(Minghui.org) (Lanjutan dari Bagian 1)

Kepala Sekolah: Di Mata Saya, Anda Adalah Kakak Saya

Pada awalnya, kepala sekolah mengabaikan saya ketika saya mengatakan faktakebenaran tentang penganiayaan. Dia bahkan tidak menoleh atau menatap saya. Saya tahu dia diracuni oleh propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT) tentang Falun Dafa. Saya bertekad untuk memberitahunya kebenaran tentang Dafa dan tidak putus asa dengan sikapnya. Saya perhatikan meja, kursi, dan sofa di kantornya berdebu, jadi saya membersihkan untuknya. Saya kemudian mendengar bahwa dia menderita sakit punggung, jadi saya membawakan peralatan perawatan sakit punggung suami saya dan memberi dia beberapa tips untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Dia secara bertahap menerima apa yang saya katakan kepadanya. Dia tahu bahwa semua penyakit saya hilang setelah saya berlatih Falun Dafa. Tetap saja dia berkata: “Apa yang ada di brosur anda tentang penganiayaan itu tidak benar.” Saya memberi tahu dia cara saya disiksa di kamp kerja paksa yang menggunakan lebih dari sepuluh cara. Dia terkejut dan mengajukan banyak pertanyaan. Saya berkata: “Anda tahu saya dibebaskan karena saya sekarat, ya bukan? Setelah kembali ke rumah, saya dengan cepat kembali sehat dengan mempelajari ajaran Fa dan melakukan latihan.”

Saya bertemu dengan dia setiap hari Senin. Kemudian, ketika saya pergi ke kantornya, dia berdiri di dekat jendela dan tersenyum kepada saya. Dia setuju untuk mengizinkan saya kembali bekerja pada bulan Oktober.

Suami saya adalah seorang manajer di sekolah. Para pemimpin bergiliran mengadakan makan siang di rumah mereka. Ketika mereka datang ke rumah saya, saya selalu menyiapkan banyak makanan agar mereka bisa makan enak sambil mendiskusikan pekerjaan. Kepala sekolah ketika dia datang selalu memanggil saya "Kakak ipar," mengatakan bahwa, di matanya, saya adalah kakak perempuannya. Kami bergaul dengan sangat baik. Setiap kali saya selesai memasak dan membuat roti panggang, pertama-tama saya akan berkata: “Selamat dengan Sejati-Baik-Sabar!” Kepala sekolah selalu menjawab: “Sejati-Baik-Sabar baik.”

Saya selalu merasa terlalu dini untuk menyarankan mereka mundur dari PKT. Kepala sekolah pensiun beberapa tahun kemudian. Suatu hari seorang praktisi mengatakan kepada saya bahwa kepala sekolah dan istrinya telah mundur dari PKT. Dari lubuk hati saya, saya senang mereka membuat pilihan yang tepat.

“Jadi Anda adalah Guru itu! Anak-anak Kami Mengatakan bahwa Anda adalah Guru yang Luar Biasa.”

Sebelum saya berlatih, saya hanya peduli pada siswa yang melakukannya dengan baik. Saya mengkritik siswa yang nilainya jelek dan saya mengabaikannya. Setelah berlatih, saya mengerti bahwa saya harus memperhatikan semua orang. Saya memperlakukan semua siswa sama rata dan memperhatikan mereka dalam segala hal.

Saya menjawab pertanyaan semua orang dengan sabar sampai mereka mengerti. Jika seorang siswa masuk angin, saya membelikan obat. Jika mereka kesulitan keuangan dan tidak mampu membeli pakaian, saya memberi mereka pakaian anak-anak saya sendiri. Murid-murid saya tidak ingin membawa selimut mereka pulang selama liburan, tetapi mereka tidak ingin meninggalkannya di asrama tanpa pengawasan. Saya mengatakan kepada mereka untuk menyimpannya di rumah saya. Akhirnya, sebagian besar siswa dari dua kelas membawa selimut mereka ke rumah saya. Mereka berkata: “Guru, ini sangat merepotkan anda.”

Saya selalu memberi contoh kepada siswa bahwa penting untuk belajar bagaimana berperilaku. Di satu kelas, seorang siswa menelungkup di tempat duduknya, jadi saya membuatnya bangun untuk menjawab pertanyaan dan menyuruhnya berdiri. Siswa lain berbisik, "Guru, dia demam masuk angin." Saya segera menyuruh siswa pertama untuk duduk dan meminta maaf kepadanya di depan kelas: “Maaf, saya tidak tahu kamu sedang tidak enak badan. Itu salah saya. Kedepannya, tolong beri tahu saya jika kamu merasa tidak enak badan.” Seisi kelas terkejut, karena mereka belum pernah mendengar seorang guru meminta maaf kepada siswa sebelumnya.

Seorang siswa berkata di akhir kelas: “Guru, tolong beri saya sebuah brosur. Saya ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa.” Setelah itu, semua siswa menjadi sangat kooperatif di kelas saya. Saya bukan guru kelas mereka, tetapi mereka datang kepada saya meminta bantuan ketika mereka sakit atau mengalami kesulitan.

Selama pertemuan tinjauan orang tua, beberapa orang tua berkata: “Jadi anda ya guru itu! Anak-anak kami mengatakan bahwa anda adalah guru yang baik.” Salah satu orang tua berkata bahwa putranya pulang dan berkata: “Bu, mengapa anda tidak berlatih Falun Gong juga?”

Kemudian, saya kehilangan pekerjaan karena penganiayaan. Selama beberapa tahun, saya bekerja di sebuah sekolah bimbingan belajar. Pemilik sekolah berkata: “Saya mempekerjakan praktisi Falun Dafa karena saya dapat mempercayai anda.”

Di kelas bimbingan belajar, saya bekerja dengan rajin sesuai dengan persyaratan Falun Dafa. Saya datang lebih awal dan pulang lebih lambat. Prestasi akademik siswa saya meningkat secara signifikan. Salah satu nilai matematika siswa saya meningkat menjadi 110 dari 120 dari 70 dalam satu tahun.

Saya memandang hambar kepentingan saya sendiri. Waktu les saya adalah satu jam, tetapi saya selalu menghabiskan satu jam lagi untuk menjawab pertanyaan siswa setelah kelas dan tidak minta uang tambahan.

Pemiliknya memercayai etika saya. Ketika dia tidak ada, dia selalu meminta saya untuk mengurus operasinya. Dia kemudian berhenti menyimpan catatan waktu saya dan membiarkan saya melacak lembar waktu saya sendiri.

Saya memperkenalkan seorang praktisi memasak untuk adik mertua perempuan saya. Mereka sangat puas dengannya dan memujinya di depan semua orang. Sebagai penghargaan atas perhatiannya yang begitu baik kepada orang tua mereka, putra-putra mereka membelikan hadiah mahal untuknya pada hari libur, tetapi dia menolaknya. Dia berkata: “Saya dibayar untuk memasak. Adalah tanggung jawab saya untuk merawat mereka dengan baik.” Dia kemudian berhenti bekerja karena alasan pribadi tetapi selalu kembali mengunjungi pasangan tua itu. Kemudian, pasangan tua itu menyewa orang lain untuk memasak untuk mereka, tetapi mereka masih meminta praktisi untuk kembali. Saya mengatakan kepada mereka bahwa semua praktisi akan berperilaku seperti ini.

Kakak ipar saya: “Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik”

Suami saya adalah anak kedua dari lima bersaudara. Kakak ipar saya berselisih dengan mertua saya. Dia bertengkar dengan mereka tiga hari setelah saya dan suami saya menikah. Dia berteriak pada saya dan menyuruh saya keluar. Saya harus mengeraskan volume radio dan saya sangat marah sehingga saya menangis. Ketika saya menikah dengan suami saya, saya tidak tahu masalah seperti apa yang akan saya hadapi.

Setahun kemudian, saya jatuh sakit setelah anak saya lahir dan menghabiskan semua gaji saya untuk pengobatan tetapi tidak bisa sembuh.

Setelah berlatih Falun Dafa, saya mengerti bahwa hubungan orang-orang diatur oleh karma, jadi sulit untuk menilai masalah keluarga. Sebagai seorang praktisi, saya harus hidup sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya tahu saya harus memperlakukan semua orang dengan baik dalam segala situasi. Saya mengesampingkan semua pikiran negatif tentang kakak suami sayadan ipar. Saya benar-benar memperlakukan mereka seperti saudara dan saudari saya sendiri dan memahami mereka dari sudut pandang mereka.

Suami saya sering mengatakan bahwa dia akan memutuskan hubungan dengan kakak laki-lakinya. Saya mengatakan kepadanya berulang kali, “Jangan berpikir seperti itu. Jika anda melakukan anda akan menyesal selamanya.” Lambat laun, suami saya melepaskan kebenciannya terhadap kakak laki-laki dan istrinya. Setelah kematian mertua saya, kami menjadi lebih dekat.

Kami memberi uang kepada keponakan perempuan ketika mereka menikah. Keponakan perempuan saya tinggal di rumah kami yang baru direnovasi selama dua tahun dan keponakan laki kami tinggal di rumah saya selama satu tahun.

Setelah suami saya pensiun, dia membantu di restoran keponakan kami selama satu tahun tanpa dibayar. Ketika mereka tinggal bersama kami, saya diam-diam mencuci pakaian mereka. Mereka sangat menghargai kami dan merayakan ulang tahun kami setiap tahun.

Adik laki-laki suami saya dan istrinya tinggal di kota yang sama. Kami selalu mengundang mereka untuk makan di semua hari raya. Lebih dari sekali, adik ipar saya berkata: “Kami datang makan kemudian pergi dan merasa menyesal telah merepotkan anda sepanjang waktu.” Saya selalu memberi tahu mereka bahwa kita adalah keluarga, dan saya senang dapat membantu.

Keluarga besar kami bahagia dan harmonis. Dalam satu pertemuan keluarga, adik ipar saya mengatakan bahwa saya melakukan pekerjaan yang baik untuk keluarga besar kami.

Seluruh Keluarga Diberkati

Putra ipar perempuan saya tahu Falun Dafa baik sejak dia masih kecil. Dia sering membagikan brosur kepada teman-teman sekelasnya dan menceritakan faktanya kepada teman-temannya. Dia pergi ke sekolah menengah kejuruan dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun, ia dipekerjakan oleh sebuah perusahaan milik negara yang besar dan mendapat gaji yang bagus. Ia mengaku diberkati karena sulit mencari pekerjaan saat ini.

Putri ipar perempuan saya telah lama mengetahui bahwa Falun Dafa baik dan mundur dari Pionir Muda. Pada tahun 2017, sebelum dia ke rumah sakit untuk melahirkan, saya memintanya untuk melafalkan “Falun Dafa Baik.” Dia tertawa pada saat itu, dan ekspresinya mengatakan bahwa dia tidak percaya melafalkan kata-kata itu akan membantu.

Dia pergi ke ruang bersalin pada pukul 22:00 malam, tetapi dia mengalami kesulitan melahirkan dan bayinya tidak lahir sampai pukul 13:00 siang hari berikutnya. Setelah dia kembali ke bangsal, dia memegang lengan saya dan berkata: “Bibi, saya tidak percaya apa yang Anda katakan tentang kata-kata itu pada awalnya, tetapi ketika saya sangat menderita, saya terus mengatakan 'Falun Dafa baik' dalam hati saya dan bayi itu lahir. Jika saya mau mendengar dan melakukannya lebih awal, bayi itu mungkin lahir tadi malam, dan saya tidak akan terlalu menderita.”

Orang tua saya sama-sama berusia akhir 80-an, tetapi mereka bisa mengurus diri sendiri. Ayah saya sering mengendarai sepeda listrik ke pasar, yang membuat iri orang-orang di desa. Pada awal 2022, ayah saya demam masuk angin dan jatuh dua kali. Anggota keluarga saya khawatir karena setahun yang lalu, seorang lelaki tua yang kami kenal jatuh, terbaring di tempat tidur, dan meninggal dua minggu kemudian.

Namun, ayah saya bangun dan baik-baik saja. Dua hari setelah dia jatuh pertama kali, dia jatuh lagi. Saya dan ibu saya berusaha membangunkannya, tetapi kami tidak bisa membangunkannya. Saya mengulangi dalam hati bahwa Falun Dafa baik dan meminta Guru membantu saya. Lalu saya perlahan membantu ayah berdiri. Saya sedikit khawatir tentang dia pada awalnya, tetapi saya tahu bahwa Dafa melindunginya, jadi saya tidak takut. Tidak lama setelah ayah saya jatuh, seorang lelaki tua lain di desa, yang seusia dengan ayah saya, jatuh dan meninggal dalam beberapa hari.

Melalui pengalaman pribadi ayah saya, saya lebih jauh menyaksikan keagungan Dafa. Guru memberi tahu kami bahwa satu orang berlatih Dafa seluruh keluarga mendapat manfaat. Ini persis apa yang terjadi pada keluarga saya.

Saya ingin berbagi cerita untuk memberitahu semua orang tentang kebaikan Falun Dafa dan untuk merayakan 30 tahun Falun Dafa diperkenalkan ke publik. Saya sangat berharap bahwa orang-orang yang belum mengetahui atau bahkan menentang fakta kebenaran Dafa dapat belajar tentang fakta kebenaran.

(Tamat)