(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa berkumpul di Lapangan Gerbang Taman Dongning di Kota Tainan pada malam 16 Juli 2022, untuk menyalakan lilin. Acara ini diadakan untuk mengenang praktisi yang kehilangan nyawa akibat penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Tiongkok. Selama acara tersebut, praktisi meminta semua orang untuk membantu menghentikan kekejaman PKT dan segera mengakhiri penganiayaan.

Kegiatan akbar dan khidmat terdiri dari peragaan latihan bersama, pertunjukan musik, pemutaran film, pertunjukan menyanyi solo, membaca keras, dan nyala lilin, untuk mengungkapkan kesedihan praktisi atas mereka yang meninggal.

Praktisi di Tainan berkumpul di Dongning Park Gate Square pada malam 16 Juli 2022, dan mengadakan nyala lilin.

Lin Shu-chen [wanita], koordinator Tainan dari Himpunan Falun Dafa Taiwan, berkata, “Falun Dafa diperkenalkan ke dunia 30 tahun yang lalu. Namun, 23 tahun yang lalu pada 20 Juli 1999, pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, menerapkan metode penyiksaan kejam dan bahkan pengambilan organ hidup-hidup untuk menganiaya praktisi. Kami sangat sedih! Setiap tahun, sekitar 20 Juli, kami menggunakan cara yang penuh kasih dan damai untuk menunjukkan dukungan kami kepada para praktisi Falun Dafa di Tiongkok. Pada saat yang sama, kami berharap dapat membangkitkan lebih banyak hati nurani orang untuk bersatu mengakhiri tindakan kriminal jahat yang bertentangan dengan kemanusiaan ini.”

Lin Shu-chen, koordinator Himpunan Falun Dafa Taiwan di Kota Tainan

Menjunjung Tinggi Falun Dafa Melindungi Kebebasan Taiwan

Anggota dewan Kota Tainan, Shen Chen-tung [pria] dan Tsai Hsiao-wei [wanita] diundang untuk berpartisipasi dalam nyala lilin. Tsai berkata, “Di bawah rezim PKT, orang-orang Tiongkok menderita kerugian besar. Saya berharap melalui penyalaan lilin ini, lebih banyak orang Taiwan dapat melihat dan memahami bagaimana PKT merugikan orang dan itu adalah masalah penting.” Dia meminta semua orang bersama-sama menunjukkan dukungan mereka kepada Falun Dafa dan mengakhiri PKT yang terus menyakiti praktisi.

Anggota dewan Kota Tainan, Tsai Hsiao-wei, berpartisipasi dalam nyala lilin.

Shen Chen-tung berkata, “Kita harus menunjukkan dukungan untuk upaya mengungkap penganiayaan dengan tindakan kita. Melalui media, kita harus membiarkan semua orang melihat nilai-nilai berharga dari kebebasan dan demokrasi. Kami sangat khawatir menjadi negara seperti Tiongkok, yang berada di bawah rezim PKT. Oleh karena itu, kita harus lebih membela dan melindungi negara kita.”

Anggota dewan Kota Tainan, Shen Chen-tung berpartisipasi dalam nyala lilin.

Setelah berlatih Falun Dafa selama 21 tahun, Tsai Wen-hsia berkata bahwa dia sangat menghargai kesempatan ini. Dia berkata, “Memiliki kebebasan berkeyakinan adalah hak asasi manusia. Kami menyerukan hati nurani semua orang dan berharap penganiayaan akan segera berakhir.”

Tsai Wen-hsia telah berlatih Falun Dafa selama 21 tahun.

Ou Su-chen [wanita] telah lama mengklarifikasi fakta dan membujuk orang-orang Tiongkok untuk mundur dari PKT secara daring. Dia berkata, “Lebih dari 4.800 praktisi Falun Dafa telah dianiaya sampai meninggal di Tiongkok! Kami berduka atas mereka di sini hari ini dan kami berharap orang-orang dapat memahami bahwa Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik. Tidak salah untuk berlatih Falun Dafa. Saya berharap praktisi di Tiongkok juga akan memiliki lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkultivasi dengan bebas seperti praktisi lain di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia.”

Ruan Jiaxi, seorang praktisi Vietnam, adalah seorang mahasiswa di National Cheng Kung University-Chinese Centre. Dia datang ke Taiwan tahun ini dan fasih berbahasa mandarin.

Li Shiji, Wu Hongxing and Ruan Jiaxi (depan kiri ke kanan), adalah tiga praktisi dari Vietnam.

Ruan Jiaxi berkata, “Ini adalah pertama kalinya saya berpartisipasi dalam nyala lilin dan ini sangat menyentuh!Pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Saya berharap semua orang bisa datang dan memahami lebih banyak tentangnya, dan bekerja sama untuk segera mengakhiri penganiayaan, sehingga praktisi Falun Dafa di Tiongkok memiliki kebebasan untuk berkultivasi.”

Latar Belakang: Apa itu Falun Dafa Mengapa PKT menganiayanya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Master Li Hongzhi di Kota Changchun, Tiongkok, pada 1992. Sekarang, disiplin spiritual ini dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan mempelajari lima perangkat latihan ini telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan yang signifikan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), memandang popularitas disiplin spiritual yang semakin meningkat ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT, dan pada 20 Juli 1999, mengeluarkan perintah untuk menindas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang Zemin, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum dengan kewenangan di atas kepolisian dan sistem peradilan, dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah memverifikasi kematian lebih dari 4800 praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Karena blokade informasi dan internet dari Tiongkok, jumlah korban sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada banyak bukti nyata bahwa PKT merestui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ di Tiongkok