(Minghui.org) Pada hari Jumat, 13 Mei 2002, praktisi Falun Dafa di Israel berkumpul di Rothschild Boulevard di Tel Aviv untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia dan untuk menandai peringatan 30 tahun Falun Dafa diperkenalkan ke publik.

Berlatih di boulevard

Falun Dafa adalah latihan jiwa dan raga yang terdiri dari meditasi, latihan berdiri, dan kultivasi pikiran sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Jutaan orang di seluruh dunia yang mempraktikkannya telah menjadi orang yang lebih baik, lebih perhatian, dan lebih berbudi luhur. Hanya di Tiongkok praktisinya dianiaya dengan kejam. Mereka ditangkap, dipenjara, dan organ mereka diambil untuk industri transplantasi Tiongkok.

Matahari menyinari para praktisi dengan cahaya yang cerah. Bunga-bunga bermekaran kuning seolah-olah untuk menghormati kesempatan itu. Orang yang lewat mengagumi keindahan dan suasana tenang yang tercipta di sekitar praktisi serta musik yang menyenangkan. Banyak yang berhenti untuk mengambil foto.

Praktisi membagikan selebaran kepada orang yang melintas, dan orang-orang menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan.

Praktisi meningkatkan kesadaran

Orang-orang menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan

Pengakuan Resmi

Anggota Knesset, Mossi Raz, mengirim salam untuk menghormati acara tersebut:

“Selama bertahun-tahun, dunia telah diam dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok pada umumnya dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang-orang Falun Gong pada khususnya. Pelanggaran ini merupakan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan.

“Kami menuntut pemerintah Tiongkok menghentikan penganiayaan kriminal terhadap orang-orang Falun Gong ... mengizinkan kebebasan berkeyakinan dan beribadah serta memastikan hak asasi manusia para praktisi Falun Gong yang berjuang untuk kebebasan mereka.

“Dalam beberapa tahun terakhir kami telah mendengar tentang pengambilan organ yang mengerikan. Ini adalah salah satu kejahatan paling serius dalam sejarah ... Kami menuntut pemerintah Tiongkok menghentikan pengambilan organ, menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong, membebaskan semua anggotanya dari penjara dan mengizinkan kebebasan berbicara dan bertindak.”

Irit Kohn, mantan kepala Departemen Internasional Kantor Kejaksaan Negara, mengatakan:

“Saya pensiunan pengacara. Saya mengepalai Departemen Internasional Kantor Kejaksaan Negara, dan saya adalah ketua organisasi internasional pengacara Yahudi dan pengacara hak asasi manusia. Ini adalah pertama kalinya saya mendengar tentang pengambilan organ dan penganiayaan di Tiongkok.

“Saya berpartisipasi dalam delegasi Israel ke konferensi pengacara internasional yang diadakan di Tiongkok. Kami tahu tentang persidangan, eksekusi, dan pembunuhan yang terjadi di Lapangan Tiananmen. Kami secara eksplisit diperintahkan untuk tidak membahas apa yang kami ketahui tentang pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok. Pada konferensi tersebut, rekan-rekan Tiongkok kami mengakui masa lalu budaya kuno yang dimiliki oleh orang-orang Tiongkok dan Yahudi, tetapi dalam setiap pemungutan suara di PBB, Tiongkok memilih menentang Negara Israel.

“Saya belum pernah mendengar tentang pengambilan organ sampai hari ini. Ini mengerikan. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dan harus mengangkat topik ini sedapat mungkin, karena pengambilan organ dengan cara yang begitu brutal untuk menghasilkan banyak uang adalah pelanggaran hak asasi manusia tingkat pertama.”

Praktisi Berbagi Kisah Mereka

Nurit Anati, seorang praktisi Falun Dafa, berkata, “Saya mulai berlatih pada tahun 2013. Saat itu saya berada dalam krisis fisik dan emosional. Saya memiliki penyakit misterius yang tidak dikenali oleh para dokter. Saya tidak bisa bangun dari tempat tidur selama beberapa bulan. Semua tes, obat-obatan, dan suplemen yang saya minum tidak dapat membantu. Saya putus asa. Selain itu, saya tidak dapat mengatasi penderitaan yang saya temui dalam pekerjaan saya dan dengan kenyataan bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan.

“Saya tumbuh dalam keluarga ateis dan saya tidak dapat menyesuaikan ateisme dengan perasaan saya bahwa ada sesuatu di luar apa yang dapat terlihat oleh manusia. Seorang teman memberi tahu saya tentang Falun Dafa dan mengajari saya latihan dan begitulah cara saya memulai. Setelah dua minggu saya bangkit kembali dan kembali bekerja.

“Semua aspek krisis saya telah diatasi, dan saya telah diberi kekuatan untuk menghadapi penderitaan. Saya tahu hari ini apa arti hidup, dan saya berhasil menjembatani kesenjangan antara pemahaman ilmiah saya tentang dunia dan pengetahuan saya bahwa ada realitas di luar sana. Saya tidak memiliki konflik internal lagi.

“Selalu jelas bagi saya bahwa tujuan hidup saya adalah menjadi orang yang lebih baik. Ini lebih sederhana dari yang saya kira: Sejati-Baik-Sabar adalah kompas saya.”

Nurit melakukan latihan meditasi

Daniela, seorang tentara, mengambil foto dan berkata, “Ini terlihat sangat indah dan menarik.” Dia mendengar bahwa seseorang dapat belajar Falun Dafa secara gratis di Israel.

Shmuel, seorang pekerja restoran, berkata, “Saya ingin menjadi seorang praktisi. Saya mengagumi Falun Dafa. Ini tentang mengenali apa yang perlu kita lakukan untuk menghindar dari terjebak dalam pengejaran kehidupan duniawi.’”

Shmuel ingin berlatih

Polina, seorang praktisi dan merupakan salah satu penyelenggara acara tersebut, berkata, “Awalnya saya tidak tahu bagaimana menerapkan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.

“Sudah 14 tahun sejak saya mulai berlatih Falun Dafa. Latihan ini memberi saya cara untuk berkembang dan tumbuh sebagai pribadi. Saya selalu bercita-cita untuk menjadi orang yang lebih baik tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Hanya ketika saya mulai berlatih, saya menyadari secara mendalam apa itu 'baik'. 'Sejati-Baik-Sabar' adalah kata-kata ajaib yang menemani saya dan mengisi hidup saya dengan makna baru setiap hari. Bahkan ibu saya mengatakan saya menjadi lebih sabar.