(Minghui.org) Seorang guru di Kota Gaozhou, Provinsi Guangdong, diadili karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Tujuh petugas pergi ke rumah Yu Tao pada 12 Agustus 2021. Ia tidak di tempat, jadi polisi memerintahkan putranya, seorang murid SMA, untuk menghubunginya. Ketika Yu kembali, polisi menangkap dirinya, mengklaim bahwa ia “merusak tatanan sosial.” Ia berkata bahwa mereka akan membebaskannya di hari berikutnya setelah interogasi singkat.

Bukannya membebaskannya seperti yang telah dijanjikan, polisi membawa Yu ke Penjara Shigu untuk menjalani penahanan 15 hari. Ketika keluarga pergi ke penjara untuk menjemputnya pada 28 Agustus, mereka diberi tahu bahwa Yu telah dibawa ke Kantor Polisi Dajing. Di sana, polisi memerintahkan Yu untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Ketika ia menolak patuh, polisi membawanya ke Pusat Penahanan Kota Gaozhou dan membuatnya ditahan secara kriminal. Ia ditangkap secara formal pada 10 September 2021.

Selama proses itu, polisi tidak memberikan keluarganya dokumen apa pun yang dipersyaratkan seperti surat perintah geledah atau pemberitahuan penahanan. Keluarga secara berkala pergi ke Kantor Keamanan Domestik Kota Gaozhou untuk meminta pembebasannya tapi tidak berhasil.

Pada 22 Oktober 2021, tiga hari setelah polisi menyerahkan kasus Yu ke Kejaksaan Kota Gaozhou, jaksa memindahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Maonan, yang telah ditunjuk untuk menangani sebagian besar kasus Falun Gong di wilayah itu.

Kejaksaan Distrik Maonan mengembalikan kasus Yu ke polisi pada 22 November 2021, dan lagi pada 1 Januari 2022, menyebutkan bahwa bukti tidak lengkap. Bukannya membatalkan kasus, polisi menyerahkan dua kali lagi, pada 17 Desember 2021, dan 15 Februari 2022.

Jaksa Yu Huadan mendakwa Yu pada 16 Maret 2022, dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Maonan. Keluarga Yu menyewa dua pengacara untuk membelanya dan mereka mengunjunginya di Pusat Penahanan Kota Gaozhou pada 25 April.

Yu mengajar di Sekolah Menengah No.1 Kota Dajing selama 18 tahun. Karena ia tidak melepaskan Falun Gong, ia diturunkan jabatan ke Sekolah Dasar Tiantangcun. Setelah penangkapannya yang terakhir, istrinya, Liang Wenyan, ditinggalkan dalam keadaan yang sangat sulit. Selain mengasuh kedua anaknya sendiri, ia mengerjakan tiga pekerjaan untuk membayar hutang keluarga, kredit mobil, dan pengeluaran lainnya. Polisi mengambil salah satu komputer kerjanya ketika mereka menangkap Yu, menyebabkan ia kehilangan salah satu pekerjaannya.

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Police Refuse to Release Guangdong Man After Procuratorate Returns His Case Twice