(Minghui.org) Sekolah Minghui di Sydney, Australia mengadakan konferensi berbagi pengalaman praktisi muda pada tanggal 18 September 2022. Sebelas anak muda berbicara tentang pengalaman kultivasi mereka.

Siswa Sekolah Minghui di Sydney mengadakan konferensi berbagi pengalaman pada tanggal 18 September 2022.

Praktisi muda Falun Dafa berbicara tentang pengalaman kultivasi mereka.

Para siswa berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan dan studi sehari-hari mereka seperti mengerjakan sesuatu dengan tergesa-gesa, malas berlatih piano, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, kecanduan game komputer, tidak bisa bangun pagi, konflik dengan saudara kandung dan sebagainya.

Mereka berbicara tentang bagaimana mereka mengatasi keterikatan ini dengan mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar. Mereka juga mengungkapkan harapan mereka untuk menjadi dewasa dan larut dalam Falun Dafa.

Selalu Mengingatkan Diri bahwa Saya Seorang Praktisi Falun Dafa

Meng Shang'en, berusia 9 tahun, juga dikenal sebagai You You berada di kelas menengah di Sekolah Minghui. Dia selalu melakukan latihan dan membaca Fa di pagi hari selama delapan belas bulan.

Dalam artikel pengalamannya dia mengatakan bahwa dia bangun pukul 06.30. Orang tuanya sudah pergi bekerja dan dia sendirian. Dia bangun ketika alarm berbunyi dan berpakaian. Ini musim dingin dan dingin di pagi hari. Berkali-kali dia tidak ingin bangun dari tempat tidur. Dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia harus tetap melakukan latihan dan belajar Fa di pagi hari. Selanjutnya, siswa lain sedang menunggunya. Dia segera bangkit, berganti pakaian dan membaca Zhuan Falun bersama yang lain.

Melalui belajar Fa, You You menyadari bahwa dia harus menjadi orang yang lebih baik lagi untuk mengikuti Guru kembali ke surga.

Suatu kali, dia dan teman sekelasnya bermain dengan barang milik gurunya tanpa izin. Guru itu marah dan bertanya siapa yang menyentuh barang-barangnya. You You berdiri dan mengakui kesalahannya. Namun teman sekelasnya menolak untuk mengakui dan bahkan menyangkalnya. Guru menyuruh You You menata kembali barang-barangnya. Pada awalnya, You You kesal dan berpikir tidak adil bahwa dialah satu-satunya yang dihukum. Ketika dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia jujur, dia melepaskan kebenciannya.

Di lain waktu, teman sekelas laki-laki memarahi You You tetapi dia tidak melawan. Dia bertanya kepada ibunya ketika dia kembali ke rumah, “Mengapa dia memarahi saya?” Ibunya menjawab, “Dia membantumu mengultivasi belas kasih.” You You memberi tahu teman sekelas, “Tidak baik bagi anda untuk memarahi saya.” Anak itu tidak pernah menegurnya lagi.

You You mengatakan dia akan mendengarkan Guru dan berlatih kultivasi sampai akhir!

Menyingkirkan Rasa Malas

He Tianhao, berusia 12 tahun, berbicara tentang bagaimana dia menyingkirkan kemalasannya.

Dia mengatakan bahwa dia mengalami banyak masalah dalam studinya dan kehidupan sehari-hari karena kemalasan. Dia tidak mencuci piring setelah makan, meletakkan pakaiannya berserakan di mana-mana, tidak suka berlatih piano dan mengerjakan PR nya, dan tidak ingin melakukan pekerjaan rumah. Yang ingin dia lakukan hanyalah bermain. Kebiasaan buruk ini memengaruhi semua yang dia lakukan. Dulu pekerjaan sekolahnya rapi tetapi sekarang sangat berantakan. Dia tidak proaktif dalam belajar dan tidak menghormati guru atau orang tuanya.

Melalui belajar Fa setiap pagi dan mendiskusikan situasinya dengan orang tuanya yang juga berlatih Falun Dafa, dia tahu penyebab masalah ini adalah kemalasannya, keterikatan yang buruk. Dia tahu Guru akan membantunya jika dia ingin menyingkirkannya.

Karena itu, dia mulai mengubah cara hidupnya. Dia menemukan hal pertama yang dia lakukan sepulang sekolah adalah mengobrol dengan teman daring, membaca buku yang bukan bagian dari tugas sekolahnya, dan akhirnya dia mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia selalu menempatkan latihan piano terakhir. Akibatnya dia tidak punya banyak waktu tersisa untuk latihan piano. Ketika dia memutuskan untuk berubah, hal pertama yang dia lakukan saat pulang dari sekolah adalah berlatih piano sebelum mengerjakan PR nya dan hal-hal lain yang harus dia lakukan. Dia menemukan kualitas latihan pianonya meningkat pesat.

Dia juga memperhatikan untuk menjaga kamarnya tetap rapi dan memperbaiki sikapnya tentang studinya dan secara bertahap mengatasi kemalasannya. Banyak hal berubah positif.

Tianhao berkata, Terima kasih, Guru!

Bangun Pagi untuk Membaca Ajaran Guru dan Melakukan Latihan

Li Aide, berusia 9 tahun, berbicara tentang perjalanan kultivasinya. Dia bangun pukul 6:30 setiap pagi untuk membaca ajaran Guru bersama siswa Sekolah Minghui lainnya. Mereka membaca semua puisi di Hong Yin 1 sampai 4 dan kemudian membaca Zhuan Falun. Mereka melakukan latihan bersama pada pukul 7 dan Aide pergi ke sekolah pada pukul 7:30 setelah selesai latihan. Dia telah melakukan ini selama lebih dari setahun.

Dia memperoleh banyak hal melalui belajar Fa pagi dan latihan. Ia menyingkirkan kemalasan, menyia-nyiakan waktu, selalu ingin menjadi lebih baik dari orang lain dan tidak menghormati Guru dan Fa.

Aide suka menunjuk orang lain. Setiap kali dia mendengar You You membuat kesalahan saat belajar Fa atau jika dia tidak membaca saat gilirannya, dia akan meneriakinya dengan marah. Ibunya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak baik. Dia tahu dia salah dan meminta maaf kepada You You.

Aide tidak bisa fokus membaca Fa dari buku. Dia selalu menatap layar komputer. Ibunya mengingatkannya berkali-kali tetapi dia tidak mengubah kebiasaan buruknya. Baru-baru ini dia membuat sedikit peningkatan. Dia mulai menunjuk setiap karakter dengan jarinya ketika dia membaca buku karena dia menyadari bahwa dia tidak menghormati Guru dan Fa.

Aide sering berkonflik dengan teman sekelasnya di sekolah dan bertengkar dengan mereka. Dia ingat bahwa dia adalah seorang pengikut Dafa dan mendekati teman sekelas yang membuatnya kesal, “Apakah kita berteman?” Teman sekelas setuju dan mereka berjabat tangan.

Aide dengan gembira bangun di pagi hari untuk belajar Fa dan bersyukur bisa membaca bersama praktisi muda lainnya. Dia berterima kasih kepada Guru karena telah membantunya tumbuh dengan berlatih kultivasi.

Mengingatkan Diri Sendiri untuk Tidak Berdebat dengan Orang Lain

Dalam sharingnya, Huang Xinyu, yang berusia 10 tahun, mengatakan bahwa dia selalu berdebat dengan teman-temannya di sekolah untuk hal-hal kecil. Setelah itu, dia mengingatkan dirinya sendiri, “Saya seorang praktisi. Saya seharusnya tidak berdebat dengan orang lain.” Karena itu, meskipun teman sekelasnya salah, dia tidak akan memberi tahu guru. Sebaliknya, dia berdebat dengan teman sekelasnya. Dia merasa nyaman ketika melepaskan keterikatannya dan merasa lebih mudah bergaul dengan orang lain.

Dia juga mengatakan bahwa dia iri hati pada orang lain. Dia mengingatkan dirinya sendiri, “Praktisi tidak boleh iri hati.” Dia menemukan bahwa dia menjadi kurang terikat pada keinginan. Dia juga merasa lebih tenang. Dengan membaca Zhuan Falun, Xinyu menemukan pemahaman baru setiap kali dia membaca buku. Dia sekarang mencoba membaca Zhuan Falun bersama adik perempuannya setiap hari dan berharap bisa lebih baik.

Berusaha Menjadi Praktisi yang Rajin

Xie Tianrui, berusia 9 tahun, membaca Zhuan Falun untuk keenam kalinya. Dia membaca buku bersama ibunya setelah memancarkan pikiran lurus di malam hari. Jika ibunya tidak ada di rumah, dia membaca dengan neneknya di telepon. Dafa telah membuka kebijaksanaannya dan dia sekarang tahu lebih banyak karakter daripada sebelumnya. Dia juga membuat lebih sedikit kesalahan saat membaca dan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang prinsip-prinsipnya.

Masa sekolah terakhir, Tianrui jatuh keras di lantai semen saat bermain dengan saudara perempuannya. Cederanya sangat menyakitkan. Tianrui meyakinkan dirinya sekaligus, “Saya akan baik-baik saja. Itu tidak menyakitkan.” Memang, dia tidak merasakan sakit.

Tianrui berkata bahwa dia menyadari masih memiliki banyak keterikatan seperti malas melakukan latihan, dan bertengkar dengan saudara perempuannya karena hal-hal sepele. Keterikatannya membuatnya kehilangan banyak kebajikan. Ia berharap dapat meningkatkan karakter moralnya dan menjadi praktisi yang rajin.