(Minghui.org) Dua warga Kota Kunming, Provinsi Yunnan baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Sekelompok petugas berpakaian preman menerobos masuk ke rumah Qu Yuexian yang berusia 85 tahun pada 28 September 2021. Mereka menunjukkan foto dia yang disita dari praktisi lain, diambil pada 13 Mei 2021, dan memintanya untuk memastikan apakah salah satu dari orang-orang itu yang ditunjukkan dalam foto itu adalah dia.

Qu membaca buku-buku Falun Gong bersama dengan beberapa praktisi lain pada 13 Mei 2021 dan mereka berfoto bersama. Karena dia tidak menyangkal fakta bahwa dia ada di foto itu, polisi mulai menggeledah rumahnya, tanpa menunjukkan identitas mereka atau surat perintah penggeledahan. Dia mempertanyakan dasar hukum penggerebekan tersebut. Polisi mengangkat foto itu dan berkata, "Ini dia."

Buku-buku Falun Gong dan materi informasi Qu dibawa pergi. Tidak ada daftar penyitaan yang diberikan. Dia kemudian dibawa ke Kantor Polisi Liangyuan dan diinterogasi sampai jam 03:00 pagi. Karena usianya yang sudah lanjut, polisi mendakwa dengan jaminan 1.000 yuan (Rp 2.200.000) dan membebaskannya dengan jaminan.

Praktisi lain, Liu Rongxian, 75, ditangkap pada hari berikutnya, karena dia juga ada di foto yang sama. Buku-buku Falun Gong, materi informasi, dan beberapa ribu yuan uang tunai disita. Dia ditahan di Pusat Penahanan No. 1 Kota Kunming.

Didakwa

Seorang petugas bermarga Huang pergi ke rumah Qu pada 27 Januari 2022 dan membawanya ke Kejaksaan Distrik Xishan. Seorang jaksa bernama Bai Liqiong bertanya apakah buku dan materi Falun Gong adalah miliknya.

Setelah dia menjawab ya, Bai bertanya padanya: "Apakah kamu mengaku bersalah?"

Qu membantah: “Bersalah apa? Ini adalah buku-buku yang saya baca setiap hari. Hukum apa yang saya langgar?”

Bai terus bertanya padanya: "Apakah kamu masih berlatih?".

“Tentu saja. Falun Gong mengajarkan orang untuk menjadi baik. Kesehatan saya meningkat dengan mempraktikkannya. Saya menghemat banyak biaya medis dan juga membebaskan anak-anak saya dari keharusan merawat saya.”

Karena Bai tidak bisa memaksa Qu untuk mengaku bersalah, dia membiarkannya pulang. Dia kemudian mendakwa Qu dan Liu, menuduh mereka mengadakan “pertemuan ilegal.”

Hukuman

Ketika Qu dan Liu diadili di Pengadilan Distrik Xishan (tanggal tidak diketahui), Qu bersaksi dalam pembelaannya sendiri. Dia berargumen bahwa dia dan praktisi lain hanya membaca buku-buku Falun Gong bersama-sama dan tidak merugikan siapa pun atau masyarakat. Dia mengatakan bahwa jaksa Bai secara membabi buta mengikuti kebijakan penganiayaan dan sewenang-wenang mendakwa mereka. Hakim sering menghentikannya saat dia membacakan pernyataan yang telah disiapkannya.

Saat Qu terus berbicara, dia bertanya kepada jaksa Bai: “Pasal 35 Konstitusi menyatakan bahwa warga negara Tiongkok memiliki hak atas kebebasan berbicara, publikasi, berkumpul, berserikat, prosesi, dan demonstrasi. Bukankah saya memiliki hak-hak sipil ini yang diberikan oleh Konstitusi?”

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia dilahirkan dalam keluarga seorang pedagang kain. Pada usia 11 tahun, dia melakukan perjalanan dengan ayahnya, semua harta benda mereka dicuri oleh bandit. Dia hampir terbunuh. Bisnis keluarga kemudian dengan cepat menurun dan dia harus bekerja sangat keras untuk mencari nafkah. Setelah menikah, ia melahirkan enam anak. Kesulitan hidup berdampak pada kesehatannya dan dia berjuang dengan banyak kondisi, termasuk asma bronkial, rematik, tukak lambung, dan tekanan darah rendah.

Dia mencari berbagai perawatan, tetapi tidak ada yang berpengaruh banyak padanya. Tidak lama setelah dia mengikuti Falun Gong pada tahun 1997, semua penyakitnya hilang dan dia menikmati kesehatan yang baik. Dia hidup dengan prinsip-prinsip Falun Gong Sejati, Baik, Sabar dan memiliki pandangan hidup yang positif.

Dia bertanya kepada hakim: “Saya telah mendapat banyak manfaat dari berlatih Falun Gong, namun Guru tidak pernah meminta imbalan apa pun dari saya. Ketika saya membaca buku-buku Falun Gong dengan praktisi lain pada 13 Mei 2021, sebagai cara untuk merayakan ulang tahun Guru, apa yang salah dengan itu? Hukum apa yang kami langgar?”

Hakim menjadi marah dan tidak mengizinkannya berbicara lagi. Dia kemudian menghukum Qu 1,5 tahun dengan denda 8.000 yuan (Rp 17.600.000) dan Liu 3 tahun dengan denda 10.000 yuan (Rp 22.000.000).

Informasi pelaku:

Bai Liqiong (白丽琼), jaksa Kejaksaan Distrik Xishan
Zhang Linmin (张林敏), hakim ketua Pengadilan Distrik Xishan
Wang Jianxun (王建勋), hakim Pengadilan Distrik Xishan
Zhao Li (赵丽), hakim Pengadilan Distrik Xishan
Li Dandan (李丹丹), panitera Pengadilan Distrik Xishan