(Minghui.org) (Lanjutan dari Bagian 1)
Seorang praktisi Falun Dafa di India mengadakan lebih dari 40 kelas di 17 tempat di negara bagian terpencil Tripura selama lebih dari dua bulan dari akhir April hingga awal Juli 2022. 17 tempat tersebut termasuk universitas, kuil, dan 15 sekolah. Sepuluh lokasi berada di luar Agartala, ibu kota Tripura.
Praktisi tidak mengenal siapa pun di Tripura, dan tidak ada seorang pun di sana yang pernah mendengar tentang Falun Dafa atau bagaimana Falun Dafa dianiaya di Tiongkok. Hanya sedikit orang yang menyadari betapa buruknya Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Orang-orang di Tripura sangat baik, jujur, dan suka membantu. Satu orang memberi tahu praktisi, “Jangan khawatir tentang apa pun saat anda di sini. Tidak ada pencuri, dan tidak ada yang akan menipu anda. Orang-orang di sini sangat jujur dan membantu. Satu-satunya perhatian adalah selalu membawa payung!” Dia menjelaskan, di Tripura sering hujan.
Orang-orang di negara bagian Tripura yang terpencil mempelajari latihan Falun Dafa
Siswa, guru, dan orang tua di negara bagian Tripura di timur laut yang terpencil mempelajari latihan Falun Dafa.
Foto bersama guru, siswa, dan orang tua setelah belajar Falun Dafa
Empat Sesi Berkesan dalam Satu Hari
Setelah tiba di Agartala, praktisi membentuk tempat latihan bersama. Praktisi memperhatikan bahwa beberapa anak sekolah melewati daerah ini bersama orang tua mereka sekitar pukul 6.30 pagi untuk pergi ke sekolah dan mereka terlihat sangat tertarik pada orang-orang yang melakukan latihan.
Selama hari-hari terakhirnya di Tripura, praktisi menanyakan sekolah mana yang mereka kunjungi, dan kemudian dia pergi ke sana untuk menemui penanggung jawab. Direktur mengatur kelas baginya untuk memperkenalkan Falun Dafa pada hari Sabtu berikutnya, yang akan diadakan di luar. Pada hari Jumat itu terjadi hujan lebat sehingga semua sekolah diperintahkan untuk tetap tutup pada hari Sabtu.
Direktur tidak ingin menunda sesi ke Senin berikutnya, karena dia merasa bahwa orang tua mungkin keberatan karena hujan, dll. Selasa dini hari, ketika praktisi melakukan latihan di sana seperti biasa, beberapa anak menatapnya dengan penuh keinginan saat mereka melewati, bahkan berulang kali menoleh, praktisi memanggil wanita yang bertanggung jawab dan memberitahunya tentang reaksi anak-anak. Dia menjelaskan bahwa dia berencana untuk meninggalkan Tripura keesokan harinya, sehingga hari itu akan menjadi kesempatan terakhir bagi anak-anak untuk belajar latihan.
Di dalam hatinya, praktisi juga merasa bahwa dia akan menyesal selamanya jika dia tidak mencoba mendekati wanita yang bertanggung jawab sekali lagi. Anehnya, dia langsung setuju, dan pada hari terakhir dia tinggal, dia mengadakan empat sesi untuk memperkenalkan Falun Dafa dengan hampir tidak ada jeda di antaranya. Dia mengatakan itu adalah tantangan besar dan tak terlupakan. Sebagian besar anak-anak membawa pulang brosur Bengali yang tersisa dan juga beberapa dalam bahasa Inggris dan Hindi untuk diberikan kepada keluarga dan teman-teman mereka.
Pengacara: “Saya Datang hanya untuk Anda di Hujan Ini”
Praktisi memiliki janji dengan seorang pengacara yang dia temui sebelumnya. Dia ingin memberinya berbagai materi yang mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa dan penganiayaan terhadap praktisi di Tiongkok. Meskipun hujan deras, praktisi entah bagaimana berhasil mencapai gedung pengadilan tinggi.
Karena ini adalah liburan musim panas, ruangan besar tempat banyak pengacara berkumpul hampir kosong dan hanya ada beberapa pekerja kantoran di sana. Salah satu dari mereka mengatakan kepadanya, "Dalam hujan ini, pengacara tidak akan datang ke sini." Praktisi tidak khawatir, karena tidak ada tempat untuk pergi di tengah hujan lebat.
Dia merasa itu adalah pengalaman yang agak ajaib untuk duduk sendirian di ruangan besar yang kosong dengan hujan yang menerpa jendela. Semuanya abu-abu dan gelap, angin dan hujan terus turun ... Tiba-tiba pengacara itu bergegas masuk dan berteriak, "Saya datang hanya untuk anda di hujan ini." Dia mengulangi ini beberapa kali selama percakapan mereka.
Ketika melihat buku Falun Gong, dia tiba-tiba berseru, “Ini buku terbaik.” Dia juga menerima banyak brosur tentang Falun Dafa untuk dibagikan kepada pengacara lain. Karena masih hujan, dia memberi praktisi tumpangan di mobilnya ke tempat di dekat tempat tinggal praktisi.
Mengunjungi Tripura Selatan
Beberapa tahun yang lalu praktisi bertemu dengan seseorang dari Tripura yang memberitahunya bahwa jika dia berencana untuk mengunjungi Tripura, dia harus melihat sekolah Buddhis di bagian paling selatan. Dia menuliskan nama sekolah dan distriknya, tetapi bukan nama atau nomor teleponnya. Praktisi dengan hati-hati menyimpan kertas kecil ini selama bertahun-tahun. Dia terus mengingatkan dirinya bahwa suatu hari dia akan mengunjungi negara bagian terpencil ini, dan melakukan perjalanan ke daerah yang lebih terpencil di bagian paling selatan.
Meskipun terbukti cukup sulit untuk mendapatkan nomor telepon yang benar untuk sekolah itu, dia akhirnya berhasil. Dia tidak hanya diberi izin untuk mengadakan beberapa sesi kelas di sekolah itu, tetapi juga diundang untuk mengunjungi sekolah lain di dekatnya.
Meskipun ujian sekolah sedang berlangsung, beberapa sesi kelas diadakan dan anak-anak setempat memiliki kesempatan untuk menghadirinya.
Dari sana praktisi diajak ke sekolah lain yang lebih kecil, sebuah sekolah Buddhis, di mana dua sesi diadakan.
Dia diantar ke tempat yang sangat terpencil pada hari berikutnya. Di aula kuil, sesi diadakan untuk siswa yang menghadiri beberapa sekolah terdekat. Dia juga memperkenalkan Falun Dafa ke sekolah terdekat kepada banyak siswa kelas 10 di sana.
Hari berikutnya praktisi diantar ke sekolah Buddhis lain di lokasi yang bahkan lebih terpencil, dan dia tinggal di sebelah asrama di asrama putri dan dengan senang hati berinteraksi dengan mereka. Anak-anak setempat juga berkesempatan mengikuti beberapa sesi.
Dengan cara ini, praktisi mengunjungi bagian dalam Tripura, melihat dan tinggal di rumah bambu yang indah, dan baru menyadari bahwa ketika dia akhirnya naik bus kembali ke Agartala, dia tidak menyentuh uang selama seminggu penuh, karena semua orang dengan tegas menolak menerima uang untuk menginap, makan atau transportasi.
Setelah kembali ke Agartala dia sangat merasa bahwa misi utamanya di Tripura -- yaitu untuk terhubung dengan berbagai etnis dan membuat mereka sadar akan Falun Dafa dan tentu saja membantu mereka memahami pelanggaran hak asasi manusia oleh PKT -- telah selesai. Dia telah menyelesaikan misi mengapa dia melakukan perjalanan ke bagian terpencil India ini.
Cerita Mengharukan Lainnya
Pendiri sebuah sekolah berusia delapan puluhan memiliki kesehatan yang buruk. Setelah menerima buku Falun Gong, bunga lotua, dan setelah melihat foto anak-anak di sekolah lain diperkenalkan dengan Falun Dafa dan prinsip-prinsipnya, dia berkata dengan mata bersinar, “Dengan nafas terakhir saya, saya akan mengingat Sejati, Baik, Sabar."
Seorang guru mengirim pesan berikut ke telepon praktisi, “Semoga anda akan menjelajahi lebih banyak tempat di Tripura dan menyebarkan kekuatan ajaib Falun Dafa. Semoga sukses."
Berita tentang Falun Dafa terus menyebar secara daring: Di dalam bus yang kembali dari selatan ke Agartala, ketika praktisi memberikan brosur kepada seorang pemuda, dia menjawab bahwa dia adalah mantan siswa dari sebuah sekolah tempat tiga sesi Falun Dafa baru-baru ini diadakan dan melalui media sosial dia tahu tentang sesi dan Falun Dafa.
Di sebuah taman di Agartala, ketika diberikan brosur, seorang wanita muda mengatakan bahwa keluarganya terlibat dengan sekolah Buddhis di bagian paling Selatan, dari mana dia telah melihat melalui media sosial berita tentang sesi Falun Dafa yang diadakan di sana.
Di sekolah lain di Agartala, ketika praktisi sedang berbicara dengan kepala sekolah tentang Falun Dafa, seorang guru yang duduk di kantornya menunjukkan foto-foto praktisi dari sebuah sekolah di distrik lain yang dikunjungi praktisi untuk memperkenalkan Falun Dafa. Saudara perempuannya bekerja sebagai guru di sekolah itu dan mengiriminya foto.
Seorang pensiunan, yang memegang pekerjaan tingkat tinggi dan yang selalu peduli tentang masalah hak asasi manusia di berbagai belahan dunia selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa dia ingin dengan tulus dan mendalam mempelajari semua berbagai materi yang diberikan kepadanya yang menjelaskan kebenaran tentang Falun Dafa dan penganiayaannya di Tiongkok. Dia mengatakan bahwa dia akan meneliti lebih banyak secara daring, dan kemudian memberi tahu orang lain di tingkat masyarakat yang lebih tinggi tentang masalah ini.
Sekolah tempat praktisi mengadakan kelas juga mengirim surat apresiasi, berterima kasih kepada praktisi karena menunjukkan latihan Falun Dafa kepada siswa, guru, dan orang tua, serta membawa nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar kepada mereka. Mereka berharap praktisi sukses.
Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiaya?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT, dan pada 20 Juli 1999 mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih banyak. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org