(Minghui.org) Bibi saya didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium akhir, dan sel kanker telah menyebar ke tulang pada bulan November 2020. Dokter tidak berdaya, jadi bibi bersikeras pulang ke rumah untuk menghabiskan sisa hari-harinya. Putranya memberi tahu kerabat dekat untuk mengunjunginya dan melihat untuk terakhir kalinya.

Bibi berusia 80 tahun, tahun ini. Dia adalah orang yang baik hati, tinggal di pedesaan, dan tidak pernah bersekolah. Dia menderita penyakit jantung yang serius ketika dia masih muda dan telah pingsan berkali-kali.

Saya pergi menemuinya pada pertengahan bulan November. Dia sesak napas di tempat tidurnya dengan tabung oksigen di hidungnya. Dia mengajari anak-anak dan cucu-cucunya tentang kafan itu, ke arah mana tubuhnya harus diarahkan, dan di mana mereka harus membuat tempat roh. Kemudian, dia juga tidak lupa mengembalikan obat yang tidak dia minum, dan banyak lagi detail pemakamannya.

Sering kali dia berhenti bernapas, dua orang akan menahannya dalam posisi duduk, yang lain menepuk punggungnya, dan putranya akan berteriak di telinganya, “Ibu! Ibu! Kembalilah,” sampai dia kembali bernapas.

Dia mengatakan bahwa dia telah meninggal kemarin, tetapi anak-anaknya memanggilnya kembali. Dia melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain, dan dia tidak bisa melewatinya hari ini. Pada akhirnya dia berkata, "Saya tidak ingin pergi, saya tidak tega meninggalkan anak-anak ini!"

Saya pernah memberi tahu dia fakta tentang Falun Dafa dan menyarankan untuk melafalkan dua kalimat keberuntungan Dafa, “Falun Dafa baik, Sejati Baik Sabar baik,” tetapi dia tampaknya tidak menganggapnya serius pada waktu itu.

Saya kembali mengingatkan dia tentang dua frasa dan mengulanginya beberapa kali sampai dia benar-benar mengerti dan mengingatnya. Saya mengatakan kepadanya bahwa Falun Dafa adalah ajaran terbaik dari aliran Buddha. Menurut pemahaman saya sendiri, saya memperkenalkan arti dari tiga kata Sejati, Baik, Sabar. Saya berkata, “Bibi, anda sangat baik, jika anda dengan tulus dan hormat melafalkan kata yang mengandung kebenaran, para dewa dan Buddha akan memberkati anda. Anda dapat melafalkan di dalam hati anda. Teruslah melafalnya.” Saya perhatikan dia percaya kali ini.

Setelah sekitar dua atau tiga jam bibi berkata, "Saya tidak merasa buruk lagi, saya ingin mandi." Saya berkata kepada saudara ipar saya, “Bibi usia lanjut itu dalam kondisi baik sekarang.” Kakak ipar saya berkata, “Mungkin ini kebangkitan singkat sebelum kematian. Saya khawatir dia tidak benar-benar dalam kondisi baik. Sudah lama dia sakit parah.”

Saya pulang ke rumah sore hari. Saya menelepon sepupu keesokan harinya untuk memeriksa situasi bibi saya. Dia mengatakan telah membaik sejak sore terakhir.

Beberapa hari kemudian, dia memberi tahu saya bahwa situasi ibunya terus membaik. Saya memintamengingatkannya untuk melafalkan dua kalimat itu, dan juga melafalkannya di sampingnya untuk membantunya. Dia membenarkan bahwa ibunya memang melafal kalimat itu.

Lambat laun, bibi berhenti memakai oksigen, tidak lagi membutuhkan suntikan, dan bisa mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan.

Kami mengunjungi bibi selama Festival Qingming (Festival Pembersihan Makam) terakhir. Saya bertanya kepadanya, “Bibi, apakah anda masih ingat dua kalimat Dafa yang saya minta untuk sering anda lafalkan?” Dia berkata, “Saya sering melafalnya! Saya baru saja melafalnya.”

Melihat kondisinya saat ini, para kerabat menganggapnya luar biasa. Di luar halaman, saya mendengar bibi lain dan dua sepupu berbicara, “Dia tidak terlihat seperti menderita kanker! Ini benar-benar luar biasa.” Saya berkata, "Selama anda benar-benar percaya pada Dafa, dan dengan tulus melafalkan dua kalimat Dafa, akan berdampak seperti itu."