(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan rapat umum, latihan bersama dan nyala lilin di seluruh Malaysia untuk mengenang praktisi yang telah meninggal selama 23 tahun penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Mereka berharap peristiwa ini dapat membantu orang mengetahui fakta kebenaran dan membawa pelaku utama Jiang Zemin ke pengadilan, membubarkan PKT dan mengakhiri penganiayaan.

Rapat Umum di Kedutaan Besar Tiongkok di Kuala Lumpur

Praktisi mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Kuala Lumpur, ibu kota negara itu pada 20 Juli 2022.

Praktisi memegang spanduk yang menampilkan kata-kata seperti “Falun Dafa, Sejati, Baik, Sabar,” “23 Tahun Perlawanan Damai Melawan Penganiayaan,” “Dukungan Global untuk Rakyat Tiongkok Membawa Jiang Zemin ke Pengadilan,” dan “Akhiri Perampasan Organ oleh PKT Terhadap Praktisi Falun Dafa Saat Mereka Masih Hidup.”

Para praktisi juga membacakan proklamasi (ucapan dukungan) dalam bahasa Mandarin dan Inggris selama rapat umum dan mengecam penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa dan kejahatannya terhadap kemanusiaan. Ucapan dukungan menunjukkan bahwa pada 20 Juli 1999, Partai Komunis memulai penindasan massal yang menargetkan praktisi Falun Dafa. Dua puluh tiga tahun telah berlalu, tetapi penganiayaan terus berlanjut.

Proklamasi itu juga menyebutkan bahwa hampir 400 juta orang Tiongkok telah mengenali sifat sejati Partai dan memilih untuk mundur darinya dan organisasi pemudanya. Orang-orang ini akan memiliki masa depan yang cerah dan indah.

Sebelum acara berakhir, perwakilan dari praktisi Falun Dafa menyerahkan surat mereka ke Kedutaan Besar Tiongkok di Malaysia.

Praktisi di Malaysia mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Kuala Lumpur pada 20 Juli 2022 untuk mengecam penganiayaan.

Praktisi menyerahkan surat protes ke Kedutaan Besar Tiongkok di Kuala Lampur.

Kegiatan di Melaka Menyerukan Akhiri Penganiayaan

Selain acara yang diadakan di depan Kedutaan Besar Tiongkok, praktisi di berbagai penjuru Malaysia juga menggelar rangkaian kegiatan berkaitan 20 Juli 2022.

Mereka memperagakan latihan dan mengadakan nyala lilin di Taman Bandaraya Bukit Serindit Park Melaka pada 10 Juli 2022. Lebih dari 100 praktisi dari berbagai bagian Malaysia berpartisipasi dalam acara tersebut dan mengenang rekan-rekan praktisi yang dianiaya hingga meninggal di Tiongkok. Adegan itu sangat khusyuk dan damai.

Praktisi mengadakan nyala lilin di Taman Bandaraya Bukit Park pada 10 Juli 2022 untuk mengenang praktisi yang meninggal akibat penganiayaan di Tiongkok.

Li Baoyuan, seorang praktisi dari Melaka berkata: “Banyak orang salah paham dan berpikir bahwa PKT telah berubah. Mereka tidak percaya bahwa rezim terus menganiaya praktisi Falun Dafa. Acara ini dapat membantu menyadarkan masyarakat, sehingga bermakna. Jika tidak ada yang berbicara, kejahatan PKT akan menjadi semakin merajalela.”

Dai Yulian, seorang praktisi setempat yang bekerja di sistem pendidikan, berkata: “PKT telah dengan kejam menganiaya praktisi Falun Dafa. Detailnya benar-benar membuat orang merinding! Kami menyerukan agar penganiayaan ini segera diakhiri dan pelakunya diadili!”

Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa sebagai bagian dari kegiatan yang diadakan pada 10 Juli 2022.

Nyala Lilin di Kota Kinabalu, Ibu Kota Sabah

Praktisi di Malaysia bagian timur mengadakan nyala lilin di tempat latihan setempat, Taman Ujana Rimba Tropika Park, pada 17 Juli 2022.

Praktisi mengadakan nyala lilin di Taman Ujana Rimba Tropika Park pada 17 Juli 2022.

Cuaca di Sabah akhir-akhir ini sedang dilanda badai. Pada hari diadakan acara, langit cerah dan matahari bersinar. Praktisi memegang spanduk dengan pesan seperti, "Falun Dafa Baik," "Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Dafa," dan "Bantu Mengakhiri Pengambilan Organ Hidup oleh PKT." Suasana itu khusyuk dan damai.

Chen Dehui, seorang praktisi setempat yang berpartisipasi dalam acara tersebut, berkata: “Saya berharap orang-orang dapat memahami fakta kebenaran tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa dan berdiri di sisi yang lurus. Saya berharap penganiayaan akan segera berakhir.”

Kegiatan Diselenggarakan di Selangor

Agar orang-orang di daerah lain memahami fakta kebenaran tentang Falun Dafa, praktisi mengadakan kegiatan di Taman Rakyat Park pada sore hari tanggal 16 Juli 2022. Mereka melakukan latihan, mengklarifikasi fakta dan mengadakan nyala lilin untuk memperingati 23 tahun praktisi mengungkap penganiayaan secara damai, dan untuk mengenang rekan-rekan praktisi yang dianiaya hingga meninggal oleh PKT. Adegan itu khusyuk dan damai.

Praktisi mengadakan kegiatan di pintu masuk Taman Klang’d Taman Rakyat di Selangor pada 16 Juli 2022.

Seorang praktisi menyampaikan pidato untuk membantu orang memahami fakta kebenaran.

Acara nyala lilin dilakukan pada pukul 19.00

Orang-orang berbicara dengan praktisi dan mengetahui penganiayaan.

Seorang pria Tionghoa memperhatikan acara tersebut dan memberi tahu praktisi bahwa dia sering melihat praktisi Falun Dafa di tempat-tempat wisata di luar negeri. Dia memuji mereka, mengatakan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik.

Ketika seorang pria Indonesia, Gunalan, mengetahui bahwa penganiayaan telah berlangsung selama 23 tahun, dia berkata bahwa dia merasa sangat sedih. Anak-anaknya juga mengatakan bahwa mereka merasa sangat sedih. Mereka semua mengecam tindakan jahat PKT yang mengambil organ praktisi saat mereka masih hidup.

Orang Indonesia lainnya yang datang ke taman untuk jogging menerima informasi dari seorang praktisi dan mengetahui bahwa acara hari itu diadakan untuk mengenang rekan-rekan praktisi yang dibunuh oleh PKT. Dia berkata: “Saya tahu Falun Dafa dan penganiayaan, saya seorang pengacara. Seorang teman memberi tahu saya tentang Falun Dafa. Kami memiliki grup di media sosial. Saya juga tahu tentang PKT yang melakukan pengambilan organ hidup-hidup. Saya akan membagikan informasi ini kepada orang lain.”

Mo, 65, telah berlatih Falun Dafa selama 16 tahun. Selain berpartisipasi dalam kegiatan setempat, ia juga telah ke negara lain seperti Hong Kong dan Indonesia selama bertahun-tahun untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan. Dia berkata: “Jika kami tidak mengadakan acara seperti ini, orang tidak akan tahu tentang penganiayaan. Jika tidak keluar mengklarifikasi fakta, berarti kami membiarkan praktisi yang dibunuh. Kami harus bertahan dan terus mengklarifikasi fakta.”

Mo berkata bahwa kami harus bertahan dan terus memberitahu orang-orang tentang penganiayaan.

Liu Qingjie, 32, adalah seorang sales engineer dan telah berlatih Falun Dafa selama 17 tahun. Dia berkata: “Kami harus membiarkan lebih banyak orang mengetahui penganiayaan ini karena itu tidak manusiawi. Kami harus menghentikan penganiayaan ini dan mengatakan yang sebenarnya kepada orang-orang. Jika tidak memberi tahu mereka tentang keadaan sebenarnya di Tiongkok, PKT akan terus menipu seluruh dunia.”

Liu Qingjie berkata: “Jika kami tidak memberi tahu orang-orang tentang keadaan sebenarnya di Tiongkok, PKT akan terus menipu seluruh dunia.”