(Minghui.org) Dari 29 April hingga 8 Mei 1994, saya sangat beruntung dapat mendengarkan Guru berceramah Fa dan mengajarkan latihan dua kali sehari di auditorium Universitas Jilin. Kegembiraan dan kebahagiaan Ketika Guru secara langsung mengajarkan Dafa - Kebajikan Tinggi alam semesta tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Guru memiliki sosok yang kokoh, sinar matanya penuh belas kasih, wajah yang ramah, dan suara yang nyaring. Mereka yang bersentuhan dengan Guru yang agung akan benar-benar merasakan apa yang disebut kedamaian dan belas kasih, kebahagiaan dan keindahan, juga dapat mengalami apa yang disebut ""Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan." [Zhuan Falun, Ceramah 3]

Air Mata Syukur

Bahasa Guru sederhana dan mudah dimengerti, tetapi isinya baru dan mendalam. Semua orang merasa ingin mendengar lagi setelah mendengar, merasa mesih belum cukup mendengarnya. Yang membuat bingung para praktisi baru adalah bahwa di dalam kelas, mendengarkan ceramah Guru, banyak praktisi yang menangis, tanpa memandang jenis kelamin, tua dan muda. Saya adalah salah satunya. Saya merasa sedikit tidak enak untuk menjadi seperti ini di tengah keramaian, jadi ingin menahannya tapi tidak kuasa menahannya.

Kemudian saya menyadari bahwa itu karena sisi kita yang telah mengerti - memahami apa yang telah Guru lakukan untuk kita. Guru tidak hanya menanggung penderitaan sekarang, tetapi beliau juga menanggung karma kita di masa lalu dari tingkat yang berbeda, dimensi yang berbeda, dan masa yang berbeda. Guru masih memasangkan Falun beserta mekanisme, dan beliau memberi kita benda yang tidak dapat diukur dengan nilai, dan benda-benda yang bahkan diidam-idamkan oleh banyak dewa di langit. Jadi, itu adalah air mata syukur dari diri saya sendiri yang memahami kebenaran, karena pengikut Dafa telah melalui kesulitan yang tak terhitung selama ratusan juta tahun dan akhirnya menantikan hari ini.

Kejutan - Panen yang Tak Terduga

Ketika saya berusia sembilan tahun, ayah saya dipukuli hingga tewas oleh orang-orang keji dalam apa yang disebut "pembersihan kelas" selama "Revolusi Kebudayaan" yang diluncurkan oleh iblis Mao (Mao Zedong). Sejak saat itu, ibu yang lemah dan sakit-sakitan, menggendong adik laki-laki yang berusia dua tahun, menafkahi kami - enam saudara kandung, dan kakek kami yang telah lansia. Trauma dan depresi jiwa, serta kehidupan penuh kesengsaraan telah menyebabkan saya menderita penyakit liver, penyakit lambung, penyakit ginjal, rematik, neurosis dan penyakit lainnya berturut-turut sejak saya berusia dua belas tahun, dan saya harus berobat sepanjang tahun. Hal mana telah sangat membebani ibu.

Ketika saya datang ke Kota Changchun kali ini, saya juga berpartisipasi dalam kelas ceramah Guru Li Hongzhi dengan tujuan penyembuhan dan kesehatan. Ketika saya datang ke kelas ceramah Fa, melihat Guru, dan mendengarkan ceramah Guru, pikiran saya terfokus pada mendengarkan Fa, dan saya lupa tentang penyakit saya dan hal-hal sepele lainnya dalam hidup. Pada awalnya, saya sedikit asing dengan istilah "tingkat tinggi", "menyelamatkan orang", "karma" dan "memurnikan tubuh" istilah yang Guru bicarakan adalah hal serba baru bagi saya. Semakin saya mendengarkan Fa yang diajarkan oleh Guru, semakin saya suka mendengarnya.

Yang paling mengejutkan saya adalah saya, yang memasuki kelas ceramah Fa untuk perawatan medis, secara tak terduga memahami pertanyaan yang telah membingungkan saya selama beberapa dekade: Apa arti hidup? Ada yang eksis demi nama, ada yang mencari keuntungan, ada yang untuk keagungan leluhur, ada yang untuk menonjolkan diri, ada yang subjektif untuk diri sendiri, dan objektif untuk orang lain, dan seterusnya.

Kebenaran Sejati, Pengalaman Sejati

Guru berkata: “Begitu Zhoutian besar tembus, orang ini sudah dapat naik ke udara, hanya demikian sederhana.” (Zhuan Falun, Ceramah 8)

Suatu pagi, dalam perjalanan ke Universitas Jilin, tiba-tiba saya mulai berlari tanpa sadar, seolah-olah kaki saya tidak bisa menyentuh tanah, karena saya tidak mengerti saat itu, saya sibuk berteriak, ada apa dengan saya? Apa yang salah dengan saya? Orang-orang yang bersama saya tertawa tepat di belakang diri saya. Setelah berlari sekitar dua puluh lima atau dua puluh enam meter, saya berhenti, dan ketika mereka mengejar, mereka bertanya, "Apa yang kamu lakukan?" Saya berkata, "Saya tidak melakukan apa-apa, saya tidak bisa berdiri diam, saya tidak bisa berhenti, sekarang sudah normal."

Sejak mendengarkan ceramah pertama, saya benar-benar terbebas dari penyakit dan bugar kembali, pandangan saya terhadap dunia, pandangan hidup, dan nilai-nilai semuanya berubah. Suasana hati secara alami bahagia, melihat langit, bumi, dan lingkungan sekitarnya tampaknya telah berubah, dan kekhawatiran serta masalah masa lalu tidak ada lagi.

Sejak saya mendengar Guru mengajar Fa di Kota Changchun, saya telah memberi tahu orang-orang bahwa Falun Dafa adalah baik, bahwa Guru adalah belas kasih dan agung, dan semua orang memercayainya. Tetangga, kolega, kerabat, dan teman semuanya telah menyaksikan kekuatan dan kehebatan Falun Dafa dari perubahan fisik maupun mental saya. Bibi tetangga berkata: “Pria ini kembali dari Kota Changchun dengan rona wajah kemerahan, dan saat bekerja juga terlihat penuh energi.” Saat itu adalah musim bercocok tanam.

Pemimpin unit berkata, “Dapatkah Anda mengundang Guru Li ke unit kita untuk berceramah Fa kepada semua orang.” Saya berkata kepadanya, “Guru telah memenuhi jadwal ceramah Fa sepanjang tahun sejak awal tahun, undangan datang dari seluruh penjuru negeri. Semua kelas berlangsung di ibu kota provinsi, dengan ribuan peserta. Jika ada yang ingin belajar, saya dengar tahun ini Guru akan berceramah Fa dua kali di Dalian dan Harbin."

Perjalanan ke Kota Harbin

Pada 5 Agustus 1994, 25 orang dari desa kami menghadiri kelas ceramah Fa yang diadakan oleh Guru di Arena Hoki Es Harbin, pesertanya sekitar 6.000 orang. Praktisi datang dari seluruh negeri dan dari semua lapisan masyarakat. Empat atau lima praktisi yang duduk di barisan belakang saya - tidak terlihat seperti orang biasa. Selama percakapan, saya tahu bahwa mereka adalah anggota Akademi Ilmu Sains Tiongkok dan Institut Penelitian Ilmu Tubuh Manusia.

Selain itu, kejahatan di dimensi tingkat tinggi telah sangat mengganggu ceramah Fa Guru kali ini. Pada dimensi kita ini terlihat Guru sering batuk, sesungguhnya kejahatan di dimensi tingkat tinggi tengah menciptakan hambatan bagi ceramah Fa Guru. Bahkan praktisi yang berpengalaman pun mengerti bahwa Guru adalah seorang yang belas kasih dan agung, sedang menanggung penderitaan dan karma para praktisi dan murid yang hadir.

Selama kelas Guru di Harbin, untuk memungkinkan lebih banyak orang memperoleh Fa, pada 10 Agustus 1994, beliau ceramah lagi di tempat lain sambil memancarkan Gong. Guru dalam ceramah akan membantu melenyapkan masing-masing satu macam penyakit. Jika Anda sendiri tidak memiliki penyakit, Anda dapat memikirkan penyakit orang yang Anda cintai. Saat itu ibu saya menderita glaukoma serta katarak dan hampir buta pada salah satu matanya dan akan menjalani operasi. Saya hanya ingin membuat mata ibu saya kembali baik! Setelah saya pulang dari Harbin, ibu memberi tahu saya bahwa suatu hari matanya tiba-tiba bisa melihat.

Di Harbin, saya juga mengalami hal seperti itu: di supermarket, putri saya yang berusia sepuluh tahun ingin buang air kecil, tetapi dia tidak dapat menemukan toilet setelah lama mencari. Setelah bertanya kepada beberapa orang, mereka mengatakan, 'Tidak tahu di mana.” Orang-orang di supermarket mengatakan bahwa kamar mandi dalam tidak dapat digunakan, Melihat rasa sakit dan penderitaan anak itu, semua orang sangat cemas.

Tepat ketika anak itu berada di batas yang mampu ia tanggung, seorang gadis berusia 16 atau 17 tahun tiba-tiba muncul entah dari mana, mengenakan kemeja kuning muda, datang kepada saya dan berkata, "Mau ke toilet? Ayo, Saya akan membawa Anda ke sana." Selama percakapan, dia membawa kami keluar dari supermarket dan dengan cepat kami menemukan toilet. Terburu-buru, ketika saya ingin mengucapkan terima kasih kepada gadis yang baik ini, saya mencari lagi, tetapi gadis itu sudah tidak ada. Baru kemudian saya ingat, bukankah ini Guru yang belas kasih telah membantu dan melindungi murid-murid di saat-saat sulit?