(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari Mannheim dan Heidelberg di Jerman berkumpul di pedestrian di seberang Mannheim Marktplatz mengadakan kegiatan klarifikasi fakta pada 23 Juli 2022. Para praktisi berbicara tentang penganiayaan yang diderita oleh praktisi Falun Dafa 23 tahun terakhir di Tiongkok dan mengumpulkan tanda tangan pada petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Mereka juga menyebarkan prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar.

Praktisi memperagakan meditasi Falun Dafa

Setelah praktisi memasang papan pajangan tentang Falun Dafa dan penganiayaan di Tiongkok, beberapa praktisi memperagakan latihan sementara yang lain membagikan brosur informasi. Spanduk besar mereka menunjukkan kata-kata 'Pengambilan Organ Hidup-Hidup Tidak Ditoleransi Oleh Surga' dan 'PKT (Partai Komunis Tiongkok) adalah yang Paling Jahat dengan Virusnya Mendera Seluruh Dunia' digantung di sisi kiri dan kanan stan, dan spanduknya sangat menarik perhatian. Banyak orang mampir untuk mengamati dan membaca informasi secara detail. Beberapa orang mengobrol dengan praktisi dan bertanya kepada mereka tentang penganiayaan di Tiongkok.

Pejalan kaki berhenti sejenak untuk mengetahui tentang Falun Dafa dan menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Penduduk: Apa yang Kalian Semua Lakukan Itu Hebat, Mengagumkan

Anette menunjuk ke spanduk yang mengekspos pengambilan organ hidup-hidup yang disetujui oleh PKT dari praktisi Falun Dafa dan bertanya kepada seorang praktisi dengan kaget, “Apakah ini nyata? Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?” Praktisi itu menjawab, “Ini nyata dan masih berlangsung di Tiongkok hari ini.”

Anette kemudian bertanya, "Mengapa saya tidak pernah melihat masalah ini dilaporkan?" Praktisi itu menjawab, “PKT menggunakan keuntungan finansial untuk menyuap negara-negara barat sehingga mereka semua diam tentang masalah ini. Media Barat juga sama.” Anette mengangguk setuju.

Praktisi itu juga memberi tahu Anette, “Kami di sini hari ini untuk menyerukan agar penganiayaan segera dihentikan.” Dia mengatakan kepadanya bahwa praktisi Falun Dafa mengadakan pawai besar-besaran di Berlin akhir pekan lalu untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan dan dia dapat menemukan banyak video dan artikel terkait tentang hal itu secara online. Anette berkata, “Itu bagus. Bisakah anda menulis situs web di brosur ini?” Praktisi kemudian menulis de.minghui.org dan de.falundafa.org pada brosur.

Anette mengatakan bahwa dia sedang melakukan penelitian untuk sebuah perusahaan perhiasan di Belgia. Dia berkata kepada praktisi, “Sungguh tidak dapat dipercaya bahwa hal-hal seperti itu terjadi. Saya tahu bahwa meditasi sangat baik. Merampas kebebasan seseorang untuk membuat pilihan bebas tidak dapat diterima oleh saya. Saya pikir pemerintah [PKT] Tiongkok tidak menghormati warganya. Ini sangat menyedihkan. Tinggal di sini di negara demokrasi, kita tidak bisa membayangkan hal-hal yang terjadi di sana. Saya bersimpati dengan mereka dari lubuk hati saya.” Anette menunjuk ke formulir petisi dan berkata, "Saya harus menandatangani ini."

Praktisi memberinya suvenir bunga lotus kecil dengan tulisan 'Sejati, Baik dan Sabar' tertulis di atasnya. Anette tersenyum dan berkata, “Terima kasih telah memberi tahu saya tentang masalah ini, yang belum pernah saya dengar sebelumnya hari ini. Saya akan online untuk benar-benar belajar lebih banyak tentang topik ini [Falun Dafa] ketika saya pulang. Kalian semua pasti akan terus mengadakan acara di sini di masa depan juga, kan?” Praktisi itu mengangguk dan berkata, "Ya." Anette menjawab, “Kalau begitu, saya masih bisa bertemu kalian semua. Saya akan terus memerhatikan kalian semua.”

Memberikan Semangka untuk Menunjukkan Dukungan

Seorang wanita berkata bahwa dia sangat sedih mendengar tentang pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT. Dia mengatakan bahwa dia tidak asing dengan aturan totaliter negara komunis. Dia berasal dari Königsberg, yang saat ini disebut Kaliningrad di Rusia. Setelah Perang Dunia Kedua, Königsberg diduduki oleh komunis Soviet.

Dia sangat berterima kasih kepada para praktisi karena menyebarkan kebenaran dan memberi tahu orang-orang tentang sifat jahat PKT, “Apa yang kalian semua lakukan hari ini adalah hebat dan mengagumkan.”

Wanita itu pergi, tetapi kemudian kembali lagi dengan semangka. Dia berkata bahwa dia ingin praktisi menikmati semangka dan membantu mereka mengklarifikasi fakta tentang kejahatan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT kepada orang yang lewat.

Seorang wanita Turki sangat tertarik dengan latihan Falun Dafa dan bertanya kepada seorang praktisi tentang biaya apa yang diperlukan untuk belajar berlatih. Praktisi mengatakan kepadanya bahwa belajar Falun Dafa benar-benar gratis. Wanita itu menghela nafas dan berkata bahwa dia sudah terlambat mendengar tentang Falun Dafa. Dia kemudian menanyakan alamat tempat latihan di Mannheim dan berkata bahwa dia pasti akan pergi ke sana untuk belajar latihan.

Praktisi Muda: Pelajar Internasional dari Tiongkok Harus Melepaskan Konsep dan Prasangka untuk Mempelajari Kebenaran Tentang Falun Dafa

Praktisi Falun Dafa Zoe sedang belajar untuk gelar Master di sebuah universitas di Jerman. Zoe telah berkultivasi Falun Dafa sejak dia berusia empat tahun bersama ayahnya. Tetapi setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, dalam ingatannya, dia tidak lagi melihat ayahnya di rumah. “Dia menjalani kehidupan menggelandang. Dari tahun 2002 hingga 2005, dia kembali ditangkap secara ilegal dan dikirim kerja paksa selama tiga tahun,” kata Zoe.

“Ayah saya mengalami perlakuan kejam, seperti dibekukan di tengah angin dingin minus 10 derajat Celcius, disetrum kemaluannya dengan tongkat listrik, dicabut giginya dan kakinya disiram air panas. Kedua kakinya tidak lagi berfungsi karena menjadi cacat. Dia sekarang lumpuh secara permanen.”

Zoe mengenang, “Ayah saya mulai berkultivasi Falun Dafa dari akhir 1994 hingga awal 1995.” Zoe berkata, “Saat itu, qigong sangat populer di seluruh negeri. Selain itu, ayah saya menderita asma yang parah. Sangat serius pada saat itu sehingga dia hampir kehilangan nyawanya. Kemudian, setelah diperkenalkan oleh seseorang, ayah saya membeli buku pusaka itu, Zhuan Falun. Setelah dia mulai berkultivasi, dia benar-benar pulih dari asmanya.”

Zoe berkata, “Saya berharap lebih banyak orang di masyarakat barat dapat mengetahui tentang masalah ini [penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa] yang terjadi di Tiongkok.” dan “Saya juga berharap orang-orang dari generasi muda, seperti saya, dan mahasiswa di luar negeri, dapat melepaskan konsep dan prasangka mereka untuk mempelajari apa sebenarnya Falun Dafa sehingga mereka dapat membuat penilaian yang benar.”