(Minghui.org) Seorang warga Kota Weifang, Provinsi Shandong yang menjalani hukuman selama empat tahun karena keyakinannya pada Falun Gong. Mulai tanggal 7 Januari 2022, dimasukkan ke dalam kategori “kontrol ketat” selama dua bulan di Penjara No.4 Shandong. Zhang Chao (pria) diikat di ranjang kematian selama 15 hari pertama dan diperkirakan menghadiri kelas cuci otak selama sisa waktu. Penjara menghukumnya dengan “kontrol ketat” karena dia menolak melakukan kerja paksa.

Zhang, berusia 50 tahun, mulai mempelajari Falun Gong, sebuah disiplin jiwa-raga, pada tahun 1995. Setelah rezim komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap latihan tersebut pada tahun 1999, Zhang ditangkap beberapa kali dan rumahnya digeledah. Penangkapan terakhirnya terjadi setelah dia mencoba menghentikan polisi menggeledah rumah ibunya, yang juga seorang praktisi Falun Gong.

Peragaan penyiksaan: Diikat di “ranjang kematian”

Penangkapan

Pada 31 Oktober 2019, ibu Zhang, yakni Wang Zhen, dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di depan rumah sakit, dia kemudian ditangkap. Polisi mendatangi rumah Wang sekitar pukul 3 sore untuk mencarinya. Kebetulan kedua putranya, termasuk Zhang, sedang mengunjunginya. Setelah melihat polisi, kedua bersaudara itu berusaha untuk menghentikan mereka menggerebek rumah dan mendesak mereka untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan.

Petugas kemudian memanggil polisi bersenjata, yang segera datang dengan tiga mobil polisi. Saudara laki-laki Zhang langsung ditangkap. Meskipun Zhang melarikan diri, dia ditangkap dua hari kemudian, pada tanggal 2 November 2019. Kedua bersaudara itu ditahan di Pusat Penahanan Kota Weifang, sedangkan Wang dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 31 Oktober malam karena kondisi kesehatan.

Kejaksaan Distrik Kuiwen menyetujui penangkapan Zhang pada tanggal 6 Desember 2019. Dia didakwa “membahayakan keamanan publik dan mengganggu layanan publik dengan tindakan berbahaya.”

Gu Zhiyong, dari Divisi Keamanan Domestik, dan Cao Junyong, dari Departemen Kepolisian Kuiwen, diberikan penghargaan atas penanganan kasus Zhang.

Hukuman

Pada tanggal 21 Mei 2019, kejaksaan menelepon Zhang dan mencoba memaksanya untuk mengaku bersalah. Zhang menolak.

Keluarga Zhang menerima pemberitahuan pada tanggal 24 Juni 2019, meminta mereka memberi tahu pengacaranya untuk datang ke pengadilan pada tanggal 29 Juni. Namun, pengacara tidak datang, karena pusat penahanan tidak mengizinkannya mengunjungi Zhang dan proses penanganan kasus tidak jelas. Pengacara menjelaskan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk menghadiri sidang pengadilan hanya setelah dia diizinkan untuk mengunjungi Zhang.

Pengadilan Negeri Kuiwen menggelar dua kali sidang virtual, masing-masing pada tanggal 28 Juli 2019 dan 21 Agustus 2020. Zhang dijatuhi hukuman selama empat tahun pada sidang ketiga yang berlangsung tanggal 28 September 2020. Saudaranya, yang tidak berlatih Falun Gong, diberi hukuman enam bulan dengan masa percobaan satu tahun.

Pengadilan memberi Zhang waktu sepuluh hari, termasuk hari libur dan akhir pekan, untuk mengajukan banding atas putusan tersebut. Waktu pengajuan banding mencakup delapan hari libur nasional (1-8 Oktober), termasuk Festival Pertengahan Musim Gugur dan peringatan pendirian rezim komunis, yang keduanya jatuh pada 1 Oktober. Mereka sengaja menjatuhi hukuman padanya pada tanggal 28 September untuk mencegahnya mengajukan banding atas kasus tersebut. Dilaporkan bahwa pihak berwenang juga meminta saudara laki-laki Zhang untuk mencoba membujuknya agar tidak mengajukan banding atas putusan itu karena kecil kemungkinannya untuk berhasil.

Pada pertengahan bulan April 2021, Zhang dibawa ke Penjara Zibo. Sejak tanggal 8 Desember 2021, ia menolak melakukan kerja paksa di penjara.

Keluarga Zhang menerima telepon dari penjara pada tanggal 14 Desember, meminta mereka untuk membujuk Zhang agar mau bekerja sama. Jika tidak, dia akan diawasi secara ketat. Panggilan video juga diatur agar keluarga dapat membujuk Zhang.

Ketika keluarga menelepon penjara pada tanggal 20 Desember, tidak ada yang mengangkat telepon.

Para penjaga menelepon keluarga Zhang pada 4 Januari 2022 dan memberi tahu mereka bahwa Zhang akan diawasi secara ketat mulai tanggal 7 Januari.

Keluarga Zhang seharusnya mengunjunginya pada tanggal 12 Januari 2022 tetapi tanggal kunjungan mereka ditunda hingga 26 Januari. Penjara kemudian membatalkan kunjungan dan tidak mengangkat telepon ketika keluarga menelepon.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Two Brothers Sentenced for Preventing Police from Ransacking Mother’s Home