(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa baru-baru ini mengadakan serangkaian acara di Berlin, pada 15-17 Juli. Mereka mengadakan pawai, demonstrasi, dan unjuk rasa damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok, dan meminta pejabat Jerman dan masyarakat internasional untuk memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia. Banyak pejabat berbicara di acara tersebut atau menulis surat untuk mendukung kegiatan tersebut.

Sebagai salah satu kota terbesar dan paling dinamis di dunia, Berlin juga menjadi saksi sejarah. Terbagi menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur setelah Perang Dunia II, kedua bagian tersebut tidak bersatu kembali sampai tahun 1989 dengan runtuhnya Tembok Berlin. Untuk menjangkau lebih banyak anggota komunitas, para praktisi mengadakan pawai di bekas Berlin Barat pada 15 Juli dan satu lagi di bekas Jerman Timur pada 16 Juli.

Praktisi mengadakan rapat umum di Berlin pada 15 dan 16 Juli 2022.

Praktisi berbaris di bekas Berlin Barat pada 15 Juli


Praktisi mengadakan pawai di bekas Berlin Timur pada 16 Juli

Orang yang lewat mengetahui tentang Falun Dafa dan menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Nilai Universal

Profesor perguruan tinggi Matthias Heydenbluth

Matthias Heydenbluth adalah profesor perguruan tinggi dan mengajar Administrasi Bisnis dan Ekonomi. Setelah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya, ia menemukan pawai praktisi, Dia berkata: “Menyegarkan, mempesona, dan menyenangkan. Prinsip-prinsip ini (Sejati-Baik-Sabar) luar biasa dan merupakan nilai-nilai universal.”

Banyak orang sulit membayangkan Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan menindas kelompok yang begitu damai. Mereka merasa kebrutalan, terutama pengambilan organ secara paksa, mengerikan dan praktisi perlu mengungkapnya. Dia menambahkan: “Ini pasti penting karena masih banyak orang yang tidak tahu apa yang sedang terjadi.”

Pengembang Perangkat Lunak: Parade Paling Damai

Pengembang perangkat lunak Dominik Schneider

Dominik Schneider adalah pengembang perangkat lunak dari Republik Ceko dan dia bekerja di Jerman. Ketika dia melihat pawai di dekat Katedral Berlin dan Museum Altes pada 16 Juli, dia berhenti dan berbicara dengan praktisi. Dia berkata: “Ini adalah pawai paling damai yang pernah saya lihat. Dan penampilan bandnya juga bagus.”

Meskipun penindasan terhadap Falun Dafa telah berlangsung selama 23 tahun, ia sangat yakin para praktisi akan berhasil jika mereka gigih. Dia mengatakan orang tuanya selalu bilang mereka tidak percaya rezim komunis akan runtuh di Eropa Timur, tetapi itu terjadi. Dia menjelaskan: “Meskipun kita tidak bisa memprediksi masa depan, kita selalu bisa memiliki harapan dan bergerak maju.”

Schneider berkata bahwa ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang Falun Dafa. Dia memuji praktisi atas upaya mereka.

Kekejaman yang Mengejutkan

Gamid Salifoch mengatakan dia menyukai pawai praktisi.

Gamid Salifoch, yang bekerja di bidang pariwisata, berdiri lama menyaksikan pawai praktisi. Dia berkata,“Ini damai, penuh warna, dan bahagia. Sangat mengesankan!"

Dia terkejut mendengar bagaimana praktisi disiksa dan dibunuh oleh PKT. Dia berkata: "Ini mengerikan dan tidak etis. Kita hidup di 2022, bukan 1200." Dia mengatakan penting bagi praktisi untuk mengadakan lebih banyak acara seperti ini sehingga negara-negara Barat dapat memperhatikan masalah penting ini. Dia menambahkan: “Mari kita kerjakan bersama-sama.”

Guru Bahasa Belanda: Berbagi Informasi dengan Orang Lain

Frouke Riddersam dari Belanda mengajar sosiologi. Dia berkata dia tahu beberapa kelompok lain ditindas di Tiongkok, tetapi ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang Falun Dafa. Terkesan dengan pawai yang penuh warna dan sikap damai para praktisi, dia berkata bahwa dia dapat merasakan energi positif dan sangat menyukai prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Mengacu pada penganiayaan selama 23 tahun di Tiongkok, dia berkata: “Benar-benar mengerikan bagi orang-orang yang menderita begitu banyak hanya karena keyakinan mereka. Setiap orang harus memiliki kebebasan untuk menjalankan keyakinannya.”

Acara seperti ini sangat penting untuk menyampaikan pesan. Riddersam mengatakan dia akan berbagi informasi dengan teman-temannya. Dia berkata: "Saya akan memberi tahu lebih banyak orang tentang hal itu sehingga tragedi itu bisa berhenti."

Mundur dari PKT

Seorang wanita dan teman-temannya berbicara dengan praktisi di dekat Gerbang Brandenburg. Dia senang mendengar tentang Falun Dafa dan menawarkan untuk memberikan uang kepada praktisi. Seorang praktisi berterima kasih padanya dan menolak, karena semua praktisi adalah sukarelawan. Wanita itu tersentuh. Dia berkata: “Ini pertama kalinya dalam hidup saya ingin memberikan donasi, tetapi ditolak. Saya harus memahami Falun Dafa lebih banyak.”

Seorang wanita Tiongkok dan anaknya juga berbicara dengan praktisi. Dia mengatakan sistem kepercayaan yang dia miliki juga mendapat tekanan di Tiongkok. Seorang praktisi berkata: “PKT menentang agama apapun. Jadi, kita seharusnya tidak mengabdikan hidup kita untuk PKT seperti sumpah untuk lakukan ketika kita bergabung dengan organisasinya.” Wanita itu setuju mundur dari Liga Muda yang dia ikuti sejak kecil.