(Minghui.org) Toko Buku Tianti di Seoul, Korea Selatan mengadakan kelas 9-hari gratis setiap bulannya untuk membantu khalayak umum mempelajari latihan Falun Dafa dan bagaimana mengultivasi hati dan pikiran. Falun Dafa adalah latihan spiritual dengan prinsip dasar Sejati-Baik-Sabar, dan lima gerakan lembut. Dafa pertama kali diajarkan di Tiongkok pada 1992 dan sekarang dilatih oleh orang-orang di lebih dari 100 negara dan wilayah.
Peserta kelas 9-hari bulan Juni 2022 berlatih perangkat kelima Falun Dafa
Ayah dan Putrinya
Cui pertama kali mendengar tentang Falun Dafa sepuluh tahun yang lalu. Dia mengunduh informasi secara daring dan mulai berlatih sendiri. Dia selalu berpikir, “Suatu hari saya akan mempelajarinya secara sistematis.” Dia akhirnya mendapat kesempatan pada Juni 2022, dan menghadiri kelas bersama putrinya. Selama kelas, para praktisi mengoreksi gerakannya ketika dia melakukan latihan. “Setelah saya melakukan gerakan dengan benar, rasanya seperti sekrup yang kendor telah dikencangkan kembali. Melakukan gerakan dengan benar membuat saya merasa lebih energik. Saya berterima kasih kepada praktisi atas bantuan mereka.”
Cui adalah seorang penyair dan telah menulis lebih dari tujuh ribu puisi, yang dikumpulkan dalam lebih dari 50 buku. Setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, dia merasa lebih mudah untuk menulis puisi. Dia memberi tahu penyair lain bahwa sekarang prinsip-prinsip Falun Dafa menginspirasi puisinya.
Sebelum berlatih Falun Dafa, dia melakukan banyak penelitian tentang kultivasi. “Saya membaca banyak buku tentang agama Kristen dan Buddha. Saya tidak dapat menemukan jawaban yang memuaskan, saya juga tidak mendengar prinsip-prinsip alam semesta. Saya terus-menerus mencari seseorang untuk mengajar saya, dan demikianlah saya menemukan Falun Dafa,” kenangnya. Setelah membaca Zhuan Falun, buku bimbingan utama Falun Dafa, dia tahu telah menemukan jawaban atas pertanyaan yang selalu dia miliki. “Saya merasa tidak ada penyesalan dalam hidup saya. Seperti yang dikatakan Konfusius, 'Jika seseorang mendengar Tao di pagi hari, dia bisa mati dengan tenang di malam hari.'”
Selama empat bulan berikutnya, Cui menghabiskan delapan jam setiap harinya membaca semua artikel yang ditulis oleh Guru Falun Dafa. Dia kemudian mulai mempelajari latihan secara daring. Perasaan luar biasa yang dia miliki memotivasinya untuk mengajak putrinya turut berlatih.
Cui menerima buku Zhuan Falun dari ayahnya, dan tahu bahwa itu adalah hadiah yang berharga. “Ketika ayah memberi tahu saya bahwa tidak ada buku yang pernah saya baca sebelumnya - dapat dibandingkan dengan Zhuan Falun, saya percaya padanya karena saya mengaguminya,” katanya.
Dia membawa buku itu ketika dia pergi ke Tiongkok untuk bekerja. Kepemilikannya atas buku itu mengejutkan semua temannya di sana karena rezim komunis Tiongkok telah menganiaya latihan ini selama 23 tahun terakhir. Salah satu temannya memberitahunya, “Partai Komunis Tiongkok menganiaya Falun Dafa bukan karena itu buruk, tetapi karena sangat bagus dan banyak orang berlatih. Popularitas praktik tersebut membuat pihak berwenang khawatir, dan itulah sebabnya mereka memutuskan untuk menindasnya.” Teman-temannya mengingatkannya untuk berhati-hati.
Selama kelas 9-hari, Cui mengalami banyak perubahan dan berkata, “Saya tahu arti permukaan dari kata-kata Sejati, Baik, dan Sabar. Sekarang saya terus-menerus merenungkan bagaimana saya dapat menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Ketika melakukan latihan, tubuh saya menjadi panas seperti ada aliran listrik yang lewat. Setiap hari saya merasa ada sesuatu yang menyakitkan, baik pada kaki atau perut atau di tempat lain. Tetapi keesokan harinya ketika saya kembali ke kelas, rasa sakit itu akan hilang dan saya merasa cukup rileks. Itu adalah pengalaman yang luar biasa.”
Ibu dan Putrinya
Pu menderita sakit kepala migrain dan secara rutin pergi ke rumah sakit. Direktur rumah sakit menyarankan agar dia mencoba berlatih Falun Dafa, dan itulah sebabnya dia menghadiri kelas ini. Pada hari kesembilan Pu memiliki senyum lebar di wajahnya, “Kesehatan saya buruk dan saya mudah lelah. Fakta bahwa saya tidak melewatkan satu hari pun di kelas membuat saya merasa bersemangat.”
Putrinya, Song berdinas di militer dan datang bersamanya selama istirahat. Dia menjelaskan kehidupan militer dalam tujuh tahun terakhir telah menguras fisik dan mentalnya. “Saya tidak tahu banyak tentang Falun Dafa sebelum saya memutuskan untuk ikut bersama ibu. Pola pikir saya negatif dan saya dulu memiliki banyak pikiran buruk. Saya bisa menekan mereka ketika saya datang ke sini, dan rasanya sangat menyenangkan. Saya juga bisa tenang,” katanya, “Saya ingin berlatih (Falun Dafa) bersama ibu saya mulai sekarang.”
Sakit Perut Lenyap
Li dari Vietnam mendengar tentang Falun Dafa beberapa tahun yang lalu, tetapi tidak berpikir untuk berlatih. Desember lalu dia pergi ke unit gawat darurat karena sakit perut akut. Setelah kunjungan dan pemeriksaan berulang, para dokter masih tidak dapat menentukan apa yang menyebabkan rasa sakit itu. Li teringat Falun Dafa, dan memutuskan untuk mencobanya.
Adik perempuannya mengajarinya cara melakukan latihan. Li berkata, “Pertama kali saya melakukan latihan, saya banyak berkeringat. Adik saya mengatakan agar tidak khawatir dan mendorong saya untuk melanjutkan. Saya mendengarkannya, dan sekarang saya memiliki tubuh dan pikiran yang sehat.”
Jin menderita masalah kaki. Dia tahu tentang efek penyembuhan Falun Dafa sebelum dia datang ke lokakarya. “Saya percaya bahwa hanya Falun Dafa yang dapat membantu meningkatkan fisik dan mental saya. Saya terutama menyukai fakta bahwa latihan ini dapat memperbaiki watak seseorang. Setelah belajar cara berlatih, saya harus berlatih dengan serius,” ujar Jin.
Toko buku Tianti di Seoul mengadakan kelas sembilan hari Falun Dafa sebulan sekali. Setiap kelas berlangsung selama sembilan hari berturut-turut, dengan opsi kelas pagi (jam 9.30-12.00) atau malam (19.15-21.30). Kelas-kelas tersebut selalu bebas biaya.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org