(Minghui.org) Karnaval Rijeka telah diadakan setiap musim semi selama sekitar 40 tahun. Peserta dari Kroasia dan wilayah sekitarnya tahun ini ikut bergabung bersama Tian Guo Marching Band Eropa. Praktisi yang berjumlah lebih dari 200 orang ini, menjadi yang terbesar dalam parade.

Tian Guo Marching Band di Karnaval Rijeka

Anggota band Tian Guo adalah praktisi Falun Gong dari berbagai negara Eropa, berusia 9 hingga 70 tahun, yang menyebarkan pesan perdamaian dengan musik mereka, dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang telah dialami Falun Gong di Tiongkok selama lebih dari 20 tahun. Mereka telah tampil di banyak ibu kota Eropa, tetapi ini adalah penampilan pertama mereka di Kroasia.

Tian Guo Marching Band di pusat Zagreb

Pada hari-hari sebelumnya, Tian Guo menggelar serangkaian parade di ibu kota Kroasia, Zagreb.

Seorang pejalan kaki menerima amulet Falun Dafa (Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa).

Bagi banyak orang yang penasaran di Zagreb, ini adalah pertemuan pertama mereka dengan Falun Gong dan mereka hanya tahu sedikit tentang disiplin spiritual ini atau mengapa ajaran ini dianiaya di Tiongkok. Namun, karena Kroasia adalah negara komunis di masa lalu, tidak sulit bagi mereka untuk memahami bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak menoleransi kebebasan berkeyakinan.

Tian Guo Marching band di King Tomislav Square di Zagreb

“Bidadari”

Bersamaan dengan musik Tian Guo Marching Band, para wanita berpakaian seperti "bidadari" tampil, menari dengan bunga lotus. Dalam agama Buddha, Lotus melambangkan kemurnian tubuh, ucapan, dan pikiran, karena ia menjulang di atas air keruh tanpa noda.

“Naga” Tiongkok di Zagreb, di Lapangan Ban Jelačić

Orang yang lewat juga terhibur oleh pertunjukan naga, yang dalam mitologi Tiongkok melambangkan makhluk positif.

Karnaval Rijeka mengumpulkan 57 rombongan dan hampir 5.000 peserta, sementara jumlah penonton berkali-kali lipat.

Hentikan pengambilan organ

Media lokal yang meliput acara karnaval tidak melewatkan spanduk yang berbicara tentang pengambilan organ dari praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dalam sebuah artikel di portal Rijeka hari ini, wartawan merujuk pada sejarah penganiayaan Falun Gong di Tiongkok dan bertanya-tanya apakah partisipasi Falun Gong dalam karnaval dapat menyebabkan skandal diplomatik dengan kedutaan Tiongkok.

Artikel itu juga menyebutkan bahwa pada tahun 2018, peserta karnaval adalah Institut Konfusius, “organisasi milik negara Tiongkok yang didirikan untuk mempromosikan bahasa Tiongkok di luar negeri, dan telah menjadi bagian dari upaya Xi Jinping untuk mempromosikan kekuatan Tiongkok di luar negeri.”

Laporan komprehensif di portal tersebut juga menyebutkan banyak skandal terkait institut tersebut, seperti tuduhan spionase dan propaganda. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa Institut Konfusius memiliki "reputasi beracun."

Kegiatan diakhiri dengan seruan damai di depan kedutaan besar Tiongkok di Zagreb.