(Minghui.org) Mungkin ada banyak tantangan dalam hidup dan beberapa sulit untuk dihadapi. Bagi banyak orang, latihan yang dikenal sebagai Falun Dafa atau Falun Gong membuka pintu peluang baru. Setelah mengikuti ajarannya untuk menjadi orang yang lebih baik dan terus meningkatkan diri, mereka menemukan banyak masalah terselesaikan bahkan sebelum mereka menyadarinya.

Di bawah ini adalah pengalaman empat praktisi Jerman.

Mengucapkan Selamat Tinggal pada Insomnia

Richard bekerja di sistem peradilan dan dia dulu sulit tidur. Waktu terburuk terjadi 10 tahun yang lalu ketika dia hampir tidak tidur selama satu bulan penuh. Frustrasi karena kelelahan, dia meminta nasihat seorang teman. “Mengapa anda tidak mencoba Falun Dafa?” Teman itu menjawab, “Itu sangat membantu saya dan itu akan membantu anda juga.”

Jadi Richard belajar meditasi duduk sebelum tidur. “Anehnya saya tidur sangat nyenyak malam itu meskipun saya hampir tidak bisa menyilangkan kaki saya,” katanya, “Dari situ, saya tahu Falun Dafa luar biasa dan memutuskan untuk mengeksplorasinya lebih banyak.”

Latihan ini tidak hanya menyembuhkan insomnianya, tetapi juga memberinya lebih banyak lagi. Tumbuh dalam keluarga Katolik tradisional, sejak kecil Richard tertarik pada makhluk ilahi. Meskipun demikian, dia masih memiliki banyak pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siapa pun. “Tetapi setelah mulai berlatih Falun Dafa, saya memahami semua ini dan tujuan hidup,” lanjutnya.

Hal ini juga memberikan keyakinan dan keamanan. Karena banyak orang khawatir tentang ketidakpastian selama pandemi, Richard merasa sangat beruntung menjadi seorang praktisi Dafa.

“Falun Dafa membantu mengatasi insomnia saya dan memberi saya pikiran yang damai – saya tidak dapat membayangkan apa jadinya hidup tanpanya. Saya akan tetap rajin berkultivasi dan membantu lebih banyak orang mengetahui tentang latihan ini. Terima kasih, Guru Li!” dia berkata.

Richard mengirimkan ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa

Keluarga yang Rusak Bersatu Kembali

Nina belum pernah bertemu orang tua atau saudara laki-laki ayahnya ketika masih muda. Dia diberi tahu bahwa ayahnya memiliki hubungan yang tegang dengan mereka. Selain itu, ayahnya terkadang menunjukkan perilaku berbahaya dan pernah didiagnosis mengalami gangguan jiwa. Adik laki-laki dan perempuannya, yang saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, sering berpikir untuk melarikan diri agar tidak berhadapan dengan ayah mereka. Nina kuliah di luar kota, tetapi dia tidak bisa menyelesaikan studinya karena masalah keluarga, yang selanjutnya membuatnya merasa tidak berdaya dan tersesat.

Saat dia putus asa, seorang teman saudara perempuannya merekomendasikan buku Zhuan Falun. Nina dan saudara perempuannya sama-sama membaca buku itu dan sering mendiskusikan pemahaman mereka tentang ajaran itu. Belakangan, ibu dan saudara laki-laki mereka juga ikut membaca buku. Pada akhirnya, mereka berempat menjadi praktisi Falun Dafa.

“Dengan menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, kami belajar bahwa ada banyak hal yang dapat kami lakukan dengan lebih baik. Jadi kami semua akhirnya memperlakukan ayah kami dengan baik,” kenang Nina. Anehnya, kondisi ayahnya juga membaik bahkan tanpa pengobatan. Selain itu, setelah sembuh, ia juga kembali berinteraksi dengan orang tua dan saudara laki-lakinya.

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Nina, hampir 40 tahun saat itu, bertemu pamannya dan anak-anaknya untuk pertama kalinya. “Setelah mendengar semua perubahan pada ayah saya disebabkan oleh latihan Falun Dafa kami, sepupu saya memutuskan untuk belajar latihan dari kami juga,” tambahnya.

Seperti keluarganya, Nina juga mendapat manfaat yang luar biasa dari latihan ini. Dia kembali untuk menyelesaikan kuliah dan mendapatkan gelar. Selanjutnya, dia menikah dan saat ini bekerja di sebuah media berita.

“Kakak dan adik saya juga sudah lulus kuliah, dan sekarang sudah menikah. Dan orang tua saya hidup bersama dengan bahagia juga,” Nina menjelaskan, “Semua ini tidak terbayangkan tanpa Falun Dafa. Itulah mengapa saya sangat berterima kasih kepada Guru Li.”

Menjadi Lebih Efisien di Tempat Kerja

Andy, seorang guru di sebuah sekolah berasrama, pertama kali mendengar tentang Falun Dafa pada tahun 1998. “Teman saya dan saya melihat buku Falun Gong di toko buku. Saya menemukan buku itu membantu menjawab banyak pertanyaan saya tentang kehidupan dan gambar Guru Li di buku itu juga memberi tahu saya bahwa dia dapat dipercaya,” kenangnya.

Meski membeli buku itu, Andy tidak langsung mempraktekkannya. Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong dan menyebarkan propaganda menentangnya pada tahun 1999, dia tahu itu adalah kebohongan untuk memfitnah Falun Dafa. “Saya mengatakan kepada orang-orang bahwa propaganda itu tidak benar,” tambahnya. Ketika dia pindah ke kota lain pada tahun 2000, dia senang menemukan tempat latihan kelompok di dekatnya dan bergabung dengan latihan tersebut.

Tetapi latihan kultivasi tidak mudah. Lebih dari sepuluh tahun berkultivasi, Andy mendapati dirinya sibuk menangani konflik dalam hidup tanpa banyak waktu untuk berkultivasi. Dengan status kultivasi yang buruk dan tekanan dari pekerjaan dan keluarga, ia mengalami gejala kehilangan ingatan dan hanya dapat berkonsentrasi selama sekitar satu jam per hari. Dari waktu ke waktu, dia memikirkan Dafa. Tapi tanpa rasa percaya diri, dia merasa putus asa.

Situasi ini berlangsung sekitar dua tahun. Suatu hari ketika duduk di kantornya sendirian, Andy memikirkan Dafa lagi. Dia masuk ke situs web FalunDafa.org dan membaca Hong Yin, kumpulan puisi Guru Li. “Setelah membaca beberapa kalimat di dalam buku itu, saya merasakan arus hangat mengalir dari atas kepala saya sampai ke kaki saya. Saya langsung menangis,” dia menjelaskan, “Saya tahu Guru tidak meninggalkan saya dan saya masih memenuhi syarat untuk menjadi seorang praktisi.”

Setelah dia kembali berkultivasi, Andy menyadari bahwa selama dia selaras dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, semuanya akan baik-baik saja. “Saya mencoba menangani stres terkait pekerjaan dan konflik keluarga sebagai seorang praktisi, dan situasinya membaik dengan cepat,” katanya. Dulu, istrinya sering mengeluh karena tidak banyak menghabiskan waktu di rumah. Saat ini, dia mendukung bahkan jika Andy harus keluar selama beberapa hari untuk memperkenalkan Dafa kepada orang-orang.

Menjelang Tahun Baru Imlek 2022, Andy ingin berterima kasih kepada Guru Li atas kesempatan untuk menjadi seorang praktisi. Dia bisa merasakan belas kasih Guru dan akan tetap rajin.

Andy belajar bahwa, ketika menghadapi konflik, penting untuk mencari ke dalam dan memperbaiki diri.

Pensiunan Kepala Pemadam Kebakaran: “Orang-orang Memberi Tahu Saya bahwa Saya Semakin Muda”

Paul adalah pensiunan kepala pemadam kebakaran. Sekitar empat tahun yang lalu, dia berlari di taman lokal hampir setiap pagi. Suatu hari dia melihat sekelompok orang melakukan latihan Falun Dafa. Ingin tahu tentang latihan lembut itu, Paul pergi untuk mengobrol dan mengetahui bahwa semua orang dapat mempelajari latihan itu secara gratis.

“Segera setelah saya mencoba melakukan lima set latihan, saya merasa diri saya dikelilingi oleh energi,” katanya. Dia merasa ringan setelah kembali ke rumah. “Lebih dari 40 tahun bekerja di pemadam kebakaran membuat saya merasa sakit di kaki dan punggung bagian bawah. Tapi sore itu, saya tidak merasakan apa-apa dan itu perasaan yang luar biasa,” jelasnya.

Terkesan oleh pengalaman ini, Paul menghubungi praktisi lokal dan mulai membaca Zhuan Falun. Ajarannya sangat mendalam dan semua pertanyaannya tentang kehidupan terjawab – “Saya langsung tahu ini adalah sesuatu yang saya cari,” tambahnya.

Sudah mendekati 70, Paul mengatakan bintik hitam di wajahnya sudah berkurang, dan kerutan di lehernya juga berkurang. “Teman-teman saya memberi tahu saya bahwa saya menjadi lebih muda setelah pensiun, dan saya tahu itu karena Falun Dafa,” kata Paul, “Terima kasih Guru dan Selamat Tahun Baru di Tahun Macan!”

Paul senang menemukan Falun Dafa