(Minghui.org) Pada Minggu, 11 September 2022, praktisi mengadakan kegiatan bersama di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Tuban, Jawa Timur - untuk memperkenalkan latihan kultivasi Falun Dafa serta membangkitkan kesadaran publik akan penganiayaan rezim komunis terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok, yang masih terjadi hingga saat ini.

Latihan perangkat berdiri Falun Gong di Gelanggang Olah Raga Kota Tuban

Menjelaskan fakta Falun Dafa kepada para pengunjung (11/9)

Tuban terletak di pantai utara Pulau Jawa, sekitar 100 km dari Surabaya, dan pernah menjadi pelabuhan penting semasa Kekaisaran Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16), dan pernah disinggahi armada kapal Kaisar Kublai Khan dari Dinasti Yuan.

Praktisi memulai kegiatan pada jam 7.30 pagi dengan latihan Falun Dafa bersama, yang dilanjutkan dengan klarifikasi fakta kepada warga yang tengah berolah raga di lokasi, kegiatan berlangsung hingga jam 10 pagi. Beberapa praktisi juga menghampiri pengunjung yang berada di tepi lapangan, membagikan brosur, menjelaskan apa itu Falun Dafa dan fakta penganiayaan yang terjadi di Tiongkok.

Meskipun mayoritas warga yang hadir pagi itu belum pernah mendengar tentang Falun Dafa, tetapi hampir semua memberikan respon positif, banyak dari mereka memberikan dukungan tandatangan pada petisi untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Seorang pengendara motor menghampiri seorang praktisi. Dia berkata pernah mendengar tentang Falun Gong dari kerabatnya, namun kurang jelas. Setelah mendengar penjelasan praktisi, dia berkata akan mengajak ibunya untuk datang ke tempat latihan setempat.

Seorang pengunjung Tionghoa bertanya, “Mengapa kalian membenci Tiongkok dan Falun Gong kan dilarang di Tiongkok?” Praktisi menjelaskan bahwa Partai Komunis Tiongkok tidaklah sama dengan Tiongkok. Sejak berkuasa pada 1949, PKT bahkan telah menganiaya hingga meninggal puluhan juta rakyat Tiongkok dan itu terjadi pada masa damai. PKT telah merusak budaya tradisional Tiongkok dan menindas para pengikut agama. Selain itu komunisme juga adalah paham yang berasal dari Barat, yang bersumber pada ateisme dan kekerasan.

Praktisi melanjutkan, “Sejak tahun 1999, praktisi Falun Dafa di Tiongkok telah menjadi sasaran fitnahan dan penindasan kejam, bahkan organ tubuh mereka dirampas untuk memasok industri transplantasi Tiongkok yang booming. Sesungguhnya Konstitusi Tiongkok tidak ada satu pasal pun yang melarang Falun Gong, kebijakan penindasan berasal dari arahan pribadi sekjen PKT saat itu, Jiang Zemin, skandal penyalahgunaan kekuasaan terbesar yang suatu hari akan terungkap.” Praktisi kemudian berpesan agar jangan percaya propaganda kebohongan dan menjauh dari kejahatan kemanusiaan PKT. Pengunjung itu menganggukkan kepala.

Praktisi bermeditasi di tepi Pantai Kelapa, Tuban (11/9)

Pukul 10.30 praktisi berpindah lokasi ke Pantai Kelapa, berlatih meditasi kemudian belajar Fa dan sharing bersama. Acara selesai pada pukul 3 sore.

Praktisi di Kota Tuban mengatakan merasa terdorong dengan kedatangan beberapa rekan dari kota-kota lain di Jawa Timur, dan akan lebih rajin memperkenalkan Falun Dafa kepada masyarakat setempat.