(Minghui.org) Seorang warga Kota Yiyang, Provinsi Hunan menghadapi hukuman penjara lagi, karena mengajukan banding atas dua hukuman sebelumnya yang diberikan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Pengadilan Distrik Ziyang mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Ziyang. Dia juga didakwa mengirimkan 50 surat kepada lembaga pemerintah untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Dia diadili melalui sidang virtual di pusat penahanan pada 14 April 2022, dan kini menunggu putusan.

Mo, seorang profesional TI, telah dijatuhi dua hukuman kamp kerja paksa dan dijatuhi hukuman penjara dua kali karena memegang teguh keyakinannya sejak dia mulai berlatih Falun Gong pada 2008. Total waktu dia dipenjara adalah tujuh tahun enam bulan.

Mo pertama kali ditangkap pada 7 Maret 2011, karena mendesak pejabat Kantor 610 di Kabupaten Taojiang, Provinsi Hunan untuk berhenti menganiaya Falun Gong. Dia kemudian diberikan satu tahun di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu.

Dia ditangkap lagi hanya empat hari setelah dia dibebaskan, saat mengunjungi seorang praktisi, ketika polisi menggeledah rumah praktisi itu. Setelah 15 hari ditahan, dia diberi hukuman 15 bulan di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu. Karena kondisi fisiknya, para penjaga menolak untuk menerimanya dan dia kemudian dibebaskan.

Mo ditangkap lagi pada 29 April 2013, saat berbicara dengan orang-orang di Stasiun Kereta Kota Changsha. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wangling pada akhir 2013.

Setelah Mo dibebaskan pada 2016, dia pindah ke Ningbo, tempat dia sebelumnya membuka perusahaan IT, untuk mencari pekerjaan. Dia ditangkap setahun kemudian pada 14 Desember 2017, dan dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada 21 Maret 2019, karena menyebarkan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Tiongkok yang mencabut larangan penerbitan buku-buku Falun Gong.

Penjaga di Pusat Penahanan Haishu memerintahkan para narapidana untuk memukulinya secara bergiliran. Meskipun cuaca dingin dan tidak ada panas di dalam sel, para penjaga merendam pakaian Mo di malam hari dan memborgol dan membelenggunya saat tidur.

Setelah dia dibawa ke Penjara No. 2 Provinsi Zhejiang pada 16 April 2019, para penjaga berulang kali menyetrumnya dengan tongkat listrik, di leher, lidah, kemaluan, dan kakinya.

Ketika dia dibebaskan pada 13 Juni 2021, bukannya mengizinkannya pulang, pihak berwenang menahannya di pusat pencucian otak selama 18 hari. Polisi juga menolak untuk mengeluarkan kartu identitas baru setelah dia dibebaskan dari pusat pencucian otak, menyebabkan dia kesulitan besar dalam mencari pekerjaan.

Informasi kontak pelaku kejahatan:

Cui Shan (崔山), hakim ketua dari Pengadilan Distrik Ziyang: +86-737-2770528
Yao Jianqing (姚建青), jaksa dari Kejaksaan Distrik Ziyang: +86-737-2672103
Huang Daoan (黄道安), sekretaris Komite Bidang Politik dan Hukum Kota Yiyang: +86-737-3337733, +86-19873731288
Chen Tiejun (陈铁军), sekretaris Komite Bidang Politik dan Hukum Distrik Ziyang +86-13973723282

(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel original berbahasa Mandarin.)

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

IT Professional Shocked on the Tongue by Electric Batons and Forced to Strip Naked While Imprisoned for His Faith

Yiyang Police from Hunan Province Arrest Dozens of Falun Gong Practitioners in May 2013