(Minghui.org) Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dan beberapa pekerjaan proyek di malam hari, saya memutuskan untuk melakukan latihan meditasi, yang biasanya merupakan waktu yang paling menyenangkan.

Dengan suara musik latihan, saya perlahan-lahan menjadi tenang. Tubuh saya menjadi hangat dan dikelilingi oleh medan energi. Saya merasa sangat nyaman. Namun setelah beberapa saat, pikiran saya mulai mengembara dan saya tidak bisa lagi merasakan tenang. Meskipun kaki saya tidak sakit, saya menurunkan kaki dan berhenti berlatih dalam waktu kurang dari satu jam. Merasa frustrasi, saya pikir saya tidak dalam kondisi yang baik hari ini.

Tiba-tiba saya menyadari, “mengapa saya tidak mengambil inisiatif menekan pikiran yang mengganggu? Melakukan latihan tidak hanya tentang mengubah tubuh, tetapi juga merupakan proses kultivasi. Ketika berbagai pikiran yang mengganggu terus muncul di benak, bukankah ini kesempatan untuk mencengkram dan menyingkirkannya?”

Ini mencerminkan masalah yang sudah lama saya alami. Saya selalu mengandalkan kekuatan Dafa untuk melenyapkan keterikatan hati saya. Dengan lebih banyak belajar Fa, saya dapat melepas beberapa Qing dan keinginan. Tetapi saya sendiri tidak secara proaktif mengultivasi diri. Bahkan ketika saya melihat beberapa keterikatan, saya tidak secara aktif mencari pikiran saya untuk melenyapkannya. Kultivasi saya bertahan pada satu tingkat untuk waktu yang lama.

Guru berkata:

“Ada yang sering berkata pada Shifu: semula ketika saya membaca Fa, tingkatannya membubung pula dengan cepat, di saat membaca buku hal-hal yang dipahami tiada hentinya menampakkan diri, mengapa sekarang tidak ada lagi perasaan semacam itu? Coba anda pikirkan sendiri apakah anda masih “Xiulian seperti awal mula?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Greater New York 2013.”)

Pelurusan Fa telah mencapai tahap akhir. Saya harus terus mengingatkan diri sendiri untuk secara aktif mencari ke dalam melenyapkan keterikatan hati agar mencapai standar sebagai pengikut Dafa dan menyelamatkan makhluk hidup dengan lebih baik.