(Minghui.org) Sebagai pensiunan profesor, saya baru-baru ini diundang untuk menghadiri pertemuan komite Buku Teks dan Bahan Ajar. Banyak peneliti dan profesor terkenal diundang dan saya mengenal sebagian besar dari mereka. Itu adalah kesempatan besar untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Saya sangat menyadari bahwa peran saya yang sebenarnya pada pertemuan itu adalah sebagai seorang praktisi Falun Dafa dan alasan saya diundang adalah untuk menyelamatkan semua orang sebisa saya. Saya jarang melihat orang-orang ini lagi, tetapi sekarang saya dapat berbicara dengan mereka secara langsung. Sungguh adalah kesempatan emas! Saya akan dapat bertemu dengan beberapa anak muda juga!

Ketua Bidang Penelitian: Terima Kasih Banyak Telah Memikirkan Kami di Saat Sulit Ini!

Ketika saya tiba di tempat tersebut, saya melihat seorang teman lama duduk sendirian. Dia adalah putri seorang pejabat tinggi. Selama Revolusi Kebudayaan saya adalah seorang siswa, dan dia adalah seorang guru baru di sekolah saya. Kami menyaksikan banyak peristiwa tragis selama tahun-tahun kacau itu. Seiring bertambahnya usia, dia fokus pada pengajaran dan penelitian dan menjauh dari politik.

Setelah bertukar salam hangat, saya berbicara tentang pandemi, sejarah kehancuran Partai Komunis Tiongkok (PKT), penganiayaan terhadap Falun Dafa, pengambilan organ hidup-hidup, ramalan, dan mundur dari PKT agar tetap aman. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian dan setuju untuk mundur dari PKT. Dia memegang tangan saya dan berulang kali mengucapkan terima kasih.

Saya kemudian bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang merupakan pemimpin dalam bidang penelitian tertentu. Dalam percakapan kami sebelumnya, dia mengatakan bahwa ada aturan di keluarganya bahwa tidak seorang pun boleh bergabung dengan PKT. Saya mengobrol dengannya sebentar. Dia sangat tersentuh dan berkata, “Terima kasih banyak telah memikirkan kami di saat yang sulit ini!” Dia ingin mundur dari Liga Pemuda PKT dan kemudian memberi saya nama putrinya dan meminta saya untuk membantunya mundur dari Liga Pemuda juga.

Siswa Membaca Epoch Times

Di meja makan siang, sekelompok siswa mengobrol dengan saya dengan penuh semangat. Beberapa dari mereka telah membaca publikasi saya dan ingin mengenal saya, sementara beberapa ingin bertanya kepada saya terkait dengan studi mereka. Saya secara bertahap mengarahkan pembicaraan ke COVID-19, konsekuensi dari tidak menghormati alam, kematian orang-orang yang tidak bersalah di bawah gerakan politik PKT, Kelaparan Besar di awal 1960-an, dan pengambilan organ hidup-hidup hari ini.

Seorang mahasiswa doktoral, yang merupakan anggota dari kelompok minoritas, mengatakan bahwa dia selalu membenci kebijakan kejam PKT terhadap minoritas dan telah mundur dari PKT dua tahun sebelumnya. Dia terus membuat komentar saat saya berbicara.

Demi keamanan dan privasi, saya berhati-hati saat berbicara tentang pengunduran diri dari PKT. Saya pertama kali menyebutkannya kepada siswa yang duduk di sebelah saya dan membantu mereka untuk mundur. Saya ingat nama siswa lain di meja dan menemukan kesempatan kemudian untuk berbicara dengan mereka secara individu, dengan hasil yang positif.

Seorang siswa yang tampak ragu mengatakan orang tuanya adalah polisi. Saya mengatakan kepadanya, “Karena posisi mereka, mereka menghadapi pilihan mematuhi perintah atau hati nurani mereka. Mematuhi perintah seharusnya tidak menjadi alasan untuk melakukan kejahatan. Siapa pun yang melakukan kejahatan adalah orang tersebut yang harus membayarnya.” Dia mengerti dan memilih untuk mundur dari PKT.

Ketika tidak ada orang lain di sekitar, seorang siswa memberi tahu saya, “Guru, sebenarnya saya sering menghindari blokade Internet untuk membaca Epoch Times. Saya percaya apa yang baru saja anda katakan.” Saya membantunya mundur dari PKT.

Kamu Akan Aman Jika Menjauhi PKT!

Saya bertemu dengan seorang pensiunan guru yang telah saya ajak bicara enam bulan sebelumnya. Dia pernah menjadi sekretaris PKT di tempat dia bekerja. Ketika dia pensiun enam bulan lalu, kami bertemu untuk makan malam dan berbicara tentang Falun Dafa dan pandemi. Ibunya dulu berlatih Falun Dafa tetapi berhenti setelah PKT memulai penganiayaan. Dia berkata dia masih memiliki buku Zhuan Falun di rumah dan berencana untuk membacanya. Dia membenci PKT dan segera setuju untuk mundur. Saya memberinya USB klarifikasi fakta.

Pada pertemuan tersebut, dia mengatakan kepada saya bahwa sekretaris PKT tempat putrinya bekerja sedang mencoba untuk menarik putrinya bergabung. Putrinya berkonsultasi dengannya, berpikir bahwa ibunya tidak akan menentangnya karena dia sendiri adalah anggota PKT. Namun, pensiunan guru ini memberi tahu putrinya dengan tegas, “Sama sekali tidak boleh! Kamu akan aman jika menjauhi PKT! Jangan melompat ke dalam lubang api!” Dia melindungi putrinya.

Pensiunan lain pernah menjadi administrator dan pemimpin PKT di sebuah perguruan tinggi. Saya telah bertemu dengannya beberapa kali di konferensi dan memiliki kesan yang baik tentang dia. Saya berpikir, “Saya harus membantunya mundur dari PKT.”

Saya menghampirinya dan berkata, "Ada sesuatu yang sangat penting yang perlu saya sampaikan kepada anda." (Saya tahu saya harus langsung ke intinya karena tidak ada waktu untuk berbicara panjang lebar.) “Selama pandemi ini orang-orang dalam bahaya!”

“Mengapa menurut anda begitu?” Ia bertanya.

“Karena anda adalah anggota PKT dan bahkan seorang pemimpin. Ketika anda bergabung dengan Partai, anda bersumpah bahwa anda akan mengabdikan hidup anda untuk komunisme. Janji itu harus ditepati. PKT jahat. Ia telah membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah selama gerakan politiknya. Selama Kelaparan Besar pada 1960-an, lebih dari 36 juta orang meninggal. Siapa pun yang membunuh nyawa tak berdosa harus membayar. Apakah anda tidak dalam bahaya jika anda tetap mempertahankan sumpah itu? Agar tetap aman, anda harus memutuskan hubungan anda dengan PKT!”

Saya juga mengatakan kepadanya bahwa A.S. sudah membatasi anggota PKT memasuki negara itu. Dia setuju untuk mundur dari PKT.

Falun Dafa Adalah Sekelompok Orang Jujur

Seorang pemimpin kelas satu yang terkenal di bidang saya tidak hanya mengundurkan diri dari PKT sendiri, tetapi dia juga mendorong anggota keluarga dan kerabatnya untuk melakukannya.

Beberapa bulan yang lalu, saya telah membaca Zhuan Falun dan menonton rekaman ceramah Guru. “Praktisi Falun Dafa tidak bersalah dan jujur—tidak tercela,” katanya dan kemudian memberi tahu saya bahwa dia sekarang mengerti mengapa PKT menganiaya praktisi. Dia sekarang membaca ceramah Guru lainnya. Dia sudah menganggap dirinya sebagai seorang praktisi Dafa.

Beberapa dari mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah murid-murid saya di masa lalu. Ketika mereka masih mahasiswa sarjana atau pascasarjana, mereka mendengar saya berbicara tentang Falun Dafa, sejarah berdarah PKT, dan pengalaman kultivasi saya sendiri. Mereka menghormati dan mempercayai saya, terutama karena saya benar-benar mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Jadi 100% siswa yang saya sarankan untuk mundur dari PKT setuju untuk melakukannya. Beberapa dari mereka mulai berlatih Falun Dafa. Dua puluh tahun telah berlalu, dan beberapa dari siswa itu sekarang menjadi profesor yang menasihati mahasiswa pascasarjana mereka sendiri. Ketika mereka melihat saya masih sangat sehat dan penuh energi (saya berusia lebih dari 80 tahun sekarang), mereka bahkan lebih menghormati Falun Dafa.

Selama pertemuan Buku Teks dan Bahan Ajar, total 16 orang, termasuk anggota komite dan siswa, mundur dari organisasi PKT.

Semuanya tampak kebetulan, namun saya tahu Guru mengatur segalanya!

Melakukan tiga hal dengan baik, terutama menyelamatkan lebih banyak orang, adalah tugas sekaligus ujian bagi para praktisi. Saya akan mencoba yang terbaik untuk menghilangkan keterikatan manusia saya yang tersisa, seperti ketakutan, ego, mencari kenyamanan, dan sentimentalitas pada keluarga. Saya akan mengikuti Guru, mengultivasi diri dengan baik, membantu Guru dalam Pelurusan Fa, dan memenuhi misi suci saya.