(Minghui.org) Praktisi mengadakan rapat umum dan pawai di pusat kota Seoul pada 20 Juli 2022, untuk menarik perhatian publik pada 23 tahun penganiayaan kejam PKT (Partai Komunis Tiongkok) terhadap Falun Dafa.

Rapat umum diadakan di depan Balai Kota Seoul, pusat pemerintahan Seoul. Di sebelah kiri adalah Istana Deoksugung sedangkan distrik Myeong-dong yang populer berada di sebelah kanan. Daerah ini juga terdapat Perpustakaan Seoul. Ini merupakan salah satu tempat utama kota Seoul di mana kegiatan rekreasi dan budaya digelar.

Praktisi dari seluruh negeri mulai berdatangan pada pukul 7 pagi. Sedangkan acara dimulai pukul 8:30 dengan peragaan latihan Falun Gong. Orang-orang yang berangkat kerja berhenti untuk menyaksikan dan mengomentari kaus kuning mereka yang cerah. Banyak orang berpendapat bahwa pemandangan itu menenangkan hati dan penuh dengan energi damai.

Praktisi memperagakan latihan di depan Balai Kota Seoul pada 20 Juli 2022, sebagai bagian dari kegiatan sepanjang hari untuk menarik perhatian publik pada 23 tahun penganiayaan.

Praktisi di Korea Selatan mengadakan rapat umum dan pawai di pusat kota Seoul pada 20 Juli 2022, untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan selama 23 tahun.

Pawai dipimpin oleh Tian Guo Marching Band diikuti oleh barisan yang memegang informasi tentang Falun Dafa, peragaan latihan, aksi mundur dari PKT, klarifikasi fakta, dan pertunjukan genderang pinggang.

Pawai akbar ini menggunakan dua jalur mobil. Untuk meminimalkan ketidaknyamanan warga, Himpunan Falun Dafa Korea Selatan mengajukan permohonan bantuan lalu lintas ke kantor polisi terlebih dahulu. Saat melewati persimpangan dengan penyeberangan, pawai dipisahkan untuk menghindari ketidaknyamanan warga. Petugas polisi berterima kasih kepada praktisi karena telah bekerja sama untuk mengurangi dampak apapun pada lalu lintas.

Banyak orang dapat melihat pawai akbar yang berlangsung saat jam makan siang. Mereka mengambil foto dengan ponsel mereka dan menerima brosur yang dibagikan oleh praktisi. Beberapa bertanya tentang Falun Dafa dan mengapa mereka mengadakan pawai.

Pujian Publik atas Upaya Mengungkap Penganiayaan

Pawai Falun Dafa berjalan mengikuti rute sejauh empat kilometer. Praktisi membawa bendera warna-warni, dan spanduk kecil dan besar dengan pesan seperti "Falun Dafa baik," "Sejati-Baik-Sabar baik," "Hentikan penganiayaan Falun Gong," dan "Sudah Saatnya Mengakhiri Penganiayaan." Ada juga formasi lambang Falun Dafa dan gambar dari buku utama Zhuan Falun dalam pawai tersebut.

Beberapa warga yang menyaksikan pawai, ada yang sesaat mengikuti praktisi, dan yang lain berdiri untuk membaca pesan di spanduk.

Jin yang menyaksikan pawai berkata dia berharap Falun Dafa akan dipraktekkan di seluruh dunia.

Jin, 74 tahun, yang menyaksikan pawai berkata bahwa ini luar biasa karena praktisi Falun Dafa menyampaikan kebebasan untuk mempraktikkan keyakinan mereka melalui pawai. “Korea Selatan adalah negara bebas dan demokratis, saya berharap Falun Dafa akan menyebar ke seluruh dunia.” Dia berkata akan ikut mencoba berlatih Falun Dafa.

Cui, seorang warga Seoul mengatakan bahwa praktisi hanya berlatih kultivasi untuk meningkatkan jasmani dan rohani, namun rezim Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Cui, 68 tahun, bekerja di lokasi konstruksi. Dia berkata, “Praktisi hanya mengkultivasi jasmani dan rohani mereka. PKT melancarkan penganiayaan atas nama negara komunis karena banyaknya orang yang berlatih. Ini tidak akan berhasil.” Dia berkata bahwa dia sudah lama tertarik pada kultivasi dan ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa.

Praktisi Falun Gong Menjelaskan Alasan Mereka Menentang Penganiayaan

Jin Zhengshu, 64 tahun, seorang penerjemah yang mulai berlatih Falun Dafa sejak 13 tahun yang lalu. Dia berlatih setelah seorang kenalannya meminjamkan buku Zhuan Falun. Setelah membacanya, dia mengerti bahwa Falun Dafa bukan hanya tentang meningkatkan kesehatan dan kebugaran seseorang—tapi juga dapat membantunya memahami prinsip-prinsip yang lebih tinggi.

Jin Zhengshu

Ketika dia mengetahui tentang penganiayaan kejam di Tiongkok, Jin terkejut. “Saya bingung. Tidak ada alasan untuk menganiaya Falun Dafa. Bagaimana bisa sebuah pemerintahan melakukan hal seperti itu? Saya kemudian menyadari bahwa PKT bukanlah partai politik tetapi sebuah organisasi kejahatan.”

Jin Yuhan

Jin Yuhan, 64 tahun, mulai berlatih 13 tahun yang lalu setelah dia menjalani operasi kanker dan kesehatan dalam kondisi buruk. Ia juga menderita penyakit lain seperti kekakuan, nyeri pada bahu, dan diabetes. Dia khawatir dengan kesehatannya. Beberapa bulan setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, semua penyakitnya lenyap dan dia tidak lagi mengkhawatirkan kesehatannya.

Dia berkata, “Ketika saya melihat foto-foto praktisi yang disiksa, saya merasa penganiayaan itu sangat kejam. Saya merasa perlu untuk memberitahu orang-orang betapa jahatnya PKT, dan betapa kejamnya mereka. Setiap kali ada kegiatan saya berpartisipasi untuk mengungkap penganiayaan.”

Li Xiangshu

Li Xiangshu, 61 tahun, mulai berlatih Falun Dafa sejak 16 tahun lalu. Dia sangat sibuk dengan karirnya dan memiliki kesehatan yang buruk. Selagi mencari cara untuk meningkatkan kesehatannya. Dia berpikir bahwa gerakan Falun Dafa indah, maka dia memutuskan untuk berlatih.

“Falun Dafa sangat baik, saya tidak bisa mengerti mengapa PKT menganiaya Dafa. Selama bertahun-tahun saya menyadari betapa kejamnya PKT. Rezim ini memfitnah sekelompok orang yang baik hati. Tetapi yang paling luar biasa adalah para praktisi yang tidak pantang menyerah. Sebaliknya, mereka terus menggunakan cara damai untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan,” katanya.

Dia melanjutkan, “Praktisi yang menjadi korban di Tiongkok tidak membenci petugas polisi yang menganiaya mereka. Mereka memberitahu kebenaran tentang Falun Dafa kepada polisi dan telah memenangkan rasa hormat mereka. Praktisi di Tiongkok mengalami penganiayaan selama 23 tahun. Namun tidak peduli seberapa kejamnya penindasan itu, tidak akan mematahkan tekad praktisi. Sebaliknya, seluruh dunia mengetahui kebenaran dan mendukung praktisi dalam tindakan lurus mereka.”

Jin Daoheng

Jin Daoheng, 51 tahun, telah berlatih Falun Dafa selama 22 tahun. Dia diperkenalkan dengan Falun Dafa tepat ketika dia berencana untuk bergabung dengan sebuah kuil dan menjadi seorang biksu. Penganiayaan di Tiongkok baru saja dimulai. Dia berkata, “Semakin banyak orang mendukung Falun Dafa setelah mereka mendengar tentang penganiayaan jangka panjang. Banyak yang memutuskan untuk berlatih karena mereka melihat betapa indahnya Falun Dafa.”