(Minghui.org) Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Master Li Hongzhi di Kota Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Jutaan orang yang telah mengikuti prinsip dasarnya, Sejati-Baik-Sabar, dan mempelajari lima perangkat latihannya telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Juga, banyak orang yang bukan praktisi telah mendapat manfaat dari melafalkan dua frasa keberuntungan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Berikut adalah dua contoh dari Tiongkok.

Infeksi Norovirus Lenyap dalam Satu Hari

Saya seorang mahasiswa dan ibu saya adalah praktisi Falun Dafa. Selama pandemi virus corona, universitas berada di bawah penguncian ketat dan kami tidak diizinkan meninggalkan kampus bertembok tanpa izin. Selama satu akhir pekan, ada wabah norovirus dan lebih dari 100 mahasiswa dikarantina.

Saya tiba-tiba demam dan sakit kepala, dan berbaring di asrama saya. Meskipun saya takut akan diisolasi, saya harus menanggungnya sendiri. Saya memesan makan siang yang diantarkan kurir ke asrama. Saya hanya makan dua suap dan tidak bisa makan lagi karena saya merasa mual. Saya kelelahan dan harus berbaring. Demam saya semakin parah, tetapi saya berupaya untuk bangun, berjalan-jalan di taman, dan mencari udara segar.

Saya menelepon dan memberi tahu ibu saya apa yang terjadi. Ibu segera meminta saya untuk melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Saya melafalkan dua frasa dalam hati saat saya berjalan. Setelah beberapa saat, saya tiba-tiba merasa sangat lapar, jadi saya pergi ke kafetaria dan makan semangkuk bubur gandum.

Tepat setelah saya selesai makan, saya memuntahkan semuanya dan merasa bahwa semua yang ada di perut saya telah dikuras keluar. Setelah berhenti muntah, saya merasa lebih baik. Saya hanya butuh satu sore dari merasa tidak enak badan hingga pulih sepenuhnya.

Saya kembali ke asrama dan lanjut melafalkan dua kalimat itu. Saya tertidur pulas ketika saya terus melafal. Saya merasa berpikiran jernih keesokan paginya.

Saya berbagi kabar baik dengan ibu saya. Dia mengatakan kepada saya untuk berterima kasih kepada Guru Li, yang telah melindungi saya. Saya berterima kasih kepada Guru.

Kakak Saya Memberi Tahu Dua Frasa pada Orang Lain Setelah Memperoleh Manfaat Darinya

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, ketika Falun Gong dianiaya dengan kejam, kakak perempuan saya, yang tinggal di Provinsi Henan, datang mengunjungi orang tua kami dan tinggal di rumah saya. Karena kelelahan dari perjalanan panjang dan kondisi kesehatannya, kakak, yang berusia 60-an, masuk angin dan mulai batuk. Batuknya sangat parah sehingga dia tidak bisa berbaring atau tidur selama empat hari berturut-turut. Dia pergi ke klinik untuk berobat, tapi semuanya sia-sia.

Di tengah malam ketika saya mendengar kakak perempuan saya batuk di kamarnya. Saya masuk dan mengatakan kepadanya bahwa melafalkan dua frasa “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” dapat membantunya. Dia setuju. Dia juga menderita masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi dan trombosis serebral. Dia takut batuk yang parah akan menyebabkan dia terkena stroke, jadi dia mulai melafalkan dua kalimat itu dengan tulus.

Keesokan paginya dia berkata, “Luar biasa. Saya melafalkan dua kalimat tadi malam dan setelah beberapa saat saya berhenti batuk dan tertidur nyenyak ketika saya berbaring.” Benar saja, saya tidak mendengar batuknya selama 10 hari berikutnya yang kami lewatkan bersama.

Dia pulang dengan kereta api. Tidak ada kereta api berkecepatan tinggi pada waktu itu dan itu adalah perjalanan sembilan hingga sepuluh jam. Dia sangat lelah hingga punggungnya terasa sakit dan dia menderita setelah perjalanan yang begitu jauh. Namun kali ini, punggungnya tidak sakit sama sekali.

Dia memberi tahu saya bahwa, segera setelah dia kembali ke lingkungannya, dia menghampiri teman-temannya dan menceritakan pada mereka pengalamannya yang luar biasa tentang bagaimana dia mendapat manfaat dari dua frasa tersebut.

Dia mengatakan dia juga menelepon saudara iparnya, dan kerabat lainnya untuk memberi tahu mereka tentang pengalamannya yang luar biasa dan menganjurkan mereka untuk melafalkan dua kalimat itu pula.