(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998 dan telah memperoleh pemahaman yang jelas tentang kultivasi setelah lebih dari 20 tahun menjadi praktisi Dafa.

Guru berkata,

“Kalian setiap saat berada di jalur Xiulian, setiap saat adalah saya yang mengurus kalian.” (“Menghardik Lagi”)

Guru sering memberi saya petunjuk dengan berbagai cara, sehingga saya bisa mencari ke dalam dan menjadi lebih rajin.

Tidak Ada yang Kebetulan dalam Kultivasi

Tiga tahun lalu, seorang praktisi menemukan pekerjaan merawat seorang pria lansia. Dia meminta bantuan saya ketika dia sibuk, jadi saya pergi untuk meawatnya.

Praktisi tersebut mengatakan kepada saya bahwa pemurni air yang dipasang di rumah pria itu sangat bagus. Setelah mencicipi air murni, saya pikir airnya sangat enak, jadi saya mengisi dua botol air murni di rumah orang lansia itu untuk dibawa pulang.

Saya harus naik bus pulang dan memasukkan koin 50 sen ke dalam mesin, tetapi pengemudi meminta untuk melihat kartu bus lansia saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak membawanya, tetapi setelah membolak-balik tas saya, saya menemukannya. Sopir itu berkata, “Siapa yang tahu jika kartu itu milik Anda?” Saya menggesek kartu saya setelah membayar 50 sen dan duduk.

Saya pikir bahwa ada yang tidak beres. Saya telah menggunakan kartu lansia saya untuk waktu yang lama dan tidak ada yang pernah menanyai saya tentang hal itu. Pasti ada yang salah karena tidak ada yang kebetulan dalam kultivasi. Saya langsung teringat dua botol air di tas saya. Saya ingin membawa pulang air untuk minum air murni, jadi pengemudi yang menemukan kesalahan pada saya bukanlah suatu kebetulan. Guru telah mengatur peristiwa ini bagi saya untuk mengoreksi diri saya sendiri. Saya tidak berperilaku seperti seorang kultivator. Saya harus menjaga diri saya pada standar yang tinggi, jadi saya tidak lagi membawa air pulang.

Pelajaran yang Dipetik

Saya belajar Fa seminggu sekali di rumah praktisi Rong. Ada lebih dari sepuluh praktisi dalam arena belajar Fa bersama. Setelah belajar Fa, kami mengambil beberapa materi klarifikasi fakta dan meninggalkan buku kami (Zhuan Falun) di rumahnya.

Dalam perjalanan ke rumah Rong untuk belajar Fa, saya menunggu lama di halte bus. Ada tiga bus yang melewati halte itu, dua di antaranya sedang dalam perjalanan menuju rumahnya dan hanya rute 7 yang tidak menuju ke sana. Sungguh aneh hari itu karena bus rute 7 datang sebelum bus saya.

Saya pikir bahwa itu aneh. Apa artinya 7? Tujuh hari dalam seminggu. Seminggu sekali untuk belajar Fa. Apakah ada yang salah dengan arena belajar Fa bersama kami?” Saya segera menyangkal pemikiran ini karena tidak ada yang salah dengan belajar Fa.

Setelah tiba di rumah Rong, saya bercerita tentang pengalaman saya dengan bus. Dia menentang kami meninggalkan buku-buku Dafa kami di rumahnya, jadi dia meminta kami untuk membawanya pulang. Tetapi, tidak ada yang mendengarkan dan kami masih meninggalkan buku-buku itu di sana.

Suatu hari, Rong pergi tidur sambil mengukus roti di atas kompor. Panci merebus air hingga kering dan berubah menjadi asap. Tetangganya tidak bisa membangunkannya, jadi mereka memanggil pemadam kebakaran. Ketika petugas pemadam kebakaran melihat asap, mereka memanggil polisi anti huru hara dan polisi anti huru hara menyerahkannya ke kantor polisi.

Setelah membuka pintu secara paksa, polisi menemukan foto Guru dan buku-buku kami, dan mereka menyita semuanya. Rong dibawa pergi dan dikurung selama setengah hari dan malam.

Kami tidak akan kehilangan buku-buku Dafa jika kami mendengarkan Rong ketika dia meminta kami untuk membawa pulang buku-buku itu.

Menghafal Fa

Saya datang untuk menghafal Fa dengan menghafal satu paragraf Fa satu hari, tetapi biasanya lupa pada hari berikutnya. Kemudian, saya menghafalnya lagi. Biasanya, saya tidak dapat mengingat satu paragraf selama tiga hari pertama. Bahkan jika saya dapat menghafalnya pada hari pertama, saya bahkan tidak dapat mengingat satu kalimat pun pada hari berikutnya. Saya dapat mengingat sedikit lebih banyak pada hari ketiga dan kemudian dapat mengingat sebagian besar pada hari keempat. Kemudian, saya kembali untuk memperbaiki kesalahan saya. Biasanya, saya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menghafal satu paragraf sepenuhnya.

Hanya setelah memastikan bahwa saya telah menghafal paragraf tersebut, saya akan pindah ke paragraf berikutnya. Selama proses itu, saya juga kembali ke paragraf sebelumnya. Saya bergerak maju dengan sangat lambat dan merasa bahwa saya tidak cukup pintar. Kadang-kadang, saya terganggu saat membaca, tapi saya tetap meneruskannya. Butuh tiga tahun bagi saya untuk menghafal Zhuan Falun dan saya tidak membutuhkan buku untuk dibacakan dalam arena belajar Fa bersama. Saya akan segera selesai menghafal puisi Guru di Hong Yin V, dan menghafal sepuluh puisi terakhir yang tersisa.

Saya juga mengingat ceramah Guru yang baru ketika itu dipublikasikan. Saya membutuhkan waktu seminggu untuk menghafal “Menghardik Lagi,” dan saya mengingatnya lagi pada minggu berikutnya sehingga saya dapat melafalkannya tanpa kehilangan satu kata pun. Saya dapat melafalkan Fa dari ingatan selancar saya melafalkan “Lunyu.” Dalam proses menghafal Fa yang panjang, sekarang lebih mudah bagi saya untuk berkonsentrasi dan mengendalikan pikiran saya, dan tentu saja tidak menciptakan karma karena pikiran saya terkonsentrasi hanya untuk melafalkan Fa.

Setiap kali menemui masalah, saya dapat dengan mudah mengingat teks yang relevan dalam Fa karena saya telah menghafal Fa. Oleh karena itu, saya terus berjalan di jalur kultivasi selama bertahun-tahun.

Menyelamatkan Orang Saat Komunitas Terkunci

Setelah virus corona merebak di Wuhan pada tahun 2020, semua komunitas di kota kami ditutup dan para praktisi tidak dapat menghubungi satu sama lain. Anak saya menelepon dan menyuruh saya untuk tidak keluar. Dia mengatakan bahwa di luar terlalu berbahaya. Suami saya mengatakan hal yang sama dan berusaha mencegah saya membawa pulang kuman.

Saya bermimpi di mana suami saya dan saya sedang duduk di bus No. 414, tanpa banyak orang di dalamnya. Anehnya, bus itu tidak berada di jalur semula dan tidak berhenti bahkan di halte tempat orang-orang menunggu bus. Bus itu hanya terus bergerak maju. Saya menyadari bahwa Guru memberi tahu saya bahwa akan berbahaya jika terus seperti ini. Dengan kata lain, saya tidak mengikuti jalan asli dan tidak menyadari urgensi menyelamatkan orang. Sebaliknya, saya memperlakukan diri saya sebagai orang biasa, yang sama dengan menuju jalan buntu. Saya harus bersikap sebagai seorang praktisi Dafa, berjalan di jalur kultivasi, dan tidak terpengaruh oleh situasi saat ini.

Guru berkata,

“Pengikut Dafa hidup bersama dengan manusia biasa di tengah masyarakat yang menyesatkan, sehingga paling mudah terbawa arus dalam aspek pikiran, setidaknya dalam suatu aspek.” (“Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa”)

Saya menyesuaikan diri sesegera mungkin dan terus mencari rekan-rekan praktisi, belajar Fa, dan mencoba membantu Guru menyelamatkan orang.

Lingkungan beberapa praktisi tidak ditutup secara ketat, jadi saya bisa menemukan cara untuk masuk. Untuk komunitas yang sangat tertutup, saya akan masuk sebelum penjaga memulai shift mereka. Kami membagikan materi informasi ke beberapa lingkungan setelah penjaga pulang kerja. Selama pandemi, saya mengikuti Guru dan mencoba sepenuh hati melakukan tiga hal dengan baik dan memenuhi misi seorang pengikut Dafa.

Saya masih memiliki banyak keterikatan, termasuk mencari kenyamanan, memiliki kekhawatiran, dan terkadang terganggu ketika belajar Fa. Ini adalah area yang perlu saya tingkatkan.

Dalam kesempatan kultivasi yang langka ini, di bawah perlindungan Guru yang cermat, saya pasti akan menghargai tahap terakhir Pelurusan Fa ini, belajar Fa dengan baik, mengultivasi diri sendiri, menyelamatkan lebih banyak orang, dan mencari ke dalam ketika menghadapi masalah, hidup sesuai dengan penyelamatan belas kasih Guru.

Mohon tunjukkan jika ada sesuatu yang tidak pantas dalam berbagi saya.