(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari Prefektur Aichi mengadakan kegiatan pada 15 Mei 2022 di dekat air mancur di Sakae, daerah paling makmur di Kota Nagoya, Jepang. Mereka memperagakan latihan dan membagikan informasi tentang Falun Dafa dan bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya praktisi, bahkan termasuk membunuh mereka untuk diambil organnya. Mereka juga mengumpulkan tanda tangan pada petisi yang mendukung upaya global untuk menuntut Jiang Zemin, mantan ketua PKT yang melancarkan penganiayaan.

Banyak orang yang lewat hari itu dan menyatakan dukungan mereka terhadap upaya untuk mengungkap penganiayaan. Beberapa menandatangani petisi setelah mengetahui fakta tentang Falun Dafa dan penganiayaan di Tiongkok.

Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung gugatan terhadap mantan ketua PKT Jiang Zemin, yang memprakarsai penganiayaan

Praktisi dari Prefektur Aichi, Jepang memperagakan latihan di dekat air mancur di Sakae, daerah yang paling Makmur di Kota Nagoya, Jepang

Praktisi berbicara dengan pejalan kaki tentang Falun Dafa

Seorang Wanita: “Saya Selalu Mempunyai Kesan Yang Baik Terhadap Falun Dafa.”

Mendengar seorang wanita berbicara bahasa Mandarin, seorang praktisi memberikannya beberapa informasi dalam bahasa Mandarin termasuk Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Dia mengambil materi dan bertanya kegiatan tentang apa ini. Praktisi itu memberitahunya tentang Falun Dafa dan menyarankannya untuk tidak tertipu oleh propaganda PKT.

Wanita itu memberitahu praktisi bahwa dia telah tinggal di Jepang selama 18 tahun dan berasal dari Provinsi Jilin, Tiongkok. Dia membagikan sebuah cerita tentang dirinya dan seorang praktisi Falun Dafa. Dia mengatakan bahwa dia seorang pemilik bisnis ketika dia berada di Tiongkok. Saat dia jatuh sakit dan tidak bisa lagi mengelola bisnis, dia memutuskan untuk memindahkan semua barang dagangannya ke toko lain. Dia membayar sepuluh yuan untuk barang dagangannya. Sebuah toko setempat menawarkan untuk membeli barang dagangannya dengan harga 8 yuan. Pemilik toko lain, seorang praktisi Falun Dafa, berkata bahwa dia tidak akan membiarkannya kehilangan uang dan membayarnya sepuluh yuan.

Wanita itu berkata, “Saya selalu mempunyai kesan yang baik terhadap Falun Dafa.” Praktisi itu memberitahunya bahwa mereka sering datang ke sana pada hari Minggu untuk berlatih dan memperkenalkan Falun Dafa kepada orang-orang dan memberitahu mereka tentang penganiayaan di Tiongkok. Wanita itu berkata bahwa dia akan datang lagi.

Warga Setempat Memberi Semangat

Empat anak laki-laki di tahun ketiga di sekolah menengah sedang lewat. Praktisi memberikan mereka brosur informasi dan memberitahu mereka tentang penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok. Ketika ditanya apakah mereka ingin menandatangani petisi, mereka segera menandatangani dan salah satu dari mereka memberi isyarat “V” (kemenangan) kepada praktisi. Praktisi memberi mereka bunga lotus kertas kecil yang mereka terima dengan senang hati.

Banyak orang dari luar negeri yang bekerja di Jepang juga menandatangani petisi setelah mengetahui fakta. Ada banyak praktisi Vietnam di Jepang, contohnya, dan mereka berbicara tentang Falun Dafa kepada orang Vietnam lainnya yang lewat hari itu.

Tiga pria muda dari Kamboja berhenti untuk membaca informasi dan seorang praktisi berbicara kepada mereka tentang Falun Dafa dan memberi mereka materi informasi. Ketika mereka mendengar bahwa penganiayaan terhadap praktisi masih berlangsung di Tiongkok, mereka segera menandatangani petisi yang mendukung gugatan terhadap Jiang.

Orang yang lewat lainnya berkata dalam bahasa Jepang bahwa dia tahu tentang Falun Dafa dan sudah menandatangani petisi. Dia memberitahu praktisi untuk “Terus lakukan itu!” dan memperingati mereka bahwa akan turun hujan.

Salah satu praktisi yang ada di sana hari itu berkata, “Orang-orang mendukung kami dengan sungguh-sungguh ketika mereka memahami fakta dan kami sangat senang bahwa orang-orang ini akan memiliki masa depan yang cerah,”

Seorang Pria Lanjut Usia Mengecam Kejahatan PKT

Seorang pria lanjut usia tampaknya berusia sekitar 60an atau 70an, lewat. Seorang praktisi memberinya brosur informasi. Dia berhenti untuk membacanya sehingga praktisi memberitahunya mengapa mereka mengadakan kegiatan tersebut.

Pria itu berkata bahwa dia sangat menyadari kejahatan PKT dan bahwa semua negera dengan kediktatoran totaliter memiliki kesamaan. Dia memberitahu praktisi bahwa marganya adalah Ono. Dia menandatangani petisi dengan ketidakraguan. Praktisi memberinya bunga lotus kertas kecil dengan kata-kata “Falun Dafa baik” “Sejati-Baik-Sabar” tertulis diatasnya. Dia dengan senang hati menerimanya.