(Minghui.org) Tahun lalu, suami saya mengalami serangan jantung. Dia mengatakan bahwa itu karena pertengkaran dengan saudara perempuannya tentang warisan. Dia dirawat di rumah sakit. Kata dokter, tidak mudah bagi lansia untuk sembuh dari penyakit kronis. Saya meminta suami untuk pulang dan berlatih Falun Dafa bersama saya. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dengan keterikatan yang begitu besar untuk mencari pengobatan, saya akan menyebabkan terlalu banyak masalah bagi Guru Dafa." Saya berkata, "Menemani kamu di rumah sakit mempengaruhi saya melakukan tiga hal." Dia berkata, “Kamu lakukan apa yang harus kamu lakukan. Tolong jangan biarkan saya menghentikanmu. Kamu bisa datang kemari setelah selesai.”

Tapi seiring berjalannya waktu, saya tidak bisa menangani semuanya dengan baik. Suatu hari, dokter mengatakan kepada saya, “Dia membutuhkan pemasangan ring karena sumbatan pembuluh darahnya. Kini penyumbatan sudah mencapai 92% hingga 95%. Dia mengandalkan ventilator untuk bernafas. Kondisinya sangat serius, dan akan semakin parah seiring berjalannya waktu. Dia mungkin bisa meninggal. Persiapkan pemakamannya. Putramu sudah mendapatkan pemberitahuan penyakit kritis yang saya keluarkan, bukankah dia sudah memberi tahu kamu?”

Saya kembali ke ruangan suami saya. Ketika putra saya datang, saya pulang ke rumah dan berlutut di depan potret Guru. Saya berkata, “Guru, hidup saya dan hidup keluarga saya ada di tangan anda.” Kemudian saya memancarkan pikiran lurus.

Saya kemudian mengambil Zhuan Falun. Ketika baru saja menyelesaikan satu ceramah, putri saya pulang. Dia diam-diam berkata, “Jangan sedih. Saya sudah membeli kain kafan ayah. Kakak dan menantu ibu telah pergi ke pemakaman dan memesan tempat untuk ayah dan membayar uang jaminan.” Dia menyeka airmata saat berbicara.

Saya berkata, “Saya adalah praktisi Falun Dafa, dan Guru yang mengatur. Ayahmu juga tahu Dafa baik. Guru berkata, ”Pagi mendengar Tao, petang boleh meninggal” (“Larut Dalam Fa,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I) jadi jangan khawatir.”

Keesokan paginya saya pergi ke rumah sakit. Putra saya memberi tahu bahwa ayahnya sangat berkeringat sehingga pakaiannya basah kuyup. Dia kemudian kehilangan kesadaran. Merasa tidak ada harapan, dokter meminta putra saya untuk mempersiapkan pemakamannya.

Putra saya berkata, “Saya baru saja menelepon ibu ketika ayah bangun. Dia memegang tangan saya dan tertidur setelah beberapa saat.” Ketika saya sedang memandangi suami saya, dia bangun. Dia berkata sambil tersenyum, “Kamu akhirnya di sini. Saya sudah lama menunggumu.” Saya bertanya kepadanya ada apa, dan dia memberi isyarat agar saya duduk di sampingnya, dan meminta putra kami pergi.

Dia mengatakan kepada saya, “Saya bermimpi tadi malam. Dalam mimpi, saya berjalan ke terowongan yang gelap dan dalam. Itu sangat menakutkan. Tiba-tiba, seorang pria bangsawan berdiri di depan saya dan bertanya kemana saya akan pergi. Saya mengatakan kepada-Nya bahwa saya tidak tahu. Dia memberi isyarat pada saya untuk melihat ke bawah. Ketika saya melihat ke bawah, jantung saya berdetak kencang, dan merasa ngeri. Dia meminta saya untuk cepat kembali. Saya berbalik tetapi menemukan bahwa tidak ada jalan keluar. Dia berkata, 'Kembalilah dan tanyakan pada istri anda.' Saya membungkuk kepada-Nya dan berkata, 'Istri saya meminta saya untuk berlatih Dafa. Dafa sangat sakral, saya tidak layak.' Dia tertawa dan menyentuh dahi saya. Lalu saya terbangun. Saya masih bisa mendengar pria itu berkata: 'Hanya kultivasi! Hanya kultivasi!'”

Suami menatap saya dengan penuh semangat. Saya berkata, “Guru sedang menyadarkan kamu dalam mimpi, dan juga menyadarkan saya. Guru meminta kita untuk berkultivasi bersama!” Dia mengulangi kata-kata, “Hanya kultivasi! Hanya kultivasi! ”

Dokter datang dan menatap suami saya, menoleh ke arah saya, dan berkata, “Saya perlu melakukan angiografi padanya.” Ketika saya ragu-ragu, dia memberi isyarat agar saya ikut dengannya. Di koridor dia berkata, “Apakah menurutmu suamimu sudah membaik?” Saya mengangguk. Dia berkata, “Jangan terlalu berharap. Saya takut itu tidak seperti yang terlihat. Ini adalah semacam pemulihan sesaat -- tepat sebelum kematian.” Hasil pemeriksaan mengejutkan dokter -- hanya setengah dari pembuluh darahnya yang tersumbat, yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia berkata, “Ini luar biasa! Bagaimana mungkin?!"

Saya kembali ke ruangan dan meminta suami saya untuk dengan tulus berkata, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” Dia berkata, “Sejak saya terbangun dari mimpi, saya sudah mulai melafalkan kata-kata ini dalam hati!” Saya senang untuknya.

Beberapa hari kemudian, suami saya keluar dari rumah sakit. Guru yang belas kasih telah menyelamatkan hidupnya!

Kedua putra putri semuanya sangat yakin bahwa Dafa luar biasa, dan mereka berterima kasih kepada Guru! Tidak hanya keluarga dekat saya, tetapi semua orang di seluruh keluarga besar kami sekarang percaya bahwa Falun Dafa luar biasa!