(Minghui.org) [Catatan Editor: Baik dalam budaya Barat dan Tiongkok, prinsip pembalasan karma, yaitu, setiap orang bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, diterima secara luas. Ajaran dasar Falun Gong adalah Sejati-Baik-Sabar. Alam semesta akan menghargai tindakan yang selaras dengan prinsip-prinsip ini, sedangkan memukul, menyiksa, dan membunuh orang akan mendapatkan pembalasan karma. Dengan kata lain, kebaikan akan mendapatkan balasan yang baik, kejahatan mendapatkan ganjaran buruk. Artikel seperti ini dimaksudkan sebagai pengingat yang penuh belas kasih tentang prinsip ini kepada mereka yang akan melakukan kejahatan.]

Penindasan terhadap Falun Gong telah berlangsung selama hampir 23 tahun di Tiongkok. Jutaan praktisi telah dianiaya karena keyakinan mereka pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sebanyak 16.413 kasus praktisi ditangkap atau diganggu karena keyakinan mereka dilaporkan pada tahun 2021 saja.

Penganiayaan tidak hanya menyasar praktisi yang tidak bersalah, tetapi juga membuat para pelaku menjadi korban. Banyak orang yang secara membabi buta mengikuti kebijakan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menghadapi konsekuensi yang mengerikan.

Di antara mereka ada 155 direktur kepolisian, termasuk tingkat provinsi dan bawah. Delapan puluh empat kasus dilaporkan oleh Minghui.org, sedangkan 71 sisanya dilaporkan oleh media yang dikendalikan PKT di Tiongkok.

Ke-155 kasus tersebut melibatkan 130 orang polisi yang diperiksa, 19 orang meninggal karena berbagai sebab, 4 orang divonis penjara, 1 orang diberi teguran disiplin, dan satu orang lagi ditimpa musibah jenis lain.

Kasus-kasus tersebut terjadi di 28 provinsi dan kotamadya yang dikendalikan secara terpusat, dengan Provinsi Guangdong menduduki daftar teratas dengan 14 kasus, diikuti oleh Liaoning dan Shandong (masing-masing 13 kasus), Hebei (12 kasus), Shanxi (10 kasus), dan wilayah lainnya yang melaporkan kasus satu digit.

Di bawah ini adalah beberapa contoh.

Kematian Tak Terduga

Beberapa direktur polisi yang meninggal karena kecelakaan atau penyakit dipuji oleh PKT sebagai martir atau petugas teladan dalam upaya untuk memikat lebih banyak orang untuk mati demi rezim.

Seorang peserta Proyek Perisai Emas

Pan Dongsheng, direktur Departemen Kepolisian Fuzhou di Provinsi Fujian, dilaporkan “tiba-tiba jatuh sakit” oleh media Tiongkok pada September 2021. Penyelamatan darurat gagal menyelamatkannya dan dia meninggal pada usia 57 tahun. Selain menjadi direktur dan sekretaris Partai Departemen Kepolisian Fuzhou, Pan juga merupakan wakil walikota serta wakil sekretaris Partai Komite Urusan Politik dan Hukum Fuzhou (PLAC).

Selama bertahun-tahun, Pan memiliki rekam jejak keterlibatan dalam penindasan terhadap Falun Gong. Misalnya, pada tahun 2000, ia diangkat sebagai wakil direktur Kantor Pengawasan Keamanan Jaringan Keamanan Publik Fujian. Pada tahun 2010, ia dipromosikan menjadi direktur Kantor Komunikasi Sains dan Teknologi di Departemen Kepolisian Fujian. Selama tahun-tahun itu, dia adalah peserta kunci dalam Proyek Perisai Emas, sebuah jaringan pengawasan oleh PKT. Baik Kota Fuzhou dan Kota Sanming tempat Pan Dongsheng bekerja adalah di antara daerah terburuk di mana praktisi Falun Gong dianiaya.

Pan Dongsheng

Jaringan pengawasan yang diikuti Pan telah menjadi sarana paling penting untuk menganiaya praktisi Falun Gong dalam beberapa tahun terakhir. Laporan yang diterima oleh Minghui menunjukkan bahwa semakin banyak praktisi ditangkap atau diganggu setelah terekam oleh video pengawasan saat meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di depan umum.

PKT mencoba untuk menutupi kematian mendadak Pan. Fujian secara anumerta menganugerahi Pan Dongsheng gelar “Anggota Partai Komunis Terkemuka Provinsi” dan “Pejabat Tahun Ini di Fujian,” dan Departemen Propaganda Pusat secara anumerta menganugerahi Pan Dongsheng “Pejabat Zaman” dan terpilih sebagai “Penghargaan Pahlawan Tahunan.”

Taktik PKT dapat memotivasi beberapa orang serakah untuk terus mempertaruhkan hidup mereka dan mengorbankan hidup mereka untuk partai, tetapi itu tidak dapat mengubah sifat dan hasil dari pahala kebaikan dan kejahatan. Kita tidak bisa lepas dari karma kita. Medali dan karangan bunga tidak bisa menyelamatkan nyawa Pan atau menutupi darah orang tak bersalah yang ditinggalkannya.

Kepala polisi di Kota Wuzhou, Provinsi Guangxi

Kuang Guobiao di Provinsi Guangxi, memiliki cerita serupa. Seperti Pan, dia adalah direktur dan sekretaris Partai Kota Wuzhou serta wakil sekretaris Partai PLAC Wuzhou. Pada tanggal 10 Juni 2021, Kuang meninggal karena sakit pada usia 56 tahun.

Kuang Bobiao

Kota Hechi dan Kota Wuzhou, dua tempat yang pernah dipimpin oleh Kuang di masa lalu, adalah salah satu daerah terburuk di mana Falun Gong ditindas. Ketika Lu Huibi, seorang praktisi berusia 54 tahun, pergi ke Kabupaten Mengshan pada Maret 2017 untuk mendistribusikan materi informasi Falun Gong, petugas polisi berpakaian preman mengikutinya dan kemudian menangkapnya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun dan diam-diam dikirim ke Penjara Wanita Guangxi pada September 2018.

Setelah kematiannya, Kuang dihormati sebagai perwira teladan seperti Ren Changxia, mantan kepala polisi di Kota Dengfeng Provinsi Henan yang meninggal dalam kecelakaan mobil yang tidak biasa pada tahun 2004 ketika semua orang lain di dalam kendaraan baik-baik saja.

Wakil kepala polisi Distrik Daowai, Provinsi Heilongjiang

Liu Xuegang adalah wakil direktur Kantor Polisi Daowai di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Dia meninggal pada usia 51 tahun karena sakit pada tanggal 24 September 2021. Selama bertahun-tahun, Kantor Polisi Daowai telah secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Misalnya, Zhou Fenglan telah ditahan berkali-kali dan keluarganya diganggu.

Liu Xuegang

Mirip dengan Pan dan Kuang, Liu dianugerahi oleh Kementerian Keamanan Publik sebagai perwira teladan.

Kematian Kepala Polisi Taihu di Provinsi Anhui

Wang Xie adalah wakil walikota Kabupaten Taihu, Provinsi Anhui, serta direktur dan sekretaris Partai Departemen Kepolisian Taihu. Sebelum kematiannya, Wang dianugerahi oleh Kementerian Keamanan Publik. Beberapa bulan setelah penghargaan lain dari otoritas Provinsi Anhui, ia meninggal pada usia 52 tahun karena kanker pankreas pada September 2021.

Wang Xie

Wang dan pejabat lainnya bertanggung jawab atas penindasan terhadap Falun Gong di Kabupaten Taihu. Ketika Peng Zhijiang memberi tahu orang lain tentang Falun Gong pada Mei 2016, polisi Taihu menangkap dan menjebaknya. Kemudiam, Feng dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

“Petugas Teladan” yang Bertanggung Jawab atas Kematian Praktisi

Kepala polisi lain yang dihormati oleh PKT adalah Li Yingchen, mantan direktur Pusat Penahanan Kota Hehang di Provinsi Heilongjiang. Dia meninggal pada awal tahun 2021 tak lama setelah diangkat sebagai wakil kepala polisi di Kantor Polisi Xing'an.

Banyak laporan di Minghui telah mengungkap perbuatan buruk Li. Secara khusus, dia memaksakan banyak penyiksaan terhadap praktisi, termasuk praktisi wanita yang ditahan di Pusat Penahanan Hegang.

Misalnya, Tan Yanjun memiliki kesehatan yang sangat buruk karena penganiayaan di Pusat Penahanan Hegang pada tahun 2004. Penyakitnya termasuk gendang telinga berlubang, ankylosing spondylitis, osteoarthritis kedua pinggul, TBC, sinus takikardia, rematik, dan ketidakmampuan untuk berjalan. Selain itu, leher, punggung bawah, dan anggota tubuh bagian bawah tidak bisa bergerak. Pada akhirnya, Li Yingchen dan yang lainnya membuang Tan di gang dekat rumahnya dan pergi. Ibu Tan yang berusia 65 tahun harus menyeretnya sejauh lebih dari 100 meter ke rumah.

Setelah merangkak di dalam rumahnya, Tan memberi tahu saudara perempuannya, “Saya berjalan keluar dari sini dengan dua kaki. Tetapi karena penganiayaan dari PKT, saya harus merangkak masuk dengan kedua tangan sekarang.” Ia tidak bisa duduk diam atau berbaring karena kesehatannya yang buruk, dan hanya bisa bersandar ke dinding. Ia tidak bisa makan atau tidur, ia sering muntah darah dan kesulitan bernapas.

Hal ini membuat Tan kurus dan kondisinya memburuk. Pada siang hari, tanggal 27 Februari 2005, Tan meninggal dengan berlinang air mata saat melihat putri dan putranya yang masih di bawah umur. Dia baru berusia 40 tahun.

Dibunuh oleh bawahan dan dicap sebagai “pengorbanan untuk pelayanan publik”

Menurut pengumuman dari Departemen Kepolisian Zhanjiang Provinsi Guangdong pada Februari 2021, wakil kepala polisi Kabupaten Xuwen Wu Zongbo ditembak mati oleh kepala kantor polisi Xu.

Wu Zongbo

Meskipun Wang dibunuh oleh seorang perwira yang lebih rendah, otoritas PKT kemudian menutupinya dan mengumumkan “pengorbanannya untuk pelayanan publik.” Artikel di Minghui telah mendokumentasikan penindasan terhadap Falun Gong di Kabupaten Xuwen. Misalnya, lebih dari 10 petugas pergi ke rumah He Cuiqin pada Maret 2018. Selain menggeledah rumahnya dan mengambil semua buku Falun Gong, beberapa petugas juga tetap di tempat 24 jam selama semingu untuk mengawasinya.

Petugas Sedang Diselidiki

Di bawah ini adalah kasus kepala polisi yang diselidiki untuk berbagai tuduhan.

Mantan kepala polisi Liaoning

Media berita melaporkan pada Juli 2021 bahwa Li Wenxi, mantan direktur Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning, dicopot dari posisinya dan didakwa karena melakukan kejahatan.

Li Wenxi

Li lahir pada tahun 1950 dan menjadi wakil walikota Kota Benxi pada Mei 1996 serta direktur dan sekretaris Partai Departemen Kepolisian Benxi. Setelah penindasan terhadap Falun Gong dimulai pada Juli 1999, Li dipromosikan berkali-kali karena menganiaya Falun Gong. Pada Januari 2000, Li menjadi wakil direktur dan wakil sekretaris Partai Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning. Pada Mei 2002, ia diangkat sebagai direktur dan sekretaris Partai Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning. Pada September 2006, ia melanjutkan sebagai direktur Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning sambil memulai posisi barunya sebagai asisten Gubernur Liaoning. Karena usianya yang sudah lanjut, Li meninggalkan Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning pada Maret 2011 dan menjadi Wakil Ketua Asosiasi Polisi Tiongkok serta Ketua Asosiasi Polisi Liaoning.

Ketika Li bertanggung jawab di Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning antara Januari 2000 dan Maret 2011, Provinsi Liaoning menjadi salah satu provinsi terburuk di mana praktisi Falun Gong dianiaya karena keyakinan mereka. Sebuah laporan dari Minghui pada tahun 2013 menunjukkan lebih dari 3.600 praktisi telah kehilangan nyawa mereka karena penyiksaan selama penahanan polisi dan 400 dari mereka berada di Provinsi Liaoning.

Li secara pribadi bertanggung jawab atas tragedi ini. Dengan mengarahkan dan merencanakan penindasan di seluruh provinsi, dia membuat banyak petugas polisi melawan praktisi Falun Gong yang tidak bersalah. Dia juga memerintahkan pasukan polisi di Provinsi Liaoning untuk menangkap praktisi secara besar-besaran dan menyiksa mereka. Hal ini menyebabkan tragedi yang tak terhitung jumlahnya di Penjara Shenyang, Kamp Kerja Masanjia, pabrik pemrosesan tubuh manusia Dalian, dan Kamp Konsentrasi Sujiatun. Selain itu, kejahatan mengerikan terjadi di penjara, kamp kerja paksa, pusat penahanan, dan pusat pencucian otak di Benxi, Panjin, Dalian dan kota-kota lain.

Kepala polisi Jiangsu

Pada tanggal 12 Oktober 2021, Kejaksaan Agung menangkap Wang Like karena kasus suap. Wang adalah sekretaris Partai PLAC Jiangsu dan kepala Biro Keamanan Umum Provinsi Jiangsu.

Wang Like

Beberapa mengaitkan ini dengan penganiayaan Wang terhadap Falun Gong. Setelah penindasan terhadap Falun Gong dimulai pada Juli 1999, dia menduduki posisi tinggi, pertama di Provinsi Liaoning dan kemudian Provinsi Jiangsu. Jabatan di Provinsi Liaoning meliputi: Menjadi kepala polisi (sejak Desember 1999), wakil kepala polisi Jinzhou (Juni 2002), kepala polisi Huludao (Desember 2006), wakil kepala polisi Liaoning (September 2008), dan kepala polisi Dalian (Desember 2009). Selama di Provinsi Jiangsu, ia menjabat sebagai kepala Biro Keamanan Publik Provinsi Jiangsu (Desember 2013) dan sekretaris Partai PLAC Jiangsu (November 2015).

Selama tahun-tahun ini, Wang mengarahkan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Liaoning dan Jiangsu, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 99 praktisi Falun Gong, menangkap lebih dari 3.000 praktisi, dan memenjarakan ratusan praktisi. Dia juga menerima banyak penghargaan dari Kementerian Keamanan Publik.

Direktur Departemen Kepolisian Zhangjiakou

Cheng Wiqing, mantan direktur Departemen Kepolisian Zhangjiakou di Provinsi Hebei, meninggal karena tumor otak pada Oktober 2021. Dia berusia 51 tahun dan memiliki rekam jejak keterlibatan dalam penindasan Falun Gong.

Cheng Weiqing

Cheng Weiqing bekerja di Departemen Kehakiman Provinsi Hebei, PLAC Hebei, Kantor 610 Hebei, dan lainnya. Jabatannya termasuk wakil direktur Departemen Kepolisian Shijiazhuang, wakil walikota Hengshui, direktur Departemen Kepolisian Hengshui, wakil walikota Zhangjiakou, sekretaris Partai Departemen Kepolisian Zhangjiakou, dan Direktur Departemen Kepolisian Zhangjiakou.

Setelah Cheng menjadi wakil walikota Zhangjiakou dan kepala polisi Zhangjiakou, 118 praktisi Falun Gong ditangkap antara tahun 2002 dan 2021 saja. Di antara mereka, 11 dihukum dan 53 dikirim ke pusat pencucian otak. Selain itu, lebih dari 100 rumah digeledah dan properti pribadi diambil, lebih dari 200 diganggu oleh pejabat di rumah, dan banyak yang terpaksa tinggal jauh dari rumah.

Kepala polisi Kaijiang di Provinsi Sichuan

Zhou Zhongping, wakil kepala Kabupaten Kaijiang dan kepala polisi Kaijiang, ditangkap pada Februari 2021 karena penyuapan dan melindungi organisasi mafia.

Zhou Zhongping

Seperti pejabat lain yang disebutkan di atas, Zhou juga sangat terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.

Pada Juli 2016, ia menjadi kepala politik Departemen Kepolisian Kaijiang. Pada Agustus 2018, ia dipromosikan menjadi direktur sekaligus sekretaris Partai Departemen Kepolisian Kaijiang. Sejak itu, banyak praktisi di wilayah tersebut dijebak dan ditangkap. Misalnya, Deng Daoheng ditangkap pada tahun 2018 karena memiliki buku-buku Falun Gong dan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara pada tahun 2020. Wu Yingguo sering diganggu oleh pejabat, yang pada akhirnya menyebabkan kematiannya.

Wakil Sekretaris Partai Biro Keamanan Publik Provinsi Heilongjiang

Gao Deyi, mantan wakil sekretaris Partai dari Biro Keamanan Umum Provinsi Heilongjiang, tenggelam pada Agustus 2021. Sebelum itu, ia secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.

Gao Deyi

Gao adalah seorang manajer divisi di Biro Keamanan Umum Provinsi Heilongjiang antara Agustus 1986 dan Januari 2016. Setelah itu, ia menjadi kepala polisi Daxinganling dan wakil sekretaris Partai PLAC. Kemudian, dia diangkat sebagai direktur Departemen Kepolisian Qiqihar dan sekretaris Partai, sebelum menjadi wakil sekretaris Partai Biro Keamanan Umum Provinsi Heilongjiang pada Agustus 2020.

Selama tahun-tahun itu, beberapa praktisi kehilangan nyawa karena penganiayaan di daerah ini. Lin Guoying jatuh ke dalam kondisi vegetatif dan meninggal dengan menyedihkan. Li Huifeng dipenjara selama 12 tahun, dan selama waktu itu, dia disiksa dengan kejam termasuk disetrum dengan tongkat listrik 100.000 volt. Dia meninggal pada usia 48 tahun pada Januari 2020.

Kepala Polisi Liaoning

Xue Heng, mantan Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning, juga diselidiki pada Agustus 2021.

Menurut berita pada tanggal 3 Agustus 2021, Xue Heng, mantan wakil ketua Konferensi Konsultatif Politik Provinsi Liaoning dari Partai Komunis Tiongkok dan mantan direktur Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning, diselidiki atas pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum, dan dia sendiri harus menyerah secara sukarela. Selama masa jabatan Xue, ia secara aktif menerapkan kebijakan penganiayaan kelompok kriminal Jiang Zemin terhadap Falun Gong.

Xue Heng

Xue menjadi kepala Biro Keamanan Umum Provinsi Liaoning pada Maret 2011 dan kemudian menjadi wakil gubernur dan wakil sekretaris Partai PLAC Liaoning. Kemudian, ia diangkat menjadi wakil gubernur pada Maret 2013.

Atas nama “menjaga stabilitas,” Xue telah mengarahkan penindasan di seluruh provinsi terhadap praktisi Falun Gong. Secara khusus, ia memerintahkan untuk memata-matai praktisi yang diikuti dengan penangkapan besar-besaran. Selama Xue menjadi kepala polisi Liaoning, banyak praktisi di seluruh provinsi ditangkap, ditahan, dan disiksa. Hal ini menyebabkan kematian sedikitnya 29 praktisi.

Kepala polisi Meizhou di Provinsi Guangdong

Chen Junqin adalah wakil walikota Kota Meizhou, direktur Departemen Kepolisian Meizhou, dan wakil sekretaris Partai PLAC Meizhou. Sebelum lengser dari jabatannya pada Oktober 2021, Chen telah memimpin banyak kegiatan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.

Chen Junqin

Misalnya, ketika Chen bertanggung jawab atas Departemen Kepolisian Meizhou, PLAC Meizhou, dan Kantor 610 Meizhou, banyak praktisi ditangkap dan dihukum. Mereka termasuk Guo Yafen, Zeng Haiping, Li Qunzhao, Li Yixiu, dan lainnya. Selain itu, Chen menyelenggarakan banyak kampanye propaganda melawan Falun Gong.

Dihukum Setelah Menganiaya Falun Gong

Beberapa pejabat yang menindas Falun Gong juga ditangkap dan dihukum. Berikut beberapa contohnya.

Wakil kepala polisi Sanhe di Provinsi Hebei

Zhao Mingzhi adalah wakil kepala polisi di Kota Sanhe, Provinsi Hebei. Setelah diperingatkan dan dicopot dari jabatannya pada November 2015, ia dijatuhi hukuman 6,5 tahun pada Februari 2021 karena melindungi organisasi mafia.

Zhao Mingming

Zhao menjadi wakil direktur Departemen Kepolisian Sanhe pada Maret 2005. Kemudian, ia diangkat sebagai kepala Departemen Kepolisian Yanjiao (distrik di bawah Sanhe) antara Juli 2010 dan November 2015. Selama waktu itu, setidaknya 11 praktisi di Sanhe kehilangan nyawa mereka, tiga orang cacat karena penyiksaan, 15 dihukum, 29 dikirim ke kamp kerja paksa, dan 108 dikirim ke pusat pencucian otak. Selain itu, ada banyak kasus gangguan, penggeledahan rumah, dan penyitaan properti pribadi. Karena itu, Zhao terdaftar sebagai salah satu pelaku utama di Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong (WOIPFG) dengan nomor entri E000150250.

Wakil kepala polisi Kota Sanhe di Provinsi Hebei

Sun Xuwen pernah menjadi manajer di Departemen Kepolisian Sanhe, wakil kepala polisi Yanjiao, dan direktur Kantor Polisi Gaolou. Dia aktif dalam menindas Falun Gong pada tahun-tahun itu. Selama 8 tahun berikutnya ketika dia menjadi wakil direktur Departemen Kepolisian Sanhe, dia bertanggung jawab langsung atas penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di kota itu.

Sun Xuwen

Karena melindungi organisasi mafia, Sun dijatuhi hukuman 7,5 tahun pada Februari 2021.

Kepala polisi Taizhou di Provinsi Zhejiang

Dulunya, Wu Jianli adalah kepala Pusat Penahanan Wenzhou, kepala polisi Kabupaten Wencheng, dan kepala polisi Yueqing. Kemudian, ia menjadi wakil walikota Taizhou dan direktur Departemen Kepolisian Taizhou.

Wu Jianli

Wakil kepala polisi Kabupaten Mashan, Provinsi Guangxi

Pada tanggal 20 Desember 2021, Pengadilan Jiangnan di Provinsi Guangxi mengadili Zhong Zhigang, mantan wakil kepala polisi Kabupaten Mashan. Zhong dijatuhi hukuman 8 tahun dengan denda 300.000 yuan.

Selama waktu ketika Zhong menjadi direktur Kantor Polisi Hequn (2006 – 2015) dan wakil kepala Departemen Kepolisian Mashan (2012 – 2019), dia adalah salah seorang pelaku utama yang bertanggung jawab untuk penganiayaan praktisi Falun Gong.

Di atas adalah kumpulan dari banyak kasus di Tiongkok di mana para pelaku menghadapi konsekuensi setelah menganiaya Falun Gong. Kami sangat berharap lebih banyak pejabat dapat belajar dari pelajaran ini dan berhenti berpartisipasi dalam salah satu pelanggaran hak asasi manusia terbesar dalam masyarakat modern.