(Minghui.org) 13 Mei tahun ini manandai 30 tahun diperkenalkannya Falun Dafa ke publik, sekaligus hari ulang tahun dari Guru Li Hongzhi, yang pertama kali memperkenalkan latihan kultivasi jiwa dan raga ini ke masyarakat di Kota Changchun, Tiongkok pada 13 Mei 1992. Sejak itu, dari mulut ke mulut, daerah ke daerah, negara ke negara, Dafa terus menyebar dengan cepat, awalnya di Tiongkok, kemudian meluas ke masyarakat internasional.

Saat ini Falun Dafa telah dilatih di lebih dari 100 negara, termasuk di banyak kota/wilayah di Indonesia. Seperti rekan-rekan praktisi di berbagai negara, banyak praktisi di Indonesia telah merasakan perubahan positif dan signifikan yang Dafa telah bawakan bagi diri mereka maupun keluarga mereka, seperti peningkatan watak yang semakin selaras dengan Sejati-Baik-Sabar, memperoleh kembali tubuh yang sehat bahkan di usia senja, keharmonisan di lingkungan kerja maupun keluarga, disamping kedamaian dan ketenangan hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pada 14-16 Mei 2020, praktisi mengadakan serangkaian acara di Kota Malang, Jawa Timur untuk merayakan hari yang bersejarah dan penuh makna ini.

Kegiatan pada Sabtu, 14 Mei pagi dimulai dengan belajar Zhuan Falun bersama, buku bimbingan utama dari Falun Dafa, yang mengajarkan para praktisinya bagaimana terus berasimilasi dengan prinsip alam semesta Sejati-Baik-Sabar. Saat sesi sharing, beberapa praktisi berbagi bagaimana mereka menerobos berbagai kesulitan untuk dapat menghadiri kegiatan bersama tersebut.

Siang hari, praktisi membentuk aksara “Da Fa” (dalam bahasa Mandarin), meski dalam skala yang relatif kecil (dengan peserta sekitar 200-an). Meskipun cuaca sempat mendung, namun hingga kegiatan selesai tidak turun hujan. Kegiatan formasi aksara awalnya sering diadakan oleh praktisi di Tiongkok daratan, sebuah kegiatan yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, kerjasama yang baik dari setiap peserta yang menjadi partikel dari aksara tersebut, maupun mereka yang berjerih payah menyiapkan alas duduknya.

Kegiatan formasi aksara “Da Fa” di Kota Malang (14/5)

Sore harinya, Tian Guo Marching Band, barisan genderang pinggang dan barisan bidadari praktisi Dafa bergerak menuju ke Alun-Alun di pusat Kota Malang, setelah berkoordinasi dengan kepolisian dan jajaran pemerintah kota setempat. Di sana Tian Guo Marching Band maupun barisan genderang pinggang secara bergantian memainkan lagu-lagu seperti “Falun Dafa Hao (baik)” yang membawakan pesan-pesan kebaikan dan keindahan dari Falun Dafa kepada warga masyarakat yang berkunjung ke lokasi tersebut.

Tian Guo Marching Band dan barisan Genderang Pinggang bergantian pentas klarifikasi di Alun-Alun Kota Malang (14/5)

Menjelang sore, semakin banyak pengunjung yang berdatangan, mereka dengan gembira menerima bunga lotus kertas buatan tangan praktisi, menerima brosur pengenalan Falun Dafa. Beberapa warga setelah memahami fakta kebenaran, turut menandatangani petisi yang menyerukan agar penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Dafa di Tiongkok – segera dihentikan. Banyak petugas polisi berfoto bersama, menerima dengan baik klarifikasi fakta yang disampaikan para praktisi dan beberapa dari mereka mengacungkan jempol sebagai apresiasi terhadap kegiatan praktisi yang seluruhnya berlangsung damai dan indah.

Kegiatan malam itu, berlanjut ke Mall Malang Town Square, di mana Tian Guo Marching Band dan barisan genderang pinggang kembali membawakan beberapa lagu yang mengingatkan akan kebaikan Dafa. Disaat yang bersamaan, barisan bidadari membagikan bunga lotus kertas dan brosur pengenalan kepada para pengunjung mall.

Pada 15 Mei, para praktisi mengikuti Konferensi Fa secara khidmat, mendengarkan pengalaman kultivasi 17 rekan praktisi yang membagikan pengalaman mereka mematut diri dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, menerobos berbagai rintangan serta penderitaan, sambil terus membuktikan Dafa dan menyelamatkan makhluk hidup melalui berbagai upaya klarifikasi fakta.

Pada 16 Mei pagi, Tian Guo Marching Band dan barisan genderang pinggang kembali pentas di Jatim Park 2, Batu, sekitar satu jam perjalanan dari Kota Malang. Kota Batu yang terletak di daerah pegunungan merupakan tempat wisata bagi warga Kota Malang, Surabaya dan sekitarnya dan Jatim Park merupakan atraksi wisata utama di Batu.

Setelah pentas klarifikasi, barisan genderang praktisi Dafa berfoto bersama, mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Shifu Li di Jatim Park 2, Batu, Provinsi Jawa Timur (16/5)

Selain kegiatan publik, berbagai pihak juga telah menunjukkan dukungan mereka bagi perayaan Hari Falun Dafa Sedunia tahun ini, misalnya: di gerbang masuk gedung DPRD Kota Malang, spanduk yang bertuliskan “13 Mei - Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia – Sejati-Baik-Sabar – falundafa.org”, “Falun Dafa – Metode Kultivasi Jiwa dan Raga Berlandaskan Sejati-Baik-Sabar” sempat terbentang selama beberapa hari. Banyak anggota Dewan yang menghadiri rapat-rapat Dewan, berkesempatan membaca pesan-pesan tersebut.

2 spanduk bertema perayaan Hari Falun Dafa Sedunia terpasang di gerbang masuk gedung DPRD Kota Malang

Selain di beberapa ruas jalan utama Kota Malang seperti Jalan Urip Sumoharjo, pintu masuk Lapangan Rampal, depan Stasiun Kota Baru, di Jalan Majapahit dan lainnya, puluhan spanduk bertuliskan “Hari Falun Dafa Sedunia 13 Mei – Sejati-Baik-Sabar. Olah Jiwa & Raga untuk Memurnikan Tubuh. Falundafa.org” sempat berkibar selama beberapa hari dengan izin dari Pemerintah Kota Malang.

Spanduk-spanduk perayaan Hari Falun Dafa Sedunia terpasang di tepi jalan-jalan utama di Kota Malang (13/5)

Redaksi Batu TV, stasiun televisi swasta di Kota Batu, Jawa Timur juga mengirimkan ucapan selamat merayakan Hari Falun Dafa kepada para praktisi Falun Dafa di seluruh dunia dan mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Master Li Hongzhi dalam sebuah siaran mereka.

Batu TV, stasiun televisi swasta di Kota Batu, Jawa Timur mengucapkan Selamat Hari Falun Dafa dan Selamat Ulang Tahun kepada Master Li Hongzhi

Dalam ucapan selamatnya, penyiar Batu TV menyampaikan:

“…Salut kepada teman-teman Falun Dafa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar sebagai pedoman hidup. Meskipun mendapat berbagai tekanan khususnya di Tiongkok, saya yakin pada akhirnya kebenaran pasti akan menang.”