(Minghui.org) Suatu hari kulit suami saya tiba-tiba berubah kuning pada Agustus 2022. Kami pergi ke dua rumah sakit berbeda di wilayah kami dan mereka menemukan bahwa saluran empedu suami saya tersumbat. Kami kemudian pergi ke Rumah Sakit 301 di Beijing, rumah sakit militer terbesar di Tiongkok, dimana suami saya menjalani operasi yang rumit yang melibatkan liver, kantong empedu, usus kecil, limpa, dan pankreas. Setelah operasi itu, suami saya didiagnosis dengan kanker saluran empedu.

Dokter berkata kemoterapi sebaiknya dilakukan kerena penyakit ini bisa menjadi ganas dengan cepat. Lalu, tidak ada obat khusus untuk kanker tipe ini dan dokter hanya bisa menggunakan obat untuk mentargetkan kanker lain. Setelah satu kali kemoterapi, kondisi suami saya malah menurun. Kanker telah menyebar ke portal hati dan ukurannya telah bertambah menjadi empat centimeter.

Seluruh keluarga kami dilanda kesedihan mendalam. Dokter tidak terkejut karena kanker tipe ini sangat cepat menyebar kembali. Beberapa orang bahkan tidak bisa bertahan beberapa bulan atau minggu. Kami kemudian mengetahui bahwa seseorang yang tinggal dekat dengan kami meninggal 25 hari setelah dirawat di rumah sakit karena kondisi yang sama.

Dokter memulai kemoterapi lagi, dengan beberapa obat baru. Kali ini, suami saya terpukul lebih berat lagi. Ia menjadi hanya bisa terbaring dan kehilangan seluruh rambutnya. Saya harus memenuhi semua kebutuhannya, ketika saya juga berjuang dengan beberapa gejala penyakit.

Jika kemoterapi dilanjutkan, suami saya akan pergi dengan cepat. Akhirnya, keluarga saya memutuskan menghentikan kemoterapi dan pasrah pada nasib. Dokter mengingatkan akan semua konsekuensi yang buruk.

Setelah kami kembali ke rumah, saya memutuskan mendesak suami saya untuk mulai berlatih Falun Dafa. Segera setelah saya membicarakan topik ini, ia berkata kepada saya, “Saya telah melafalkan ‘Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik’ setiap hari, bahkan ketika saya sedang berada di meja operasi.” Saya terkejut. Suami saya telah menentang saya berlatih Falun Dafa selama bertahun-tahun dan kami telah bertengkar tentangnya berulang kali.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1996. Waktu itu, keluarga saya tidak melarang saya berlatih. Ibu mertua juga berlatih Dafa dan penyakit jantungnya sembuh. Tetapi, setelah penganiayaan dimulai pada 1999, ia takut dan berhenti berlatih Dafa. Penyakit jantungnya juga kembali.

Seluruh keluarga takut dianiaya, dan mereka berusaha membuat saya berhenti berlatih. Setiap kali kami membicarakan Falun Dafa di rumah, ibu mertua akan langsung menutup semua jendela karena khawatir tetangga akan mendengar kami. Saya dan suami berargumen tentang ini berulang kali. Kemudian, saya menyerah atas usaha saya untuk membujuk suami saya. Saya tidak berharap ia akan berpikir tentang Dafa ketika ia menderita sakit serius.

Suami saya berkata bahwa ia ingin membaca Zhuan Falun, buku utama Dafa. Setelah mendengarkan saya membaca buku, ia meminta untuk membaca sendiri.

Saya memintanya menulis surat pernyataan khidmat untuk membatalkan semua kata-kata tidak hormat yang pernah ia katakan tentang Dafa dan Guru. Ia setuju. Surat itu diterbitkan di situs web Minghui.

Tanpa obat apapun, kesehatan suami saya membaik setiap hari, karena ia terus melafalkan kalimat keberuntungan setiap hari.

Ketika ia pergi kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan lain enam bulan kemudian, dokter terkejut melihatnya masih hidup. Ia bahkan lebih terkagum lagi ketika melihat tumor suami saya secara ajaib telah menghilang. Dokter tidak bisa mempercayainya dan berkata pengobatan modern tidak bisa menjelaskan hal itu.

Suami saya melakukan pemeriksaan lain musim panas ini, dan semuanya baik-baik saja. Keluarga saya, kerabat dan teman-teman semua sangat gembira dan berterima kasih kepada Dafa karena menyelamatkan nyawa suami saya.