereka. Lambat laun, mereka menjadi terbiasa “sembuh dari penyakit” di rumah.

Ada juga beberapa praktisi yang mencoba menyembunyikan kondisi fisik mereka dari orang lain ketika mengalami penampilan palsu “karma penyakit” karena takut mereka akan dipandang rendah. Mereka berhenti berpartisipasi dalam kelompok belajar Fa dan latihan kelompok, berpikir, “Saya akan berbagi dengan orang lain setelah saya berhasil, karena tidak ada yang bisa dibagikan ketika saya belum berhasil.”

Pemahaman saya adalah bahwa kekuatan lama mencoba menjauhkan kita dari komunitas kultivasi kita dan lingkungan di mana kita dapat maju bersama. Mereka mencoba untuk mengisolasi praktisi yang mengalami kesengsaraan “karma penyakit” dan mengintensifkan penganiayaan sampai mereka berhasil mengambil nyawa mereka.

Sangat mudah untuk jatuh ke dalam mentalitas spekulatif manusia biasa ketika mengalami kesengsaraan “karma penyakit,” agak seperti “mencoba segalanya untuk menemukan penyembuhan.” Misalnya, mereka mungkin berpikir, “Saya mengalami 'karma penyakit' ini. Mungkin saya belum cukup dalam latihan.” Jadi mereka berlatih lebih banyak, tetapi ketika mereka tidak meningkat, mereka berpikir: “Mungkin saya belum cukup belajar Fa.” Jadi mereka lebih banyak belajar Fa, tetapi kondisi mereka tidak berubah. Mereka kemudian berpikir, “Mungkin saya belum memancarkan pikiran lurus dengan baik.” Jadi mereka memancarkan pikiran lurus lebih sering dan lebih sungguh, tetapi “karma penyakit” mereka tetap tidak ada perubahan.

Mereka mencoba melenyapkan “karma penyakit” dengan cara menyingkirkannya, adalah suatu keterikatan tersendiri. Mereka tertipu oleh penampilan palsu dari “karma penyakit” dan gagal melihat esensi kultivasi di balik penampilan palsu berdasarkan Fa. Mereka berpegang pada pola pikir “spekulatif” manusia biasa, berharap bahwa mereka mungkin dapat menyingkirkan “karma penyakit” dengan mencoba berbagai cara.

Faktanya, “karma penyakit” palsu berfungsi sebagai cara untuk melenyapkan karma dan memurnikan tubuh kita. Karma penyakit bagi kita adalah untuk kita memahami prinsip-prinsip Fa dan meningkatkan Xinxing kita. Jika kita dapat memahami prinsip Fa tentang “karma penyakit,” kita tidak akan takut akan hal itu dan tidak akan diganggu oleh penampilan palsu seperti itu. Sebaliknya, kita akan dapat menghadapi mereka dari pada menanggungnya secara pasif.

Praktisi yang mengalami “karma penyakit,” mohon jangan menghindar dari komunitas kultivator. Tetap berhubungan dengan rekan-rekan praktisi dan berbagi secara terbuka dengan mereka, sehingga kita semua mendapat peningkatan dan meningkat melalui berbagai pengalaman dan pemahaman bersama.

Pada saat yang sama, praktisi setempat harus membantu rekan-rekan praktisi yang sedang mengalami kesengsaraan dengan memancarkan pikiran lurus bersama-sama untuk membantu mereka membersihkan faktor jahat di medan dimensi mereka dan memperkuat pikiran lurus mereka sehingga kita dapat melewatinya bersama sebagai satu tubuh.

Hidup yang Diperpanjang akan Berbahaya Jika Tidak Digunakan untuk Menyelamatkan Manusia

Jika seseorang memiliki pemikiran yang salah, berpikir bahwa kehidupannya yang diperpanjang adalah untuk menikmati kehidupan sehari-hari bukan untuk menyelamatkan orang dengan segala ketekunan, maka kehidupan itu akan berada dalam bahaya.

Beberapa praktisi mengalami masa kesengsaraan fisik yang lama, kemudian pergi ke rumah sakit untuk operasi pengangkatan tumor, kanker, atau organ. Mereka menyelamatkan hidup mereka dengan mencari perawatan medis secara teratur dan secara bertahap mulai hidup seperti manusia biasa. Mereka mengendur dalam kultivasi dan menyelamatkan orang, dan meskipun mereka hidup beberapa tahun lagi, pada akhirnya mereka meninggal karena penyakit yang parah.

Guru memberi tahu kita,

“Jiwa yang diperpanjang semacam ini harus 100% digunakan untuk Xiulian, bukan untuk hidup di tengah manusia biasa. Kalau begitu dia juga tidak tahu kalau jiwanya adalah diperpanjang, dia juga tidak mampu mematut diri dengan ketat, tidak bisa berbuat 100% sesuai persyaratan praktisi Gong, maka dia sewaktu-waktu bisa menghadapi bahaya kehilangan nyawa, ini adalah masalah yang dihadapi orang yang berusia sangat lanjut.” (Ceramah Fa di Sydney)

Pemahaman saya adalah, dalam tahap kultivasi pribadi, kehidupan yang diperpanjang harus seratus persen fokus pada kultivasi, sedangkan dalam Pelurusan Fa, seseorang juga harus sepenuhnya memfokuskan kehidupannya untuk menyelamatkan makhluk hidup. Jika seseorang tidak dapat sepenuhnya berkomitmen untuk membantu Guru dalam menyelamatkan orang dan memenuhi sumpahnya, maka kehidupan yang diperpanjang menjadi tidak berarti. Manusia biasa mengikuti jalan yang tak terhindarkan dari “lahir, tua, sakit, dan mati,” sedangkan makna hidup pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa adalah menyelamatkan makhluk hidup.

Menjadi Pengikut Dafa Sejati dan Lepaskan Keterikatan Dasar

Sudah 21 tahun sejak Guru menerbitkan artikel “Melangkah Menuju Kesempurnaan.” Kita sekarang berada dalam tahap transisi menuju Fa meluruskan dunia dan juga tahap terakhir pengikut Dafa berjalan menuju kesempurnaan. Kita benar-benar harus melihat lebih dekat pada keterikatan dasar kita dan melihat apakah kita benar-benar telah melepaskannya. Tentu saja tidak berarti seorang praktisi veteran dan telah lama berkultivasi, semua keterikatan dasarnya sudah hilang.

Saya masih ingat betapa terkejutnya saya ketika pertama kali membaca artikel Guru “Melangkah Menuju Kesempurnaan” 15 tahun yang lalu di Boston.

Saya diperkenalkan Dafa oleh suami saya. Ketika saya membaca buku Zhuan Falun, saya merasa itu adalah buku yang sangat baik, tetapi saya belum siap untuk berkultivasi saat itu. Suami dan saya memiliki hubungan yang sangat baik, dan pada kenyataannya, saya memiliki keterikatan yang lebih emosional terhadapnya.

Suami saya sangat rajin berkultivasi setelah memperoleh Fa. Selain komitmen terhadap pekerjaan, ia menghabiskan hampir seluruh waktu luangnya untuk belajar Fa, berlatih, dan menyebarkan Fa. Ia hampir tidak punya waktu lagi untuk saya.

Saya baru saja tiba di AS pada saat itu dan tidak terbiasa dengan lingkungan baru. Saya merasa agak tidak nyaman dan tertekan dengan perubahan dalam kehidupan keluarga kami. Meskipun saya berdebat dengan suami beberapa kali, ketika melihat tekadnya yang teguh untuk berkultivasi Dafa dan tidak ada cara untuk mengubahnya, saya menyerah. Saya pikir saya akan mengubah diri dan belajar Fa dengannya, karena hanya dengan ini kami bisa melakukan sesuatu bersama dan akan memiliki lebih banyak waktu bersama.

Jadi, dengan keterikatan yang kuat pada “sentimen” manusia biasa, saya mulai berkultivasi Dafa.

Setelah membaca artikel Guru, saya menyadari bahwa keterikatan dasar saya adalah “sentimentalitas manusia” dan saya berkultivasi karena saya tidak dapat melepaskan keterikatan emosional saya dengan suami. Meskipun saya menyadari keterikatan dasar ini, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melepaskannya.

Saya sangat mementingkan hubungan kasih sayang antara suami istri dan menghargainya lebih dari ikatan antara kami sebagai rekan praktisi. Saya pikir memiliki hubungan kasih sayang adalah hal yang baik dan saya benar-benar menikmatinya dan merasa sulit untuk melepaskannya. Selama bertahun-tahun, saya gagal melepaskan keterikatan dasar ini dalam kultivasi saya. Meskipun saya belajar Fa dan berpartisipasi dalam kegiatan untuk membuktikan Fa, dan kadang-kadang saya bahkan merasa saya melakukannya dengan sangat baik dengan tekun, tetap saja saya tidak dapat melepaskan “sentimentalitas” ini dari lubuk hati saya yang dalam. Bahkan, tidak ingin melepaskannya.

Guru memberikan petunjuk kepada saya melalui praktisi lain, tetapi saya tidak terlalu memerhatikan dan tetap memegang keterikatan sentimental terhadap suami bahkan setelah ia meninggal.

Saya tergoncang ketika suami saya meninggal, tetapi itu juga membantu saya bangun dari kekacauan itu. Saya mulai memeriksa kembali diri saya dan memperlakukan apa yang terjadi pada saya dengan lebih serius dalam kultivasi.

Saya mencari ke dalam dan menggali keterikatan dasar saya, berpikir: Saya mulai berkultivasi Dafa dengan hati yang agak tidak murni. Apakah karena pola pikir manusia biasa inilah saya masih terus mengikuti Dafa? Sekarang setelah suami saya meninggal, apakah saya masih harus berkultivasi? Apakah sekarang saya masih ingin berkultivasi setelah saya kehilangan kehidupan yang penuh kasih sayang dengan suami?

Melalui lebih banyak belajar Fa dan mencari lebih dalam pada diri sendiri, saya menyadari bahwa sentimentalitas manusia, meskipun jika itu mungkin dianggap sebagai hal yang baik oleh manusia biasa, sekali kita menjadi terikat padanya, itu dapat sangat menghambat kultivasi kita. Orang yang berkultivasi dalam masyarakat sehari-hari memiliki keluarga dan bekerja seperti manusia biasa. Kita harus menjaga norma-norma seperti itu dan tidak terikat padanya karena tujuan kita datang ke dunia manusia adalah untuk membantu Guru dalam Pelurusan Fa dan menyelamatkan manusia. Hanya dengan melepaskan semua perasaan manusia, kita baru dapat mengembangkan belas kasih melalui kultivasi. Jika kita berpegang pada perasaan manusia, maka kita tidak berbeda dengan manusia biasa. Saya mencapai pencerahan ini hanya setelah suami saya meninggal.

Lebih jauh lagi, meskipun saya menyadari kekurangan saya, bukan berarti saya dapat mencapai standar yang dipersyaratkan, dan saya mengalami lebih banyak ujian setelahnya.

Saya sedang mempromosikan penjualan tiket Shen Yun di sebuah mal tidak lama setelah suami meninggal. Setiap kali saya melihat pasangan berjalan dengan berpegangan tangan, kenangan indah mendiang suami akan muncul, dan hati saya dipenuhi dengan emosi kerinduan dan kehilangan suami. Keterikatan kuat saya masih belum disingkirkan dan itu masih dalam medan dimensi saya, jadi saya masih bereaksi terhadap hal-hal seperti itu.

Setiap kali pikiran ini muncul, saya akan menolaknya dan menganalisanya dengan prinsip Fa, mengingatkan diri bahwa itu bukan dari kesadaran utama saya, karena kesadaran utama saya telah menyadari bahwa itu adalah keterikatan yang harus dilepaskan. Saya tidak akan mengakuinya, apalagi menerimanya. Pikiran seperti itu tidak datang dari jati diri saya tetapi adalah gangguan dari luar.

Begitu pikiran tidak lurus itu muncul di benak saya, saya akan segera menyangkalnya dan menghancurkan keterikatan itu dengan prinsip-prinsip Fa. Lambat laun, ujian seperti itu menjadi semakin sedikit, dan hati saya tidak pernah tergerak lagi ketika pasangan yang penuh kasih lewat di depan saya. Godaan itu tidak lebih dari angin sepoi-sepoi yang bertiup, tanpa suara dan tanpa jejak. Saya tahu bahwa saya telah melepaskan keterikatan dasar saya pada perasaan dan kasih sayang manusia.

Memancarkan Pikiran Lurus untuk Menghilangkan Semua Kejahatan di Medan Dimensi Saya

Kita semua tahu pentingnya memancarkan pikiran lurus. Guru telah memberi kemampuan dan kekuatan kepada pengikut Dafa masa Pelurusan Fa untuk melenyapkan kejahatan dan melindungi diri kita sendiri. Jika kita gagal melakukannya dengan baik, kita tidak hanya akan mengganggu diri sendiri tetapi juga akan mengganggu praktisi lain. Kita bahkan bisa kehilangan nyawa karena penganiayaan.

Dalam “Ceramah Fa di Los Angeles” 2006, ketika seorang murid bertanya kepada Guru bagaimana kita dapat benar-benar meningkat dalam memancarkan pikiran lurus, Guru berkata,

“Saya katakan demikian, pengikut Dafa harus melakukan dengan baik tiga hal dalam menuju kesempurnaan, benarkan? Memancarkan Zhengnian adalah salah satu di antaranya, seyogianya begitu penting mengapa tidak dilakukan dengan baik? Mengapa dipandang begitu sederhana, tidak diperhatikan? Sudah tahu adalah demikian penting, lagi pula salah satu dari tiga hal tidak anda lakukan dengan baik, jadi bagaimana?”

“Kita tidak hanya harus melakukan dengan baik bagian kita sendiri, juga harus membantu orang lain.” (Ceramah Fa di Los Angeles)

Saya dulu memiliki beberapa masalah dalam memancarkan pikiran lurus. Sebuah insiden yang terjadi beberapa minggu yang lalu mengejutkan saya seperti hardikan tongkat yang serius.

Seorang rekan praktisi di daerah kami tiba-tiba meninggal dunia. Seseorang memberi tahu saya bahwa praktisi ini sering gagal untuk menjaga telapak tangannya tetap tegak ketika memancarkan pikiran lurus, dan ia bahkan tertidur.

Saya menyadari keseriusan masalah yang saya miliki dan bertekad untuk membuat terobosan dalam hal ini. Saya menetapkan aturan untuk diri sendiri: Pertama, fokuslah saat memancarkan pikiran lurus. Kedua, cobalah untuk tidak melewatkan waktu yang ditentukan untuk memancarkan pikiran lurus. Ketiga, jika saya melewatkan sekali, saya harus menebusnya. Keempat, pancarkan pikiran lurus dengan pikiran yang tenang dan jernih. Kelima, jangan mengantuk dan selalu menjaga telapak tangan tetap tegak.

Saat memancarkan pikiran lurus, saya mencoba untuk menjaga posisi tubuh dan tangan saya tetap tegak. Jika ada pikiran yang tidak relevan menyelinap ke dalam pikiran, saya mengusir dan melenyapkannya, karena tidak ada yang boleh mengganggu ketika saya memancarkan pikiran lurus.

Dalam waktu kurang dari dua minggu, saya bisa merasakan perbedaan besar. Saya merasa bahwa medan dimensi saya di berbagai tingkat dibersihkan dan tidak ada gangguan eksternal yang dapat memengaruhi saya. Saya sendiri merasa benar-benar memancarkan pikiran lurus, dan saya benar-benar bertanggung jawab pada diri sendiri.

Yang lebih mengejutkan saya adalah setelah saya mengatasi masalah saya dalam memancarkan pikiran lurus, saya juga mulai mengalami peningkatan lainnya. Misalnya, sekarang saya merasa lebih mudah untuk menjaga pikiran tetap tenang ketika melakukan latihan meditasi, dengan sedikit pikiran yang mengganggu, dan saya tidak merasa mengantuk lagi; postur saya juga tegak dan saya dapat merasakan diri saya “Menopang langit penuh kemuliaan.”

Saya tidak lagi merasa mengantuk ketika belajar Fa, dan saya lebih energik dan dapat fokus pada apa yang saya lakukan; Saya juga tampaknya telah membuat terobosan dalam bermain terompet—seolah-olah saya telah memahami esensinya. Pikiran saya lebih jernih dan terasa seperti bisa mendapatkan hasil dua kali lipat dengan setengah usaha.

Semua peningkatan ini datang secara alami dari melenyapkan kejahatan dan membersihkan medan dimensi sendiri, tanpa pengejaran. Saya benar-benar mengalami apa yang dimaksud dengan peningkatan secara menyeluruh, membubung secara menyeluruh. Ini adalah pengalaman yang luar biasa dalam kultivasi.

Meninggalnya rekan praktisi dan pengalaman sendiri membantu saya menyadari bahwa sangat penting untuk melenyapkan kejahatan. Jika kita tidak memancarkan pikiran lurus dengan baik, medan dimensi kita sendiri akan menyimpan banyak faktor jahat yang tersembunyi, yang dapat mengganggu kita dari waktu ke waktu; mereka memperkuat keterikatan kita, melemahkan keyakinan kita pada Fa, mengurangi pikiran lurus kita, memaksakan karma penyakit pada kita, dan seterusnya.

Jika kita ketinggalan dalam memancarkan pikiran lurus untuk waktu yang lama dan gagal untuk memerhatikan masalah ini, kita memelihara faktor-faktor jahat, dan ketika mereka terus-menerus menjadi lebih kuat, mereka secara bertahap mengendalikan semangat utama kita dan kesengsaraan yang mereka ciptakan menghancurkan kita.

Meskipun saat memancarkan pikiran lurus pada sisi manusia kita hanya menunjukkan sedikit perubahan, dampaknya di dimensi lain sangat menggemparkan. Proses meluruskan diri kita di berbagai dimensi justru adalah proses kita berasimilasi dengan Fa.

Saya juga menyadari bahwa Guru mengatur agar saya merasakan pengalaman ini dalam memancarkan pikiran lurus, tidak hanya untuk saya melihat peningkatan sendiri, tetapi juga untuk mendorong saya untuk berbagi dengan orang lain sehingga kita dapat maju bersama dengan rajin dalam kultivasi Dafa.

Kesimpulan

Saya telah sampai pada pemahaman bahwa kultivasi berkembang seiring dengan penghapusan karma, kesengsaraan, menahan kesulitan, dan mengatasi ujian, dan bahwa setiap pengalaman adalah peningkatan secara menyeluruh pada level dan taraf kondisi kita. Tidak ada yang sepele dalam kultivasi, dan “kelalaian” yang kita miliki dalam kultivasi kita akan diuji pada akhirnya ketika kita berjalan menuju kesempurnaan. Kultivasi berarti secara aktif berasimilasi dengan Fa daripada diuji secara pasif.

Kultivasi mengharuskan kita untuk dapat melepaskan hidup dan mati, tetapi beberapa dari kita dapat melepaskan “kematian” tetapi tidak dapat melepaskan “kehidupan.” Mereka menemukan bahwa hidup ini terlalu keras dan mereka tidak lagi ingin menanggung rasa sakit dan kesengsaraan yang mereka alami ketika menghilangkan karma yang serius, dan beberapa memilih kematian. Beberapa tidak bisa melepaskan “kematian,” dan segera setelah mereka mengalami “karma penyakit” mereka memperlakukannya sebagai penyakit seperti manusia biasa dan takut mati. Kultivasi adalah masalah yang sangat serius, dan kita harus sangat berhati-hati dan memperlakukannya dengan cermat. Kultivasi itu seperti berlayar melawan arus: Jika kita gagal maju, maka kita akan terpukul mundur.

Jika manusia biasa ingin mencapai hal-hal besar, ia harus melakukan upaya yang sungguh-sungguh dengan komitmen seumur hidup. Kita sebagai kultivator Dafa bertujuan untuk memperoleh kehidupan baru sebagai raja atau penguasa dunia di alam semesta baru. Kesempurnaan kita lebih dari sekadar salah satu kultivasi pribadi, tetapi merupakan kesempurnaan besar dari kita bersama dengan makhluk hidup yang diselamatkan.

Bagaimana mungkin kita bisa menyelesaikan tugas yang begitu besar dengan sikap tak bersungguh-sungguh tentang kultivasi? Kita memiliki misi yang layak mendapatkan semua upaya dan komitmen kita. Saya berharap semua rekan praktisi, termasuk saya sendiri, bisa mendapat pencerahan prinsip-prinsip Fa dengan pikiran jernih dan rasional, mengultivasi diri dengan kokoh di dalam Fa ketika menghadapi masalah, dan berjalan dengan baik di jalur kultivasi kita sehingga kita dapat mencapai kesempurnaan agung yang telah Guru atur untuk kita.