(Minghui.org) Pada tanggal 20 Juli 1999 Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaan nasional di Tiongkok untuk membasmi Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa. Setiap tahun sejak itu, praktisi Falun Gong di seluruh dunia mengadakan acara untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan dan menyerukan diakhiri. Pada pertengahan bulan Juli 2022, praktisi Prancis mengadakan rapat umum di Paris dan sembilan kota dan wilayah Prancis lainnya untuk mengungkap penganiayaan brutal yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Mereka meminta orang-orang untuk melihat sifat asli PKT dan bergabung dalam upaya untuk mengakhiri penganiayaan.

Rapat umum diadakan di kota dan wilayah berikut: Paris, Lyon, Toulouse, Caen, Colmar, Bordeaux, Marseille, Martinique, Guadeloupe dan La Réunion.

Politisi Berbicara untuk Mendukung Falun Gong

Olivier Faure, ketua Partai Sosialis Prancis dan Anggota Majelis Nasional Prancis, menyatakan dukungannya untuk Falun Gong dalam sebuah wawancara televisi.

Olivier Faure, ketua Partai Sosialis Prancis dan Anggota Majelis Nasional Prancis, menyatakan dukungannya untuk Falun Gong selama wawancara televisi.

Faure berkata, “Kami orang Barat juga terkejut ketika kami mendengar bahwa praktisi Falun Gong dan lainnya dianiaya. Saya berharap di Tiongkok dan di seluruh dunia, orang akan memiliki hak untuk mengekspresikan keyakinan agama mereka, hidup bebas dan damai, dan nilai-nilai universal hak asasi manusia akan dihormati di seluruh dunia.”

Jiovanny William, Anggota Martinik dari Majelis Nasional Prancis, berkata, “Saya menentang segala bentuk penganiayaan. Saya mendukung Falun Gong. Penganiayaan harus dihentikan!”

Jiovanny William, Anggota Martinik dari Majelis Nasional Prancis, berkata, “Saya mendukung Falun Gong. Penganiayaan harus dihentikan!”

Rapat Umum di Depan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris

Pada sore hari tanggal 16 Juli, praktisi mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris untuk mengecam penganiayaan. Tang Hanlong, ketua Himpunan Falun Dafa Prancis, memberikan pidato di mana dia mengungkapkan bagaimana praktisi telah dianiaya oleh PKT selama 23 tahun terakhir. Dia meminta orang-orang untuk melihat sifat asli PKT dan bekerja sama untuk menghentikan penganiayaan.

Tang Hanlong, ketua Himpunan Falun Dafa Prancis, berpidato di rapat umum

Harold King, perwakilan Perancis dari Dokter Against Live Organ Harvesting (DAFOH), berbicara di rapat umum, mengungkapkan bahwa PKT mengambil organ dari praktisi Falun Gong saat mereka masih hidup. Dia menggambarkan kejahatan lain terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Partai terhadap praktisi Falun Gong.

Dr. Harold King, perwakilan dari Doctors Against Live Organ Harvesting (DAFOH) di Prancis, berbicara pada rapat umum tersebut.

Pada sore hari tanggal 16 Juli, praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris untuk memprotes penganiayaan di Tiongkok.

Claire, seorang pemain biola yang melewati acara tersebut, berbicara panjang lebar dengan para praktisi. Dia terkejut dengan luasnya penganiayaan dan berkata, “Pengambilan organ secara paksa sangat mengerikan. Tentu saja sesuatu harus dilakukan, tentu saja kita harus protes. Selamat kepada praktisi Falun Gong! Mereka melakukan pekerjaan yang hebat."

Dia menambahkan, “Di sekolah kami belajar tentang Hitler dan Nazi, tetapi PKT lebih jahat dan telah menyebabkan lebih banyak kematian, puluhan juta kematian.”

Gregory Bruno, seorang manajer di industri keuangan, dikejutkan oleh penganiayaan brutal PKT terhadap Falun Gong. Dia berkata, “PKT memerintah dengan kekerasan, tidak memiliki demokrasi dan transparansi tentang apa yang terjadi di Tiongkok, dan orang-orang tidak bebas memilih masa depan untuk negara mereka atau diri mereka sendiri.”

Menandatangani Petisi di Lingkungan Châtelet di Paris

Pada tanggal 17 Juli, praktisi memperagakan latihan dan mengadakan rapat umum di lingkungan Châtelet di Paris untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Mereka juga mengadakan petisi untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Praktisi mengadakan acara pada 17 Juli di lingkungan Châtelet di Paris.

Rudy, seorang supervisor layanan hotel yang pernah belajar tentang Falun Gong sebelumnya, berbicara kepada praktisi di lingkungan Châtelet pada sore hari tanggal 17 Juli. Dia berkata, “[Pengambilan organ secara paksa] ini tidak normal dan tidak manusiawi, terlepas dari budaya atau kepercayaannya dari orang-orang. Demi mencari keuntungan, melakukan kebrutalan seperti itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini adalah pembunuhan! Itu harus dihentikan! Orang harus bangun. Sangat penting bahwa ini harus dihentikan! Orang-orang perlu diberi tahu dan tidak berpikir bahwa apa yang dikatakan TV dan media itu benar.”

Dia menambahkan, “Sudah menjadi rahasia umum bahwa perbuatan baik diberi pahala tetapi kejahatan mendapat hukuman. Mungkin butuh waktu lama untuk melenyapkan kejahatan ini, tetapi kita tidak boleh menyerah, karena akan ada momen kebangkitan kesadaran datang.”

Rudy mendorong praktisi untuk mendapatkan tanda tangan sebanyak mungkin untuk menghentikan kejahatan tersembunyi terhadap kemanusiaan ini “tindakan memalukan dan busuk ini.” Dia menyimpulkan dengan menambahkan bahwa sungguh luar biasa praktisi Falun Gong melakukan ini di Prancis dan membangkitkan kesadaran orang-orang. “Penting untuk mengetahui bahwa ini bukan sesuatu yang terjadi [hanya] di Tiongkok dan itu tidak akan pernah terjadi di sini. Ada peluang bagus bahwa suatu hari hal yang sama akan terjadi di sini."

Orang Mengecam Penganiayaan Selama Acara di Pelabuhan Saint-Paul, Pulau Réunion, Prancis

Praktisi mengklarifikasi fakta di Saint-Paul, Pulau Réunion, Prancis

Praktisi di pelabuhan Saint-Paul di pulau La Réunion Prancis mengadakan kegiatan pada Sabtu pagi, tanggal 16 Juli untuk memberi tahu orang-orang tentang kejahatan PKT. Melalui acara ini, banyak orang mengetahui tentang penganiayaan kejam terhadap praktisi Falun Gong.

Penduduk Saint-Paul sangat terkejut mengetahui bagaimana praktisi Falun Gong di Tiongkok dianiaya, dan terkejut dengan kekejaman PKT.

Orang-orang membaca papan pajangan yang menceritakan bagaimana PKT menindas Falun Gong dan banyak yang menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan. Mereka juga ingin meminta agar pemerintah daerah mereka mengakhiri hubungan kerjasama antara wilayah Pulau Réunion dan kota Tianjin di Tiongkok.

Seorang reporter dari Réunion Island Daily News mewawancarai praktisi dan menerbitkan artikel tentang acara tersebut pada hari berikutnya.

Penduduk Toulouse Tersentuh oleh Fakta Kebenaran

Acara Falun Gong di Place Charles de Gaulle, Toulouse

Praktisi mengklarifikasi fakta dan mengumpulkan tanda tangan pada petisi di Lapangan Charles de Gaulle di Toulouse pada tanggal 16 Juli.

Clarisse, seorang perawat muda, datang untuk membaca papan pajangan dan kemudian menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Petisi akan dikirim ke anggota dewan dan senator Kotamadya Toulouse dan Provinsi Haute-Garonne.

Dia memotret papan pajangan untuk dibagikan dengan anggota grup media sosialnya. Dia ingin berbagi informasi dengan publik dan berkata dia tertarik untuk berlatih Falun Gong.

Seorang wanita yang mengatakan dia mengunjungi stan tahun lalu, kembali dan meminta beberapa brosur lagi untuk dibagikan kepada kenalannya. Sebelum pergi, dia memberi tahu praktisi, "Kalian melakukan pekerjaan yang luar biasa!"

Di antara banyak orang yang mampir, seorang pria berbicara panjang lebar dengan seorang praktisi. Dia berkata dia belum pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya, dan setelah mendengarnya hari ini, dia sangat tersentuh oleh prinsip-prinsip Falun Gong Sejati, Baik,Sabar. Dia terkejut dengan penganiayaan yang terjadi di Tiongkok. Pria itu berterima kasih kepada praktisi karena memberinya salinan Jurnal Minghui dan bunga lotus kecil.