(Minghui.org) Selama bertahun-tahun, praktisi Falun Dafa sering terlihat di Liebfrauenkirche, sebuah gereja paroki Katolik bergaya Gotik, yang terletak di pusat kota Frankfurt, Jerman.

Praktisi berkumpul sekali lagi di Liebfrauenkirche pada 26 Februari 2022. Mereka mendirikan stan, memasang spanduk, memperagakan latihan Falun Dafa, memberitahu indahnya latihan, dan mengungkap kejahatan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya praktisi Falun Dafa kepada penduduk setempat. Acara tersebut menarik perhatian banyak warga sekitar.

Praktisi Falun Dafa sering terlihat mengadakan kegiatan di Liebfrauenkirche, sebuah gereja paroki Katolik bergaya Gotik, di Frankfurt, Jerman.

Penduduk setempat, serta mahasiswa akan berjalan-jalan dan berkumpul di alun-alun pada akhir pekan untuk menikmati waktu luang mereka. Meskipun cuaca musim semi cukup dingin, banyak orang masih terlihat di alun-alun.

Praktisi Falun Dafa melakukan latihan, sementara yang lain membagikan brosur dan berbicara dengan orang yang lewat untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.

Banyak orang yang lewat berhenti dan bertanya tentang latihan tersebut. Pertanyaan utama mereka adalah, “Mengapa PKT menganiaya Falun Dafa?” Setelah mengetahui tentang Falun Dafa dan bagaimana praktisi mematuhi prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, banyak yang terkejut dengan penganiayaan. Mereka menandatangani petisi mengecam kekejaman PKT.

Berhenti di stan Falun Dafa untuk bertanya tentang latihan kultivasi

Menandatangani petisi mengecam penganiayaan PKT.

Seorang pria dan putrinya terkejut mengetahui penganiayaan brutal, terutama kejahatan PKT mengambil organ dari praktisi Falun Gong yang dipenjara untuk dijual kepada pasien transplantasi. Dia bertanya: “Tolong ulangi lagi apa yang anda katakan itu? Apakah maksud anda mereka benar-benar mengambil organ dari orang yang masih hidup? Mengapa ini terjadi?”

Seorang praktisi menjelaskan bahwa PKT melakukan kekerasan, dan menanamkan kebohongan kepada orang-orang, sementara praktisi Falun Dafa mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Pria itu mengangguk setuju. Praktisi melanjutkan: “Selama akhir tahun 1990-an, ada ratusan juta orang berlatih Falun Dafa. Namun, karena iri hati Jiang Zemin, mantan kepala PKT, dia mengerahkan semua sumber daya Tiongkok untuk meluncurkan kampanye penganiayaan nasional terhadap Falun Dafa. Pria itu berkata, “Saya sulit mempercayai ini dianiaya. Saya ingin menandatangani petisi untuk membantu menghentikan kekejaman.”

Saat pria itu menandatangani petisi, putrinya tertarik dengan musik yang tenang dan mulai meniru gerakan latihan. Pria itu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada praktisi karena membiarkan dia menyadari penganiayaan seperti itu yang terjadi di Tiongkok. Dia memuji praktisi atas upaya dan kegigihan mereka.

Saat seorang pria menandatangani petisi, putrinya ikuti belajar gerakan latihan Falun Dafa.