(Minghui.org) Salam kepada Guru! Salam rekan-rekan praktisi!

Saya seorang praktisi bukan keturunan Tionghoa, yang tinggal di Kanada dan telah berlatih Falun Gong selama sekitar 20 tahun. Karena saya memiliki gelar Ph.D., gelar universitas dalam pendidikan dan psikologi, saya mengajar dan meneliti di sebuah universitas sebelum berimigrasi ke Kanada. Saya selalu mengagumi sekolah Minghui di seluruh dunia, jadi setiap kali saya melihat foto anak-anak di sekolah Minghui, saya ingin bekerja di sana.

Setelah berimigrasi ke Kanada, saya belajar pendidikan anak usia dini dan bekerja di berbagai sekolah dan tempat penitipan anak selama beberapa tahun. Saya dikenalkan dengan sistem pendidikan Kanada. Tetapi dengan bekerja di tempat penitipan anak dan sekolah biasa, saya mempertahankan konsep bahwa pendidik seharusnya hanya melayani keinginan dan minat anak-anak dan membiarkan mereka bermain dan melakukan apa pun yang mereka inginkan, dengan bimbingan pendidikan yang lebih sedikit. Meskipun demikian, saya selalu bertanya-tanya mengapa anak-anak sekolah umum dapat memiliki banyak masalah perilaku, seperti keegoisan, kurangnya rasa hormat, tidak cukup peduli dengan orang lain, kurangnya kebaikan dan toleransi, dan tidak cukup keinginan untuk belajar atau terlibat dalam kegiatan belajar.

Setelah pandemi dan tinggal di rumah untuk sementara waktu, saya senang ketika saya diundang untuk bekerja di Sekolah Minghui. Saya yakin bahwa Guru yang belas kasih telah mengaturnya. Setelah bergabung dengan sekolah Minghui, saya terkejut melihat perbedaan antara kedua sistem pendidikan ini, dan saya mengagumi minat anak-anak di Sekolah Minghui untuk kegiatan belajar. Saya dapat melihat bahwa anak-anak sekolah Minghui lebih menghormati guru dan teman sekelas lainnya dan karakter mereka benar-benar meningkat. Anak-anak sekolah Minghui belajar untuk bersabar, mengikuti kejujuran, mempertimbangkan orang lain, dan berbelas kasih kepada orang lain. Mereka melakukan lima perangkat latihan Falun Gong dan belajar Fa, sesuatu yang tidak tersedia di sekolah lain. Saya melihat bahwa para pendidik dan anak-anak saling menghormati, yang patut diacungi jempol. Saya menyadari bahwa jenis sistem pendidikan yang diterapkan sekolah Minghui lebih baik daripada di sekolah biasa, mengarahkan anak-anak untuk mengembangkan kepribadian dan karakter mereka dengan baik.

Anak-anak juga lebih tertarik untuk belajar dan terlibat dalam kegiatan pendidikan kelompok, seperti akademik, seni dan kerajinan. Saya ingat di sekolah biasa tempat saya bekerja, kami harus menggunakan berbagai trik untuk membuat anak-anak tertarik melakukan program pendidikan, yang membuat mereka bosan dan segera putus sekolah. Namun di sekolah Minghui, anak-anak tertarik dengan berbagai topik akademik, seperti menulis, membaca, melakukan kegiatan seni, dll. Mereka bahkan meminta kertas kerja untuk latihan menulis atau urusan seni dan ilmiah.

Saya menemukan bahwa di era teknologi ini, anak-anak mengembangkan keegoisan dan individualisme dalam komunitas biasa yang merupakan kebalikan dari Sekolah Minghui. Selain kegiatan pendidikan, anak juga memiliki waktu yang cukup untuk bermain dan melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu, saya mengamati keseimbangan dalam kurikulum dan pertimbangan untuk perkembangan anak secara keseluruhan di sekolah.

Bagi saya, karena saya tidak bisa berbahasa Mandarin, awalnya sulit untuk berkomunikasi dengan anak-anak, terutama balita. Namun, secara bertahap masalah ini dapat diperbaiki, ketika saya menyadari bahwa belas kasih dan kebaikan melampaui kata-kata, sehingga anak-anak melihat saya dengan antusias dan wajah bahagia. Mereka berlari ke arah saya dan memanggil nama saya ketika mereka melihat saya masuk. Setiap kali anak-anak tidak puas atau menunjukkan beberapa masalah, saya mencari ke dalam untuk melihat apa yang salah dalam suasana hati atau pikiran saya saat itu, dan yang mengejutkan, setelah mengoreksi pikiran saya, banyak konflik terselesaikan.

Guru memberi tahu kita bahwa:

“…mengintrospeksi ke dalam adalah sebuah pusaka.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. Tahun 2009,” Ceramah Fa di Bebagai Tempat 9)

Anak-anak belajar meditasi dan latihan Falun Dafa, yang dapat menjaga mereka tetap sehat secara fisik, mental dan perilaku, dan memberi mereka kepribadian yang positif dan tradisional dalam masyarakat yang tercemar saat ini. Oleh karena itu, saya melihat sekolah ini sebagai tanah murni yang tidak tersedia di luar. Saya sangat senang ketika memutarkan musik pudu untuk anak-anak tidur. Musik yang bagus seperti itu memasuki pikiran anak-anak ini dan ini akan berdampak baik pada mereka.

Saya ingat ketika seorang anak jatuh dan menangis, seorang pendidik, selain menjaga kesehatan anak itu, memintanya untuk mengulangi kalimat ini: “Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao [Sejati-Baik-Sabar baik].” Anak itu melakukannya dan pulih dengan cepat.

Saya ingat suatu hari kami mengajak anak-anak jalan-jalan di alam dan saat kami melewati pemandangan hijau yang indah, semua anak tiba-tiba menyanyikan "Falun Dafa Hao." Saya tidak bisa menahan kebahagiaan saya untuk anak-anak ini, melihat bagaimana pikiran anak-anak ini dipenuhi dengan kata-kata ajaib ini. Anak-anak belajar menggunakan Sejati-Baik-Sabar untuk berperilaku dan memikirkan orang lain terlebih dahulu.

Meskipun saya telah mengalami beberapa tantangan dengan staf lain di sekolah, itu tidak banyak, dan segera setelah mencari ke dalam, kami menyelesaikan masalah dan semuanya baik-baik saja.

Misalnya, ketika saya pertama kali mulai bekerja di sekolah, saya melakukan kegiatan seni bersama anak-anak dan tanpa sadar menggunakan banyak bahan. Tak lama setelah itu, guru lain mendatangi saya dan meminta saya untuk menyimpan bahan-bahan seni tambahan jika saya tidak menggunakannya. Meskipun setuju, saya marah dan berpikir itu bukan perilaku hormat. Selama beberapa hari, saya tidak dapat menyimpan kebaikan dalam pikiran saya terhadapnya, tetapi ketika mencari ke dalam, saya mengerti bahwa semua kebencian saya berasal dari keegoisan dan kepentingan diri yang kuat yang membuat saya berpikir bahwa saya adalah orang yang penting dan semua orang harus mengagumi saya. Saya juga menyadari bahwa saya bahkan membuang-buang makanan saat memasak, yang berarti saya tidak menghormati sumber-sumber Dafa. Ketika guru itu meminta maaf, saya mengatakan itu adalah ujian Xinxing bagi saya dan saya telah mengambil pelajaran besar dari ujian itu.

Di sekolah ini, para staf mencari ke dalam diri mereka sendiri, dan dengan cepat kembali ke hubungan persahabatan. Saya melihat bahwa hati kita yang belas kasih mempengaruhi perilaku anak-anak, dan mereka mulai menjadi lebih baik. Saya telah mencoba yang terbaik untuk melihat tantangan sebagai ujian yang Guru atur untuk saya meningkat, menyingkirkan keterikatan, dan meningkatkan kondisi kultivasi saya. Saya belajar dari pengalaman ini bahwa perlu memperlakukan kesulitan saya dengan sikap yang berbeda.

Seperti yang Guru katakan pada Hong Yin I:

“Mengalami penderitaan dianggap bahagia.” (“Derita Pikiran dan Hatinya,” Hong Yin I)

Kita semua tahu bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan, dan setiap kesulitan memiliki alasan di baliknya.

Saya ingat pernah mengalami karma penyakit dan berpikir bahwa tidak ada seorang pun di kota ini yang dapat merawat saya. Tetapi segera setelah rekan kerja saya, yang adalah praktisi, mengetahuinya, mereka mengatur waktu bagi saya untuk memancarkan pikiran lurus, dan efeknya sangat kuat. Pada saat itu, mata saya berlinang air mata, dan menyadari perbedaan antara lingkungan kultivasi yang murni dan lingkungan lainnya. Saya senang bekerja di lingkungan di mana saya senang bersama rekan-rekan praktisi, memeriksa kekurangan kami, dan bertukar pengalaman kultivasi kami. Saya yakin bahwa anak-anak dan praktisi muda membutuhkan lingkungan untuk berkultivasi dan meningkat bersama, yang disediakan oleh sekolah Minghui.

Terima kasih Guru!

Terima kasih reka-rekan praktisi!

(Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Kanada 2022)