(Minghui.org) Tao Yonghong dari Kota Maoming, Provinsi Guangdong menelepon hotline pemerintah setempat pada 21 Januari 2022, mengeluhkan tentang perintah kantor jaminan sosial yang memintanya mengembalikan dana pensiun yang dia terima antara Juni 2011 hingga Juni 2014. Pemerintah Maoming mengirim pesan padanya sore itu bahwa pengaduannya telah diterima dan telah diserahkan ke departemen terkait.

Ini adalah salah satu dari banyak hal yang dilakukan Tao setelah Kantor Jaminan Sosial Maoming memerintahkannya untuk mengembalikan uang pensiun yang diterimanya saat menjalani hukuman tiga tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Kantor jaminan sosial mengancam akan menangguhkan pensiunnya dan menggunakan dana tersebut untuk membayar kembali “hutangnya” jika dia menolak untuk memenuhinya.

Tao sebelumnya ditangkap pada 9 Juni 2011, karena membagikan materi Falun Gong. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wanita Provinsi Guangdong. Dia disiksa secara brutal saat dalam tahanan dan sangat lemah setelah dibebaskan. Dia mengalami tinnitus tanpa henti di telinga kirinya dan rasa sakit dari sisi kiri kepalanya hingga ke dada kiri dan tulang rusuknya. Dia kehilangan pendengaran, penglihatan, dan ingatan yang signifikan. Dia juga menderita radang lambung dan usus serta nyeri pada persendiannya.

Pada 28 Desember 2021, hampir delapan tahun setelah dia dibebaskan, seorang petugas bermarga Huang asal Kantor Jaminan Sosial Maoming menelepon suaminya dan memerintahkannya agar istrinya mengembalikan dana pensiun yang telah dia diterima selama hukuman penjara. Huang mengutip pemberitahuan yang diterbitkan oleh Kantor Umum Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial pada 8 Maret 2001, bahwa tidak ada pensiunan yang sedang menjalani hukuman yang boleh menerima dana pensiun atau tunjangan lainnya.

Tao menelepon Huang pada 7 Januari 2022, dan bertanya siapa yang memberinya perintah. Huang berkata dia hanya mengikuti perintah dari atas. Tao meminta untuk melihat dokumen. Meskipun Huang setuju dengan Tao untuk meninjau dokumen itu, dengan syarat bahwa Tao memberikan salinan putusannya. Tao menjelaskan bahwa semua dokumen ditahan oleh penjara. Tidak jelas apakah Huang mengingkari janjinya untuk memperlihatkan perintah yang dia sebutkan.

Tao juga berkata kepada Huang, “Saya menjadi sasaran karena keyakinan spiritual saya. Saya tidak mencuri apa pun, membunuh siapa pun, atau membakar apa pun, namun saya dihukum. Pemerintahlah yang telah melanggar hukum dengan menganiaya orang baik. Sekarang pemerintahan saat ini telah mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki kasus korupsi selama 30 tahun. Banyak dari mereka yang ditangkap telah berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Saya harap anda dapat menyelamatkan diri anda sendiri dan tidak menjadi kaki tangan penganiayaan.”

Huang menanggapi, “Jika kalian tidak setuju dengan saya, kalian bisa teruskan dan menuntut saya.”

Tao mengirimkan beberapa keluhan ke kantor jaminan sosial dan beberapa departemen lain pada 9 Januari 2022. Dia juga mengunjungi kantor jaminan sosial pada 10 Januari dan berbicara dengan direktur. Dia menyatakan bahwa mereka tidak memiliki dasar hukum untuk permintaan mereka, dan bahwa mereka melanggar hukum dengan mengambil tindakan tersebut.

Tao melanjutkan upaya hukumnya dengan menelepon hotline pemerintah Maoming pada 21 Januari. Seorang wanita menjawab teleponnya. Dia menjelaskan bagaimana kantor jaminan sosial menuntut agar dia mengembalikan uang pensiunnya, yang merupakan milik pribadinya yang diperoleh dengan kerja kerasnya sendiri. Dia mengatakan bahwa pensiunnya harus dilindungi, dan tidak ada lembaga yang dapat secara sewenang-wenang menangguhkannya. Kantor jaminan sosial hanya dipercayakan untuk mengelola pensiun dan tidak memiliki kewenangan untuk menahan, menangguhkan, atau mengurangi jumlahnya.

Tao menambahkan bahwa dia dianiaya karena berlatih Falun Gong dan menjadi orang baik, dan pelakunya akan diadili suatu hari nanti.

Orang yang menjawab panggilan tersebut mengatakan bahwa dia mengetahui situasinya dan akan mengatur departemen terkait untuk menangani kasusnya. Tidak jelas apakah pemerintah telah mengambil tindakan terkait kasusnya pada saat penulisan.